Sudah jadi rahasia umum kalau gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua akan berbeda dari pengasuhan kakek dan nenek.
Banyak yang setuju, kalau gaya pengasuhan kakek dan nenek cenderung memanjakan anak-anak. Benarkah? Nah Parents, mungkin sudah waktunya Anda mengetahui realita yang sebenarnya.
Jika diberikan kesempatan mengungkapkan isi hati, ada beberapa hal yang sebenarnya ingin diutarakan kakek dan nenek si kecil pada Anda.
Curhatan Kakek dan Nenek Soal Mengurus Cucu
Parents, seperti inilah berbagai curhatan mereka.
1. “Sadarilah, kami sebenarnya tidak ingin mengawasi cucu kami sepanjang waktu”
Ya, kami jelas sangat mencintai cucu-cucu kami, mungkin lebih dari kami mencintaimu. Atau setidaknya, cara kami mencintai cucu kami memang berbeda dari cari kami mencintaimu, anak kami sendiri.
Menemani dan mengawasi cucu tentu sangat menyenangkan, tapi bukan berarti kami mau melakukannya sepanjang waktu. Kami telah membesarkan anak-anak kami, dan anak kami telah tumbuh dewasa dan bisa mengarungi kapalnya sendiri. Maaf, sayang, kalian untuk menjalankan peran menjadi orangtua.
Artikel Terkait : Penelitian: Nenek dari pihak ibu lebih sayang cucu, benarkah demikian?
2. “Saya mungkin tidak menyukai bagaimana kami mengasuh anak kalian, cucu kami”
Ketika kamu meninggalkan anak-anak dan menitipkannya pengasuhan pada kami, tidak perlu meninggalkan daftar aturan yang harus kamu diikuti.
Kami sebelumnya telah memiliki anak dan membesarkannya dengan baik. Kami tidak peduli jika Anda tidak menyukai gaya pengasuhan kami, tapi jika memang kalian menitipkan anak kalian, cucu kami, maka percayakan sepenuhnya pada kami.
3. “Kami mungkin berbohong dan mengatakan kami berada di luar kota atau ada kegiatan lainnya”
Ya, ketahuilah… sejujurnya, kami sedang tidak ingin mengasuh hari ini.
4. “Anak-anak kalian telah memberi tahu kami segalanya”
Kami tahu jika kamu dan pasangan sedang bertengkar. Kami tahu bahwa anak-anak kalian tidak diizinkan untuk makan permen atau bermain games setelah pulang sekolah. Bahkan kami tahu, kalau kamu dan pasangan memang tidak menyukai gaya pengasuhan kami.
5. “Kami memberi anak-anak kalian junk food dan memberi semua yang mereka inginkan”
Kamu mungkin sudah tahu itu, tetapi kami melakukannya karena itu satu-satunya cara untuk menutup mulut kecilnya tidak berisik dan merengek meminta apa yang mereka sukai. Bukan semata-mata kami mau memanjakan cucu.
6. “Kami tertawa ketika anak-anakmu bertingkah menirukanmu”
Cucu-cucu kami bisa mengatakan pada kami hal apa saja yang membuat mereka kesal pada orangtuanya.
7. “Kami membiarkan mereka bermain video game sepanjang hari”
Kami melakukan ini karena kami sebenarnya juga ingin melakukan sesuatu tanpa diganggu oleh mereka. Jadi, tak ada salahnya jika membiarkan mereka bermain game bukan?
Artikel Terkait : Membesarkan anak tanpa kakek-nenek, apa saja untung dan ruginya?
9. “Kami lelah. Sangat lelah”
Kami jauh lebih tua dari usia kalian dan stamina kami juga menurun. Berikan kami waku istirahat. Bukannya menghabiskan waktu kami hanya untuk mengawasi cucu.
10. “Kami tentu saja akan menjaga cucu kami agar tetap aman”
Kami tidak bodoh. Jadi, kami tidak perlu diberitahu untuk tidak membiarkan mereka bermain di jalan.
11. “Tahukah kalian bahwa anak-anak kalian sudah pintar berbohong?”
Apa yang mereka bilang mengenai saya sebenarnya tidak semuanya benar. Kadang mereka sudah ‘membumbuinya’ sendiri. Atau, mereka sebenarnya tidak bener-benar paham yang kami maksud.
12. “Kami mengerjakan pekerjaan rumah mereka untuk mereka”
Maaf, mereka sedang bermain video game saat itu.
13. “Kami sebenarnya memiliki senyum palsu permanen di wajah”
Ini adalah senyum palsu kami untuk menutupi rasa lelah yang kami rasakan.
14. “Jangan lupa penuhi kebutuhan anak-anak kalian”
Kami memang senang membuat anak kalian, cucu kami bahagia. Dengan memberikannya mainan, memberikan makanan kesukaan mereka, tapi bukan berarti kalian bisa membebani kami semuanya. Memiliki anak, sebagai orangtua kalianlah yang wajib memenuhi kebutuhan mereka
15. “Kami mencintai cucu kami sama besarnya dengan mencintai anak-anak kami”
Bahkan terkadang lebih. Inilah sebabnya kami melakukan semua ini. Suatu hari kamu akan tahu. Dan suatu hari nanti Anda akan menjadi kakek dan nenek dan bisa merasakan apa yang kini kami rasa.
Itulah beberapa curhatan yang kerap disampaikan oleh kakek dan nenek. Apakah Parents pernah berkomunikasi dari hati ke hati mengenai pengasuhan buah hati?
Artikel referensi : www.scarymommy.com
Baca juga:
id.theasianparent.com/nenek-kakek-membahayakan-cucu
Penelitian: Nenek dari pihak ibu lebih sayang cucu, benarkah demikian?