Bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam kata baku dan tidak baku yang sudah diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Untuk penggunaannya memang tergantung dengan konteksnya, misalnya kata baku biasa digunakan dalam dunia pendidikan atau birokrasi. Sedangkan kata tidak baku biasa dipakai untuk bahasa pergaulan masyarakat sehari-hari.
Namun ternyata, masih banyak yang salah mengucapkan mana yang termasuk baku dan mana ejaan yang tidak ketika menggunakannya.
Artikel Terkait : Bahasa Ibu: Arti, Seberapa Penting dan Cara Ajarkan ke Anak Sejak Dini
Berikut pengertiannya yang benar, beserta fungsi sekaligus contohnya!
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku dan tidak baku memiliki perbedaan yang spesifik. Kalau pengertian dari kata baku adalah kata yang ejaan dan pelafalannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Sedangkan kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan maupun pelafalannya belum sesuai dengan KBBI atau PUEBI.
Biasanya kata baku digunakan dalam acuan kaidah bahasa resmi atau formal, seperti karya ilmiah, birokrasi, hingga pada koran atau majalah pemerintahan. Kalau kata tidak baku sering dipakai sebagai bahasa sehari-hari, karena banyak diambil dari serapan yang masih ada dialek daerah. Seiring perkembangannya, kata tidak baku mulai disandingkan dengan kata baku dalam penggunaannya.
Fungsi dan Peran Dalam Masyarakat
Peran serta fungsi kata baku dan tidak baku sangat berbeda di dalam masyarakat Indonesia. Walau begitu, masing-masing memiliki peran dan fungsi masing-masing.
Kata baku yang bersifat resmi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana pemersatu bangsa, pemberi ciri khas jati diri Indonesia, meningkatkan kewibawaan dalam masyarakat, serta menjadi sebuah kerangka acuan untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan juga PUEBI.
Artikel Terkait : Kosakata Bahasa Jawa untuk Percakapan Sehari-hari, Yuk Ajarkan pada Anak!
Sedangkan fungsi kata tidak baku yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa ini sangat lazim digunakan dalam sehari-hari, baik dalam tulisan maupun percakapan.
Selain itu karena fungsi bahasa adalah salah satu budaya tutur dalam masyarakat, maka kata tidak baku sering untuk pelafalannya terpengaruh oleh dialek daerah. Ternyata alasan masih banyak orang memakai lebih sering kata tidak baku adalah karena tanpa perlu ada koreksi kesalahan saat pengucapan. Selama yang saling berkomunikasi bisa paham satu sama lain.
Contoh Penggunaan yang Benar Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam masyarakat, masih banyak yang sering salah dalam penggunaan kata baku dan mana kata tidak baku. Berikut beberapa contoh perbedaan kedua kata tersebut mulai dari ejaan hingga pelafalan yang sesuai dengan KBBI.
|
Kata Baku |
Kata Tidak Baku |
Rapi |
Rapih |
Utang |
Hutang |
Aktivitas |
Aktifitas |
Silakan |
Silahkan |
Praktek |
Praktik |
Konkret |
Kongkrit |
Nasihat |
Nasehat |
Izin |
Ijin |
Ustaz |
Ustadz |
|
Ijazah |
Ijasah |
Sopir |
Supir |
Sontekan |
Contekan |
Frustrasi |
Frustasi |
Asyik |
Asik |
Saat ini masih belum banyak yang bisa menerapkan kata baku dalam percakapan maupun tulisan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, ternyata penggunaan kata tidak baku dalam forum atau media resmi juga masih banyak, walau belum sepenuhnya dituntut harus memakai kata baku. Tapi memang disarankan untuk menambah kemampuan berbahasa menggunakan kata baku di keseharian Parents.
Itu tadi pengertian, fungsi serta contoh dari kata baku dan kata tidak baku yang masih banyak salah dalam penggunaannya. Tidak ada salahnya mulai mencoba berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tunjukkan kalau Parents bangga dengan Bahasa Indonesia!
Baca Juga :
Asah kreativitas anak dengan 5 ide mainan edukatif di rumah
9 Software Edukasi untuk Anak Gratis, Belajar Jadi Lebih Seru dan Menyenangkan
Rajin sarapan buat anak tambah cerdas, berikut sarapan ideal menurut para ahli!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.