Kasus pedofilia menjamur di medsos, jangan pakai hashtag ini saat unggah foto anak!

Bagi Parents yang hobi mengunggah foto anak di media sosial, jangan sampai cantumkan beberapa hastag ini di dalamnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengungah foto di sosial media tentu saja perlu hati-hati, terlebih lagi yang terkait dengan kehidupan si kecil. Tak hanya karena jejak digital yang tidak akan bisa dihapus namun juga untuk mencegah tindakan kriminal atau asusila. Pasalnya, kasus pedofilia mulai memasuki ranah media sosial untuk mencari mangsa.

Tak bisa dipungkiri, orangtua masa kini senang membagikan foto anaknya di sosial media. Bakan menurut penelitian, diperkirakan lebih dari 1.500 foto balita dibagikan oleh orangtua melalui media sosial yang dimilikinya. Patut diingat, ‘bermain’ sosial media tentu saja ada rambu yang perlu diperhatikan.

Selain tidak mencantumkan alamat atau data yang bersifat pribadi, hal penting lain yang perlu diingat adalah oleh para orangtua adalah tidak mengunakan menggunakan sembarang hashtag atau tagar.

Tanpa disadari, penggunaan tagar (#) tertentu diyakini dapat berisiko membuat anak-anak menjadi target pedofil pada predator seks. Dilansir dari situs For Every Mom, penelitian baru menunjukkan jika tagar merupakan ancaman terbesar bagi anak-anak kita.

Tagar yang dimaksud adalah #bathtime. Oleh karena itu, jangan sampai Parents membubuhkan tagar #bathtime pada setiap unggahan foto anak di media sosial.

Ada predator online di seluruh dunia yang bersembunyi di dalam ‘web gelap’. Mereka menunggu unggahan foto imut balita Anda menggunakan tagar #bathtime.

Kasus Pedofilia : Masih banyak tagar di media sosial yang berisiko membuat anak jadi target pedofil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada tahun 2018, Child Rescue Coalition membuat kampanye, yaitu @kidsforprivacy, yang membuat daftar lebih dari 100 tagar yang harus dihindari orangtua untuk menjaga anak dari predator online. Child Rescue Coalition merupakan organisasi yang bertujuan melindungi semua anak dari eksploitasi seksual.

Artikel terkait : 3 Tanda kekerasan seksual pada anak yang wajib Parents tahu

Tagar tersebut di antaranya, #nakedchild, #modelingchild, #bathtimefun, #toddlerbikini, dan #skinnibabybooty. Oleh karena itu, orangtua tidak disarankan untuk menyantumkan tagar tersebut di media sosial saat mengunggah foto anak.

“Bagi orang normal, beragam foto yang dilakukan di pantai terlihat imut. Namun, imut bagi kita, mungkin terlihat sangat berbeda oleh para pedofil,” jelas Carly Yoost, CEO dan pendiri Child Rescue Coalition.

Predator anak menggunakan internet untuk mendistribusikan pornografi, khususnya foto anak-anak dalam posisi yang ‘membahayakan’. Bahkan, foto anak sedang jungkir balik di taman belakang pun bisa menjadi target para predator online.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap foto yang diunggah di media sosial kemungkinan besar bisa menjadi target kasus pedofilia

Jika selama ini Anda berpikir, “Tenang, hanya ada teman-teman yang saya kenal di media sosial dan anak aman dari predator online“, nyatanya hal ini salah besar.

Sebab, Child Rescue Coalition menemukan jika 89% orangtua belum memeriksa pengaturan privasi mereka selama lebih dari satu tahun, itu dapat membuat foto anak tetap bisa ditelusuri pengguna media sosial lainnya.

Lagi pula, meskipun mengenali orang-orang yang mengikuti Anda di media sosial, tapi jangan sepenuhnya percaya. Sudah ada beberapa contoh di mana petugas polisi, dokter anak dan anggota masyarakat lainnya yang dihormati, ditangkap karena terlibat dengan kasus pornografi anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Sebenarnya ini bukan menakuti orangtua untuk berbagi foto anak-anak di media sosial. Namun, ini untuk membantu orangtua dengan cara yang aman,” kata Yoost.

4 Pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum mengunggah foto anak di media sosial

Child Rescue Coalition merekomendasikan orangtua untuk bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengunggah foto anak di media sosial. Berikut adalah pertanyaan yang dapat orangtua pertimbangkan :

1. Mengapa saya membagikan foto ini?

2. Apakah saya ingin orang lain membagikan gambar seperti saya?

3. Lalu, apakah saya ingin gambar anak saya dilihat dan diunduh oleh predator yang ada di ‘web gelap’?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Apakah saya ingin ini menjadi suatu bagian dari kehidupan digital anak saya?

Setelah mengetahui informasi kasus pedofilia ini, maka tak ada salahnya bagi Parents untuk lebih berhati-hati jika ingin mengunggah foto anak di media sosial, khususnya jangan menggunakan hashtag yang sudah disebutkan di atas.

Referensi : For Every Mom

Baca juga :

Pelacuran Anak di Trenggalek, gadis 14 tahun melayani 10 pria setiap hari

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan