Kawah Ijen, Wisata Alam di Jawa Timur dengan Keindahan Tak tergantikan

Fenomena alam langka blue fire hingga aktivitas penambang belerang tradisional menghiasi potret keindahan destinasi wisata Kawah Ijen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kawah Ijen merupakan salah satu objek wisata yang sudah dikenal luas bahkan hingga ke mancanegara. Banyak wisatawan lokal maupun asing yang mengidolakan wisata alam satu ini. Lantaran keindahan alamnya, Kawah Ijen pun tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya.

Fenomena alam blue fire Gunung Ijen, Danau Asam Kawah Ijen, hingga aktivitas kehidupan penambang belerang tradisional menjadi daya tarik puluhan ribu wisatawan yang berkunjung dan mendaki gunung berapi di ujung paling timur Pulau Jawa ini.

Seperti apa sebenarnya pesona Kawah Ijen? Siapa yang pertama kali memperkenalkannya kepada dunia? Serta apa saja fakta unik di balik objek wisata alam yang satu ini? Berikut penjelasannya!

Artikel Terkait: 4 Jejak Sejarah dan Budaya Islam di Nusantara, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

Sejarah Kawah Ijen

Melansir dari laman Tour Banyuwangi, sejarah mencatat bahwa ternyata bangsa Eropa telah mengenal Kawah Ijen Banyuwangi sejak hampir seperempat milenium yang lalu. Tepatnya pada tahun 1770 di masa penjajahan Belanda, VOC menduduki Banyuwangi dan mendirikan benteng “Utrecht”.

Benteng tersebut terletak tepat di sekitar 48 kilometer arah tenggara dari Kawah Ijen. Kemudian, pada tahun 1786, penambangan belerang di Kawah Ijen dilakukan untuk bahan pembuatan mesiu. (Bosch, 1858).

Image: banyuwangibagus.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kawah Ijen Banyuwangi kerap menjadi objek penelitian, pengamatan, dan eksplorasi di berbagai bidang keilmuan, seperti geologi, vulkanologi, tambang dan mineral, botani, sampai biologi flora dan fauna. Ini dimulai sejak era VOC menduduki Banyuwangi (1770), kemudian Perancis mengambil alih kekuasaan atas Pulau Jawa (1799). Lalu saat Jawa dikuasai oleh Inggris (1811), hingga masa kerajaan Belanda kembali menguasai Pulau Jawa (1816). 

Fakta Unik Kawah Ijen

Di balik indahnya panorama alam yang disuguhkan, kawah ini menyimpan sejumlah fakta unik yang jarang diketahui oleh orang. Berikut beberapa faktanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Lokasi

Kawah Gunung Ijen terletak di puncak Gunung Ijen di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: banyuwangibagus.com

Gunung Ijen sendiri merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.443 mdpl di atas permukaan laut. Letaknya berdampingan dengan Gunung Raung dan Gunung Merapi. Pada Maret 2016, Gunung Ijen telah ditetapkan sebagai cagar biosfir oleh UNESCO.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke sini, bisa memilih titik landasan terdekatnya. Jika menggunakan pesawat, maka bisa memilih tujuan penerbangan ke Banyuwangi, Malang, dan Surabaya. Setelah itu, bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan umum ataupun menyewanya.

2. Orang-orang Pertama yang Mengenalkannya kepada Dunia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikenalnya Kawah Ijen Banyuwangi hingga di tingkat internasional tak lepas dari jasa Katia dan Maurice Krafft. Keduanya adalah pasangan suami istri sekaligus ahli vulkanologi dan geologi dari Perancis yang pernah melakukan riset di Kawah Ijen pada tahun 1971.

Kedatangan pasangan peneliti ini dilandasi oleh permintaan Pemerintah RI dan di bawah naungan UNESCO (United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization). Mereka melakukan penelitian terhadap gunung-gunung berapi di Nusantara sejak 13 Mei 1971 sampai 21 Desember tahun 1971, termasuk di Kawah Ijen.

Image: tourbanyuwangi.com

Pasangan yang juga dijuluki “pengantin gunung berapi” ini bahkan pernah mengerjakan penelitian yang cukup ekstrem di Kawah Ijen. Ketika mereka masih pengantin baru, keduanya melakukan pengarungan danau asam sulfat Kawah Ijen hanya dengan menggunakan perahu karet.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aktivitas itu tentu saja mempertaruhkan nyawa. Pasalnya, air di Kawah Ijen memiliki tingkat keasaman (pH) mendekati nol, yaitu sekitar 0,5 yang setara dengan kadar asam pada aki mobil. Tingkat keasaman ini bisa melarutkan kulit dan daging manusia dalam sekejap bila sampai terkena atau tercebur ke dalamnya.

Hasil penelitian mereka terhadap Kawah Ijen kemudian dipublikasikan sebagai buku berjudul À l’assaut des volcans, Islande, Indonésie, yang diterbitkan oleh Presses de la Cité, Paris, pada tahun 1975.

3. Dikunjungi oleh Rombongan Menteri RI

Tak hanya wisatawan, para pejabat Indonesia pun tertarik mengunjungi destinasi wisata ini. Mengutip dari Kompas.com, beberapa menteri dan pejabat RI bersama dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. pernah mengunjungi Kawah Ijen pada Jumat (2/3/2018).

