Bengkak tidak kunjung sembuh setelah imunisasi DPT
Belum tuntas kasus vaksin palsu, kini muncul kasus berkaitan dengan vaksin yang berawal dari imunisasi gratis di Jember. Paha kiri bayi Griselda (11 bulan) alami pembengkakan selama 1 bulan lebih, setelah mendapat imunisasi DPT. Imunisasi dilaksanakan 4 Februari 2016 di Puskesmas Klatakan, Jember, secara gratis.
Pasca diimunisasi bayi perempuan itu demam. Lalu muncul lebam dan bengkak di sekitar paha yang diimunisasi. Demam yang diderita Griselda memang berangsur sembuh. Namun bengkak di kakinya tidak kunjung hilang, bahkan semakin besar.
Laurisa, ibu Griselda, berupaya mencari solusi atas kejadian yang menimpa bayinya. Setelah memeriksakan Griselda di Puskesmas Klatakan dan tempat lainnya, Laurisa disarankan membawa Grisekda ke rumah sakit yang lebih besar untuk menjalani pembedahan.
Diagnosa sementara pihak Puskesmas Klatakan menyebutkan, Griselda menderita steril abses. Salah satu faktor penyebabnya adalah alergi. Namun belum jelas apakah Griselda alergi terhadap vaksin yang diberikan saat imunisasi DPT.
Menurut sebuah sumber, vaksin yang diberikan pada Griselda adalah jenis vaksin pentabio. Vaksin ini diketahui sebagai vaksin baru yang merupakan penyempurnaan dari vaksin DPT. Vaksin ini dipasok langsung dari Dinas Kesehatan Jember.
Masyarakat diminta tak khawatirkan vaksin palsu
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan fenomena vaksin palsu.
Sebagaimana dilansir Detik, Kemenkes menyatakan vaksin untuk imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah berasal dari distributor resmi yang bisa dipercaya.
“Jika anak Anda mengikuti program pemerintah yaitu imunisasi dasar lengkap di antaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG, pengadaannya oleh pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga fasyankes. Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya,” tulis Kemenkes dalam akun Twitter resminya.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjen Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, Polri berhasil mengungkap kasus vaksin palsu setelah adanya kasus bayi-bayi yang sakit setelah divaksin. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut berapa jumlah bayi yang sakit itu, atau di mana kejadian itu berlangsung.
Referensi : Liputan6, detiknews
Baca juga:
Beberapa waktu lalu, beredar berita mengenai vaksin palsu. Lalu saat ini, heboh dengan berita bayi 11 bulan yang mengalami lebam dan pembengkakan di bagian paha pasca imunisasi. Bayi berusia 11 bulan yang bernama Griselda itu telah mengalami pembengkakan selama 1 bulan. Sakit pasca imunisasi DPT memang hal yang wajar, tetapi pembengkakan yang dialami bocah ini tampaknya sangat mengkhawatirkan. Untuk berita selengkapnya, yuk simak pada uraian berikut ini!
Bengkak yang Dialami Griselda Tak Kunjung Sembuh
Vaksin gratis diberikan secara gratis di Puskesmas Klatakan, Jember. Griselda adalah salah satu bayi yang mendapat vaksin DPT itu secara gratis. Pasca imunisasi, Griselda mengalami demam selama beberapa hari, ini adalah hal yang wajar. Lalu tanpa disangka, bayi perempuan itu juga mengalami lebam dan bengkak di paha kirinya. Ini adalah kejadian langka yang jarang sekali ditemukan.
Setelah beberapa hari, demam yang dialami Griselda berangsur angsur turun. Akan tetapi, lebam dan bengkak tidak kunjung sembuh, bahkan kaki kirinya semakin besar. Orang tua bayi 11 bulan itu tentu sangat khawatir, sehingga berusaha memeriksakannya ke beberapa klinik atau puskesmas. Akan tetapi, Puskesmas Klatakan tidak dapat mengatasi penyakit yang dialami Griselda.
Laurisa, ibu Griselda disarankan untuk membawa putrinya ke rumah sakit yang lebih besar. Hal itu dikarenakan harus menjalani operasi pembedahan karena terjadi steril abses. Steril abses ini disebabkan oleh alergi yang diderita Griselda, tetapi belum diketahui alergi itu disebabkan oleh vaksin DPT atau bukan. Griselda mendapat vaksin pentabio yang dipasok langsung dari Dinas Kesehatan Jember, sehingga tidak diragukan keasliannya.
Masyarakat Diminta Tidak Khawatir tentang Vaksin Palsu
Beberapa waktu lalu beredar rumor mengenai vaksin palsu, tetapi vaksin yang diperoleh bayi perempuan asal Jember itu asli. Hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari Dinas Kesehatan Jember. Kementerian Kesehatan RI pun mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir tentang vaksin yang diterima melalui Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit Pemerintah.
Vaksin yang diterima pada saat buah hati Anda mendapatkan imunisasi DPT dapat dipastikan keasliannya jika mengikuti prosedur pemerintah. Pengadaaan vaksin tersebut langsung dari pemerintah dan didistribusikan langsung ke Dinas Kesehatan hingga fasyankes. Kasus vaksin palsu berhasil diungkap setelah dilaporkan beberapa bayi mengalami sakit. Akan tetapi, data lengkap mengenai jumlah bayi dan tempatnya belum dikonfirmasi.
Bayi harus menerima beberapa vaksin yang diadakan oleh pemerintah, seperti Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, dan BCG. Jika Anda membawa sang buah hati ke Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit Pemerintah untuk melakukan imuniasai, maka tidak perlu khawatir tentang vaksin yang diperoleh. Vaksin yang digunakan akan dijamin asli karena berasal langsung dari Dinas Kesehatan, sehingga bayi Anda akan baik baik saja. Sudahkah si kecil mendapat imunisasi sesuai prosedur?