Kapan Sebaiknya Sunat atau Khitan Pada Anak Laki-laki Dilakukan?

Sunat atau khitan bukan saja menjadi ritual agama, ada banyak alasan medis untuk melakukannya. Namun kapankah sebaiknya khitan dilakukan?

Sunat atau khitan adalah proses pengangkatan kulup, atau jaringan yang menutupi kepala penis. Ini adalah praktik kuno yang berawal pada ritual keagamaan.

Namun saat ini, banyak orangtua yang melakukannya karena alasan-alasan lainnya. Seperti alasan-alasan kesehatan berikut ini:

  • Menurunkan risiko infeksi saluran kemih dan beberapa penyakit seksual menular ketika dewasa
  • Perlindungan terhadap kanker penis dan mengurangi risiko kanker serviks pada pasangannya
  • Pencegahan balanitis (peradangan pada kulit kepala penis) dan balanoposthitis (radang kulup dan kepala penis)
  • Pencegahan phimosis (ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup) dan paraphimosis (ketidakmampuan untuk mengembalikan kulup ke tempat semula)
  • Kemudahan menjadi kebersihan pada ujung penis

Kapan sebaiknya khitan dilakukan?

Di Indonesia pada umumnya, kebanyakan orangtua melaksanakan ritual sunat bagi anaknya ketika ia menginjak usia pubertas atau usia sekolah dasar.

Padahal, jika orangtua memutuskan untuk melakukan khitan pada anaknya, sebaiknya dilakukan ketika anak masih bayi. Karena semakin besar anak, semakin berisiko pula prosedur khitan yang dilakukan.

Prosedur sunat yang dilakukan pada bayi (biasanya pada 10 hari pertama setelah lahir) hanya memerlukan waktu 5 sampai 10 menit. Sedangkan pada anak yang sudah besar, prosesnya bisa mencapai 1 jam.

Khitan pada anak yang sudah besar juga memberikan peningkatan beberapa risiko ini:

  • Rasa sakit dan nyeri yang lebih lama
  • Perdarahan dan infeksi
  • Iritasi pada kepala penis
  • Peningkatan risiko cystitis (radang pembukaan penis) dan cedera penis

Sementara, khitan yang dilakukan saat bayi dapat menghindari anak dari trauma akan rasa sakit. Selain itu perawatan pasca sunat juga lebih mudah dilakukan karena bayi baru lahir tidak terlalu banyak bergerak, .

Namun, bukan berarti bayi tidak merasakan nyeri setelah disunat. Untuk itu, Parents harus tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan di area kelamin bayi.

Biasanya dokter akan memberikan salep antibiotik untuk dioleskan pada penis bayi tiap kali ganti popok untuk 1 sampai 2 hari pertama setelah sunat.

Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!

 

Referensi: What to Expect, WebMd, Kids Health.

Baca juga:

Kelebihan dan Kelemahan Sunat Laser

7 Tips Perawatan Pasca Sunat

Tentu masyarakat saat ini tidak asing dengan sunat. Sudah tahukah Anda sunat itu apa? Sunat adalah proses pengangkatan kulup atau jaringan yang menutupi kepala penis. Pada awalnya, sonat adalah tradisi keagamaan yang harus dilakukan oleh seorang laki laki. Akan tetapi, saat ini alasan kesehatan yang menjadi alasan banyak orang tua untuk melakukan khitan atau sunat pada anak laki lakinya. Yuk simak informasi lengkap mengenai sunat pada ulasan berikut ini!

Alasan Kesehatan yang Melatarbelakangi Sunat

Pengangkatan jaringan yang menutupi penis memang harus dilakukan oleh laki laki. Banyak manfaat yang diperoleh, seperti menurunkan resiko infeksi saluran kemih bahkan terhindar dari beberapa penyakit seksual menular. Kedua perlindungan kanker penis dan mengurangi resiko terkena kanker serviks pada pasangannya. Ketiga pencegahan peradangan pada kulit penis dan peradangan kulup dan kepala penis.

Tidak hanya itu, laki laki yang telah melakukan sunat telah melakukan pencegahan phomosis atau ketidakmampuan menarik kembali kulup dan praphomosis atau ketidakmampuan untuk mengembalikan kulup ke tempatnya. Alasan kesehatan terakhir yang diperoleh oleh laki laki adalah kemudahan dalam menjaga kebersihan ujung penis. Banyak sekali bukan?

Kapan Waktu Terbaik untuk Sunat?

Umumnya, para orang tua akan menyunat anaknya pada saat anak laki lakinya menginjak usia pubertas. Usia pubertas sekitar masa usia sekolah dasar. Padahal menyunat anak laki laki pada saat usia besar memiliki resiko yang tinggi. Seperti rasa sakit dan nyeri yang lebih lama, adanya pendarahan dan infeksi, mengalami iritasi pada kepala penis, peningkatan resiko radang pembukaan penis, dan kemungkinan mengalami cedera penis.

Sebaiknya anda mengambil waktu menyunat pada saat anak laki laki anda masih bayi. Biasanya sunat dilakukan ada 10 hari petama setelah si kecil lahir. Waktu yang dibutuhkan untuk sunat bayi hanya sekitar 5 sampai 10 menit. Berbeda halnya dengan sunat pada saat sudah besar. waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama, yaitu sekitar 1 jam.

Melakukan khitan pada saat anak laki laki masih bayi menghindarkan si kecil dari trauma rasa sakit. Proses penyembuhan pun lebih cepat karena bayi belum terlalu banyak bergerak. Akan tetapi, yang harus diperhatikan oleh para orang tua adalah cara perawatan pasca sunat. Dokter akan memberikan salep yang harus dioleskan pada penis bayi selama 1 sampai 2 hari. Tidak hanya itu, Anda juga harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di area kelamin.

Sunat adalah tindakan yang pada awalnya sebuah tradisi keagamaan. Akan tetapi, saat ini tradisi itu telah dilakukan oleh semua masyarakat karena memiliki alasan kesehatan yang sangat baik. banyak manfaat yang diperoleh pasca melakukan sunat. Untuk waktu yang tepat, Anda dapat menyunat buah hati pada saat bayi karena dapat menurunkan resiko trauma akan rasa sakit. Sudahkah Anda memilih waktu yang tepat untuk menyunat sang buah hati?

Penulis

Putri Fitria