Image: travel.kompas.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pejabat-pejabat tersebut terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, rombongan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan rombongan Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

4. Fenomena Langka Blue Fire di Kawah Ijen

Image: banyuwangibagus.com

Fenomena blue fire (semburan api berwarna biru) menjadi salah satu tujuan para wisatawan datang ke Kawah Ijen. Perlu di ketahui, semburan api biru ini adalah satu dari dua lokasi di dunia selain Eslandia. Apabila ingin melihat fenomena langka ini, maka wisatawan harus mendaki terlebih dahulu.

Akan tetapi, wisatawan tidak bisa melihat blue fire sepanjang waktu. Pasalnya, keindahan fenomena ini hanya muncul di waktu-waktu tertentu saja, di antaranya sekitar pukul 02.00-03.00 WIB dini hari. Jadi, ingat waktunya jika ingin menyaksikan blue fire, ya.

5. Indahnya Matahari Terbit di Kawah Ijen

Selain blue fire, ada lagi fenomena alam lainnya yang bisa kita nikmati di kawah ini. Kita bisa melihat indahnya proses matahari terbit di Gunung Ijen.

Dari gunung ini juga wisatawan bisa melihat pesona keindahan gunung-gunung di daerah lain, seperti puncak Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante.

6. Spot Instagramable yang Eye-catching.

Image: banyuwangibagus.com

Dengan berbagai keindahan alam yang ditawarkan di sekitarnya, tentu saja ini membuat kawasan Kawah Gunung Ijen menjadi spot yang instagramable. Jangan lupa untuk mengabadikan momen di sini

Setiap spot alam yang disuguhkan akan membuat mata berdecak kagum atas indahnya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita juga bisa berfoto saat melakukan pendakian. Latar indah danau atau Kawah Ijen saat pagi hari juga akan melengkapi momen yang diabadikan.

Artikel Terkait: Pantai Indrayanti, ‘Primadona’ Baru Wisata Keluarga di Jogja

7. Wisata Kopi Lego di Kaki Gunung

Tidak hanya mendaki atau menikmati suguhan fenomena alamnya, wisatawan juga bisa menikmati hidangan kopi khas di Dusun Lerek, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Warga sekitar menyebutnya dengan nama “Kopi Lego”, yang merupakan kepanjangan dari Lerek-Gombengsari, tempat kopi tersebut tumbuh. Jenis kopinya adalah robusta. Wisatawan juga akan diberi kesempatan untuk memetik kopi secara langsung hingga menikmati minuman kopi tersebut di tengah perkebunannya.

8. Kehidupan Aktivitas Penambang di Dasar Kawah

Image: banyuwangibagus.com

Aktivitas para penambang di dasar kawah juga menjadi satu hal yang sayang untuk dilewatkan jika kita berkunjung ke sini. Kita bisa menyaksikan betapa perjuangan para penambang tersebut tidaklah mudah. Mereka masih melakukan proses pertambangan dengan cara konvensional, yaitu hanya mengandalkan tenaga dari tubuhnya

Para penambang biasanya turun ke dasar kawah untuk mengumpulkan bongkahan belerang. Setelah bongkahan belerang didapatkan, para penambang akan membawanya dengan cara dipikul di bahu. Kemudian, hasil tambang tersebut ditampung di puncak gunung. Para penambang ini memiliki keberanian yang sangat besar.

9. Tersedia Taksi Manusia dan Homestay

Ada lagi pemandangan unik yang bisa disaksikan di sini. Salah satunya yaitu taksi atau ojek manusia.

Tanpa mengandalkan tenaga mesin, ojek manusia ini merupakan alat transportasi yang terbuat dari gerobak dan didorong oleh seseorang yang biasanya adalah penambang di sana. Wisatawan bisa menikmati jasa ojek manusia ini dengan membayar biaya tumpangan sesuai tarif yang diberikan.

Image: travel.kompas.com

Tak hanya ojek manusia, di kawasan ini juga terdapat homestay sebagai tempat beristirahat. Jadi, wisatawan tak perlu khawatir jika ingin melepaskan penat dan lelahnya.

Wisatawan bisa menyewa kamar untuk menunggu melanjutkan pendakian di pagi hari. Biaya sewa kamar per-malamnya dimulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000.

10. Rencana Pengadaan Kereta Gantung

Pemerintah pusat dan daerah juga telah berencana untuk membangun cable car atau kereta gantung di kawasan wisata ini. Tujuannya agar memudahkan wisatawan dan pariwisata di sana semakin berkembang. Terlebih lagi bagi wisatawan yang sudah manula agar tetap bisa menikmati keindahan Gunung Ijen tanpa harus turun ke bagian dasar kawah, sehingga bisa melihat blue fire dari kereta gantung.

Artikel Terkait: Arab Saudi Rilis Foto Hajar Aswad Pertama Kalinya, Intip Potret, Sejarah, dan Keistimewaannya

Itulah potret, sejarah, serta sejumlah fakta unik tentang destinasi wisata alam Kawah Ijen yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Objek wisata yang satu ini juga cocok menjadi tujuan berlibur keluarga. Rasa lelah di perjalanan akan terbayar dengan indahnya panorama alam yang ditawarkan. Tertarik, Parents?

Baca Juga:

12 Tempat Wisata di Banyuwangi Terpopuler, Bukan Hanya Kawah Ijen!

Pesona Tari Gandrung Banyuwangi, Tradisi Indonesia yang Bisa Diajarkan ke Anak

Waspada ikan beracun, suami istri di Banyuwangi tewas setelah makan ikan buntal