X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Viral Kasus Fetish ASI, Indonesia Darurat Bank ASI? 

Bacaan 3 menit
Viral Kasus Fetish ASI, Indonesia Darurat Bank ASI? 

Sikapi kasus fetish ASI, pemerintah harus segera turun tangan dan berikan solusinya.

Belakangan sedang viral kasus fetish ASI di sosial media. Demi memenuhi obsesinya, pelaku tak ragu menipu ibu menyusui (busui) untuk mendonorkan ASI-nya. Tak tanggung-tanggung, si pelaku bahkan bergabung dalam komunitas ibu menyusui. Mau tahu informasi selengkapnya? Baca di sini! 

Waspada Kasus Fetish ASI

Viral Kasus Fetish ASI, Indonesia Darurat Bank ASI? 

Sumber: Pexels

Kalau sebelumnya ramai pemberitaan soal fetish kain jarik, belakangan dunia maya kembali dihebohkan dengan kasus fetish ASI.

Sederhananya, fetish adalah gangguan seksual yang membuat seseorang memiliki obsesi atau mengalami respon seksual yang intens terhadap sesuatu yang dianggap tidak umum.

Seorang profesor dari Departemen Psikologi Nottingham Trent University, Mark Griffiths, menjelaskan bahwa fetish ASI atau yang dikenal dengan istilah Lactophilia adalah kondisi dimana seseorang mendapat kenikmatan seksual ketika melihat wanita menyusui atau menghisapnya (ASI) sendiri. 

Pelaku Masuk Grup Busui

kasus fetish asi

Sumber: Pexels

Berita ini viral setelah seorang busui berinisial RA membongkar kedok pria dengan fetish ASI ini. 

Awal cerita, pria yang mengaku bernama Bayu ini masuk dalam komunitas ibu-ibu menyusui. Di situ, ia banyak bertanya berbagai hal terkait ASI dan menyusui, seperti cara memperbanyak ASI, cara pumping, cara menghangatkan ASIP beku, dan lain sebagainya lantaran sang istri mengalami masalah sehingga tidak bisa menyusui bayinya. 

Karena rasa iba, RA pun bersedia mendonorkan ASI atas cerita sang pelaku. Namun, lama-kelamaan ia kerap mendesak sehingga membuat RA merasa tidak nyaman. Bahkan pria ini juga menyamar sebagai istrinya yang disebut  bernama Yani.

Artikel Terkait: 8 Tips Ibu Menyusui Bayi di Tempat Umum, Cek Bunda!

Kronologi Kasus Fetish ASI Terbongkar

Kasus fetish ASI lid (1)

Dari kejadian tak mengenakkan yang dialaminya, RA mulai menaruh curiga jika pria ini adalah laki-laki dengan fetish ASI.

Setelah didesak, pria ini pun mengaku jika dirinya penasaran dengan rasa ASI. Bahkan pelaku juga berani melecehkan RA secara verbal dengan minta disusui langsung. 

Ketika itu RA sempat ragu mengekspos kejadian ini karena takut tidak mendapat dukungan atau bahkan disalahkan atas apa yang terjadi. Mengingat ia kerap membagikan konten seputar menyusui untuk berbagi tips dan cerita pada busui lainnya. 

Tak disangka, berkatnya terungkap kasus-kasus  yang ternyata juga pernah dialami busui-busui lainnya.

AIMI Desak Pemerintah Bikin Bank ASI

Viral Kasus Fetish ASI, Indonesia Darurat Bank ASI? 

Mengetahui kasus ini, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pun angkat bicara. Diwakili Nia Umar sebagai Ketua Umum, AIMI memperingatkan agar busui lebih berhati-hati dalam mendonorkan ASI. Terlebih saat ini Indonesia belum memiliki bank ASI sehingga prosedur donor masih banyak dilakukan perorangan atau antar para ibu

“Donor ASI nggak bisa sembarangan dari orang ke orang, ada skriningnya. Ini kan (ASI) juga bagian dari tubuh orang lain yang mau diberikan ke bayi lagi, jadi harus ketat skriningnya,” jelasnya. 

Ia pun juga mengungkapkan jika dalam beberapa tahun terakhir, AIMI dilibatkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan berbagai lembaga lain untuk mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan terkait bank ASI dan donor ASI. Hanya saja, peraturannya tak kunjung terbit.

Semoga lewat kasus fetish ASI ini pemerintah segera mengambil tindakan tegas dan nyata ya Parents untuk melindungi semua orang, khususnya wanita, dari kejahatan seksual yang mengintai.

 

Baca Juga:

Fantasi Seks Ternyata Mencerminkan Kepribadian Seseorang, Anda yang Mana?

Kisah Oknum Nakes Lecehkan Pasien yang Mau Melahirkan, Ini Kronologinya

Beratnya Perjuangan Seorang Ibu, Ini 5 Film Yang Cocok Ditonton Untuk Ibu Baru

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Viral Kasus Fetish ASI, Indonesia Darurat Bank ASI? 
Bagikan:
  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti