Keamanan pangan untuk keluarga adalah salah satu hal yang harus diperhatikan oleh Parents di tengah pandemi ini. Dengan mengonsumsi makanan yang terjamin keamanan dan kebersihannya, kita bisa mendapatkan manfaatnya dengan lebih maksimal.
Di masa New Normal ini, kita tidak bisa mengonsumsi makanan asal kenyang saja, melainkan harus memerhatikan nilai gizinya. Berikanlah keluarga kita makanan yang kaya gizi dan bisa membantu meningkatkan imun tubuh.
Vitamin seperti A, C, dan E sangat dibutuhkan untuk mendukung sistem kekebalan yang dimiliki oleh tubuh. Tak lupa mineral seperti Zat Besi dan Seng juga berperan penting.
4 Tips Keamanan Pangan untuk Keluarga di Rumah
Memberikan makanan sehat adalah hal yang bisa dilakukan Parents untuk memastikan anggota keluarga mendapatkan gizi seimbang yang berkualitas.
Selain memilih bahan pangan yang penuh dengan gizi, Parents juga perlu memerhatikan keamanan pangan (food safety) dalam mengolahnya menjadi makanan bergizi untuk keluarga.
Tak jarang, penyakit datang dari makanan yang diolah dan disajikan secara kurang baik. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan terkait keamanan pangan untuk keluarga ini? Berikut adalah 4 tips untuk menjaga keamanan pangan yang bisa Parents ikuti.
1. Bersihkan
Hal yang paling krusial dalam mengolah bahan pangan adalah menjaga kebersihannya. Kebersihan dan sanitasi lingkungan perlu dijaga agar tidak terjadi kontaminasi bakteri pada bahan pangan yang akan kita olah.
Bakteri bisa berasal dari bahan makanan itu sendiri, tempat pengolahan makanan (dapur), air yang digunakan untuk mencuci, peralatan yang digunakan untuk mengolah, dan orang yang akan mengolah bahan pangan tersebut.
Sebelum mulai memasak, pastikan tangan bersih dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebagai langkah pencegahan penyebaran virus kepada bahan pangan yang akan kita masak.
Dikutip dari Detik Health, mencuci tangan dan peralatan masak bisa mengurangi risiko kontamintasi pangan oleh mikroba hingga 80 persen. Mencuci tangan dan peralatan masak ini perlu dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah memasak.
2. Pisahkan
Parents, hindari menyimpan bahan mentah dan masakan yang sudah dimasak bersamaan dalam satu tempat, ya. Jika makanan mentah dan matang ditempatkan dalam satu tempat, akan ada risiko terjadinya kontaminasi silang.
Selain itu, penggunaan talenan untuk memotong bahan juga sebaiknya dipisahkan antar bahan mentah dan makanan matang. Untuk memotong sayur dan daging juga lebih baik menggunakan lebih dari satu talenan.
Daging mentah mengandung banyak kuman dan bakteri. Kuman tersebut bisa berpindah ke buah atau sayur yang dipotong menggunakan talenan yang sama. Oleh karena itu, sangat berbahaya jika setelah memotong daging talenan yang sama digunakan untuk memotong sayur dan buah.
Jangan lupa juga untuk membersihkan talenan atau tempat penyimpanan makanan sebelum dan sesudah dipakai, ya.
3. Masak dengan baik untuk menjaga keamanan pangan
Proses memasak makanan haruslah dilakukan dengan tepat agar keamanan pangan terjaga. Masing-masing jenis bahan makanan harus dimasak dengan temperatur yang tepat untuk mematikan virus dan bakteri yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh, untuk memasak daging seperti daging sapi, kambing atau rusa diperlukan temperatur minimum 76 derajat celcius hingga matang seluruhnya. Begitu pula dengan telur dan hasil laut.
Dikutip dari Indonesia Baik, untuk masakan seperti sup, rebuslah bahan-bahan pangan sampai mendidih. Perhatikan sampai air tidak berwarna merah muda, dan suhunya lebih dari 70 derajat celcius.
4. Dinginkan
Penyimpanan makanan yang sudah jadi juga harus diperhatikan dengan seksama. Makanan yang sudah dimasak sebaiknya segera dihabiskan dan tidak disimpan dalam suhu ruangan lebih dari 2 jam.
Dilansir dari Hellosehat, penyimpanan makanan di dalam kulkas pun tidak bisa secara asal-asalan. Perhatikan suhu kulkas Parents, pastikan suhunya berada pada 5 derajat celcius atau lebih rendah untuk menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya pada makanan.
Jangan menyimpan terlalu banyak makanan di dalam kulkas karena bisa menghambat sirkulasi udara di dalam kulkas. Makanan bisa cepat basi dan tidak segar lagi.
Hindari menyimpan makanan yang masih panas di dalam kulkas karena dapat meningkatkan suhu lemari es. Sebaiknya, tunggu hingga makanan dingin terlebih dahulu. Kemudian, bersihkanlah kulkas secara teratur agar makanan tidak terkontaminasi bakteri.
Sumber: Materi Kelas Jurnalis Online ‘Food Safety di Tengah Pandemi’ dari Nestle Indonesia, Hellosehat, Detik Health
Baca juga:
5 Cara aman mengolah makanan yang wajib Bunda praktikkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.