Pada 16 Januari 2019, seorang ibu bernama Siti Shahira asal Singapura memposting di Facebook terkait dengan kasus anak hilang. Ya, peristiwa ini ia alami sendiri karena anaknya hilang.
Bocah dengan autisme berusia 7 tahun ini bernama Denmark Farazqi bin Md Fazlee. Ia hilang ketika sang ibu sedang mengantar dua anak lainnya ke sekolah.
Menurut keterangan Shahira, putranya terakhir terlihat sekitar jam 10 pagi di area perumahannya, di Blk 61 Geylang Bahru. Ketika itu sedang mengenakan kemeja putih dan oranye, dan celana pendek oranye.
Untungnya, setelah dilaporkan sang ibu ke polisi, Pasukan Kepolisian Singapura (SPF) langsung bergerak cepat dan menyebar info pencarian anak yang hilang di sosial media.
Kasus anak hilang di Singapura akhirnya berhasil terungkap
Untungnya, 3 jam setelah tersebarnya info pencarian, petugas dari Pusat Kepolisian Serangoon menemukan anak itu di pusat perbelanjaan NEX. Sepertinya bocah itu telah naik beberapa bus sebelum tiba di mal.
Apa yang benar-benar menghangatkan hati adalah bahwa polisi yang menemukannya juga memberikan anak tersebut hadiah berupa mainan! Tak ayal, mendapatkan hadiah baru bocah ini pun merasa bahagia!
Kasus anak hilang: Cara mempersiapkan anak jika berada dalam keadaan darurat
Penting untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi keadaan darurat. Berikut adalah beberapa informasi penting yang harus diajarkan setiap orangtua kepada anaknya. Hal ini tentu saja perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali kasus anak hilang.
-
Pastikan anak mengetahui nama lengkapnya dan nama orangtuanya
Ini adalah hal pertama yang akan ditanyakan jika ada orang lain yang menemukan anak hilang atau tersesat
Untuk anak-anak yang masih belia, sebelum Anda pergi ke luar (terutama ke tempat-tempat ramai), ada baiknya menyiapkan kartu nama yang siap dengan rincian anak dan orangtua. Ini terutama berlaku untuk anak-anak dengan autisme atau memiliki kebutuhan khusus.
Beberapa orangtua diketahui memilih perangkat pelacakan yang dapat dipakai, seperti jam tangan pintar sehingga keberadaan anak pun bisa dapat dilacak oleh aplikasi seluler.
-
Latih anak mengingat nomer nomor ponsel orangtua
Untuk anak kecil, tak ada salahnya untuk membuat catatan dan letakkan di tempat yang mudah diakses. Bahkan, meskipun anak sudah dapat menyebutkan nomor telepon, sebaiknya selalu menuliskannya sehingga ia dapat menyimpannya. Jika lupa, si kecil bisa dengan mudah melihat cacatatan.
Ajarkan anak untuk tidak pergi sendirian tanpa Anda. Ingatkan anak juga untuk tidak menerima apa pun dari orang yang tidak dikenal.
Terlebih lagi atau masuk ke mobil bersama siapa pun. Katakan pada anak Anda untuk berteriak keras jika ada yang mencoba membuatnya pergi ke suatu tempat.
Anak juga perlu dilatih untuk waspada terhadap orang dewasa yang meminta bantuan. Jika orang dewasa benar-benar membutuhkan bantuan, mereka akan mendekati orang dewasa, bukan anak-anak.
Ajari anak untuk bisa mengenali orang asing yang bisa membantunya jika tersesat. Misalnya, polisi, atau petugas keamanan. Dengan begitu, ia bisa segara minta bantuan jika ia dalam kesulitan.
Disadur dari artikel Jaya, theAsianparent Singapura
Baca juga:
Balita 3 tahun dinyatakan hilang setelah dihukum berdiri di luar rumah semalaman