"Saya Mengalami KDRT Disaksikan Anak Saya yang Umur 3 Tahun" Curhat Seorang Ibu

"Kami bertengkar jam 3 subuh disaksikan anak kami usia 3 tahun, saya dibanting dicekik ke tempat tidur..." Tuturnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masalah KDRT tak pernah ada habisnya, selalu ada korban dan pelaku juga tak pernah jera. Melalui Aplikasi theAsianparent community, seorang Bunda yang enggan disebutkan namanya ini bercerita bagaimana dirinya mengalami KDRT disaksikan anak yang masih berusia 3 tahun. 

Bunda ini menceritakan kisahnya dan meminta pertolongan pada para Bunda sesama pengguna aplikasi theAsianparent. 

Berikut ini adalah cerita selengkapnya.

Kisah Ibu yang Mengalami KDRT Disaksikan Anak hingga Depresi dan Ingin Bunuh diri

Jangan justifikasi. Sebelumnya saya mengalami bnyk hal berat dan traumatis dihidup saya, ibu saya seorang yg kasar, keras, dan egois, narsistik suka mencela dan merendahkan saya, berdampak pada saya yg selalu gagal dlm membina pertemanan bahkan pacaran gagal. Self esteem saya jelek, saya merasa rendah diri dan seringkali memohon dlm suatu hubungan, saya bahkan pernah sujud di kaki pacar saya. Saya tempramen dan jelek dalam mengelola emosi. Saya ga punya support system sama sekali. Pernikahan pertama gagal krn suami saya dingin, saya sering marah2 dan mengemis cintanya, akhirnya saya cerai. Nikah lagi, sering berantem krn masalah kecil, berantemnya juga ga lucu.

Saya penyintas KDRT juga, suami pertama saya beberapa kali kdrt ke saya, saya ga melawan malah ketakutan, suami kedua saya kdrt lagi, tapi ga se sering suami yg pertama, yg kedua lebih mengguncang psikis saya, karena suami yg kedua suka teriak2 sangat amat kencang kalo marah dan rusakin barang2 saya, entah hp atau apapun itu,

Puncaknya saya Dicekik di depan Anak saya yang Masih 3 Tahun…

ada suatu kejadian dimana kami bertengkar jam 3 subuh disaksikan anak kami usia 3 tahun, saya dibanting dicekik ke tempat tidur dan saya teriak2 minta tolong, tapi mulut saya malah disumpal selimut sampai kesulitan bernafas, sampai kesulitan bicara, sungguh traumatis. Sejak kejadian itu, hubungan saya dan suami jadi baik2 lagi tapi saya malah sering merasa lelah, tidur lama terasa lelah, bangun tidur badan saya lelah, saya males ngapa2in, saya bahkan males ngurusin anak saya, badan saya ngerasa sering sakit2 dan pegal, saya lebih suka gelap, jadi males mandi dan melakukan aktivitas pada normalnya.

Pernah Terpikir untuk Bunuh Diri..

Saya kenapa bun? Beberapa kali terpikir untuk bunuh diri. Saya harus gimana bun. Saya ketakutan menghadapi ini semua sendiri. Saya ga punya siapa2, hidup di perantauan, saya cerita ke tetangga tentang suami ga ada tanggepan apa2, saya whatsapp malah cuman dibaca, gak dibales. Apa saya harus ke psikiater?

Saran dari Para Bunda untuk Korban KDRT 

Cerita Bunda yang mengalami KDRT tersebut langsung mendapatkan banyak simpati dari para Bunda yang membaca kisahnya. Beberapa Bunda pun meninggalkan komentarnya yang bernada positif dan mendukung. 

Bunda Adinda menulis pesan di kolom komentar: “Jangan takut ke psikolog atau psikiater ya bun. segera periksakan. kalo perlu ajak suaminya juga biar tau kondisi istrinya seperti apa. sakit psikis itu tdk beda dg sakit fisik, jadi perlu seseorang yg ahli utk membantu pengobatannya.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, Bunda yang lainnya juga menyarankan untuk minta tolong ke orang terdekat. Seperti yang ditulis oleh Bunda Silvania berikut ini. 

“Mba ‘ e …. Ada sanak saudara kah yang amanah bisa di percaya dan perduli dengan Mbak …. Mba kalo ada kejadian seperti itu lagi ( walaupun aku berdoa semoga tidak ada lagi ) Mba segera lapor ke pihak yang bisa dipercaya untuk membantu Mba ya … untuk mengungsi kan atau lapor ke pihak berwajib …. KDRT dalam rumah tangga itu gak pernah oke apalagi kalo udah masuk ranah fisik …. Dan saya harap Mba sendiri juga memiliki keberanian untuk melaporkan ke pihak berwajib saat ada kekerasan seperti itu …” Bunda Silvania turut menanggapi 

Pengguna VIP Bunda Hasnatun Nawa bahkan memberikan kontak terapis untuk membantu Bunda pengirim kisah KDRT ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ini wajib banget ke psikolog bahkan ke nakes bun.. Kalau boleh saran coba bunda ikutan trainingnya dedy susanto.. ig nya @dedysusanto pokonya yg ada centang birunya… Beliau terapis yg udh banyak berhasil terapi org2 yg traumatis dgn masa lalu, dgn suami, orgtua dll…”

Selain itu, banyak juga para Bunda yang berbagi kisahnya sebagai penyintar KDRT agar Bunda yang mengirimkan kisah KDRT disaksikan anak di atas tidak merasa sendirian. 

HOTLINE KDRT pada anak dan Perempuan

Bunda, jika Anda mengalami KDRT, jangan diam saja. Carilah pertolongan dari orang terdekat, atau langsung ke nomor pengaduan berikut ini. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap orang bisa melaporkan kasus kekerasan anak dan perempuan dengan menelepon ke nomor 129 atau nomor WhatsApp layanan pengaduan SAPA 129 di 08111129129.

 

Baca juga: 

Kisah Dini Surya, 13 Tahun jadi Sasaran Pukulan Suami Kini Jadi Pelatih Bela Diri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani