Ini cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar

Kakak adik bertengkar di rumah karena berebut mainan adalah hal wajar. Begini cara tepat orangtua menangani pertengkaran anak-anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kakak adik bertengkar di rumah karena berebut mainan adalah hal yang wajar. Ini memang sudah jadi pemandangan sehari-hari para orangtua. Nggak berantem sehari saja, seperti ada yang kurang buat mereka.

Tenang, Anda tidak sendirian kok. Ternyata ada data yang menunjukkan bahwa anak-anak usia 2-9 tahun, rata-rata akan bertengkar dengan saudaranya sebanyak 8 kali dalam satu jam. Umumnya pertengkaran berlangsung selama 45 detik saja.

Ini yang bikin orangtua sulit untuk menerima. Bahkan bagi sebagian orangtua, kebiasaan kakak adik bertengkar membuat sakit kepala bahkan sampai frustasi.

Apakah kakak adik bertengkar itu buruk?

Jawabannya YA dan TIDAK.  Pertengkaran antar saudara kandung sebenarnya masuk ke dalam tahapan tumbuh kembang anak. Gunanya untuk melatih kemampuan interpersonal, emosi, tingkah laku, serta kesehatan fisik dan mental.

"Kebanyakan pertengkaran timbul dari komunikasi yang buruk, atau kurangnya komunikasi."

Jadi menjauhkan anak-anak dari konflik  bukanlah tindakan tepat, sebab anak Anda bisa jadi tidak bisa melalui tahap tumbuh kembangnya dengan tepat.

Adanya konflik antar kakak-adik atau saudara kembar sekalipun, akan membantu anak-anak memiliki kemampuan managemen konflik. Mengenalkan anak bagaimana harus mentolerir perasaan negatif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat kesal, anak tidak harus mengeluarkan dengan kekesalan berlebihan. Anda pun sekaligus memupuk keterampilan pemecahan masalah sosial.

Kelak, anak tidak akan bersama-sama terus dengan Anda. Ia butuh kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri agar bisa diterima di lingkungan sosialnya, Parents.

Orangtua perlu campur tangan

Parents jelas perlu turun tangan saat kakak adik bertengkar. Turun tangan untuk membantu anak-anak mengarahkan bagaimana berkonflik, bukan tidak boleh berkonflik, ya, Parents. Yang terpenting jangan sampai pertengkaran antara saudara justru membuatnya saling benci, tidak mau bermain bersama lagi.

Lalu bantu anak untuk menemukan pemecahan masalahnya. Kakak adik bertengkar boleh, menemukan solusi dan baikan lagi, itu wajib. Dan satu lagi peran Anda di dalam pertengkaran anak adalah berikan hukuman untuk keduanya.  Gunanya agar anak belajar bahwa apa yang baru saja dilakukannya itu tidak benar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Kakak adik bertengkar pada umumnya terjadi karena kecemburuan antar saudara kandung

Tips hadapi dan atasi kakak adik bertengkar

Ada 2 hal yang perlu Parents lakukan untuk menerapkan pola asuh yang proaktif. Pertama, buat strategi pengasuhan yang diterapkan setiap hari. Jadikan pola asuh ini sebagai pola asuh rutin, yang konsisten. Kedua, strategi pengasuhan untuk kasus-kasus tertentu, yang dilakukan pada saat itu juga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadikan rutinitas

1. Berikan perlakuan yang sama pada setiap anak. Hindari ada anak kesayangan. Yang membuat Anda terus membela si anak kesayangan meski ia yang salah.

2. Selalu tunjukkan bagaimana bagaimana perilaku memerangi konflik yang tepat. Misalnya, saat beradu argumen dengan pasangan. Anak-anak akan melihat Anda berdua, untuk meniru cara Anda menghadapi konflik.

Selengkapnya:  7 Tips Aman Bertengkar di Depan Anak

3. Kenalkan sistem bergantian. Biasanya kasus kakak adik bertengkar terjadi karena berebut mainan. Ketika anak-anak paham dengan aturan bergantian, Anda sudah meminimalisir pertengkaran yang itu-itu lagi. Belajar bergantian, otomatis anak belajar untuk menghargai.

4. Buat aktivitas yang seru dan menyenangkan. Aktivitas ini akan meningkatkan kedekatan antar kakak-adik. Tujuannya agar ketika mereka memiliki konflik, konflik tidak akan memudarkan kedekatan mereka.

Lakukan saat itu juga!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Merespon anak-anak Anda dan berikan empati pada masing-masing anak. Seperti, “Iya Ryan sayang, memang sangat tidak enak dipukul dengan Merry. Sakit, ya? Tapi tidak enak juga buat Merry kalau kamu mengambil mainannya.” Katakan juga pada Merry, “Merry sayang, kesal pasti rasanya kalau mainan diambil paksa. Tapi Ryan juga merasakan tidak enak juga karena kamu pukul dia keras.”

2. Ajari masing-masing anak melihat sudut pandang yang berbeda. Seperti, ajak Ryan memahami sudut pandang Merry kenapa ia memukul. Dan ajak Merry memahami sudut pandang Ryan kenapa ia merebut mainan. Jadi keduanya bisa melihat sisi lain dari apa yang dilakukan oleh saudaranya.

3. Berikan beberapa cara pada anak bagimana seharusnya ia bersikap yang benar. Ryan bisa bilang ke Merry untu meminjam mainannya. Begitu juga pada Merry untuk katakan bahwa ia tidak suka jika Ryan merebut mainannya.

4. Tunjukkan pada anak , bahwa Anda tidak mentolerir perilaku kekerasan. Memukul dengan benda tajam hingga melukai saudaranya, bukan cara benar. Anda harus memberikan hukuman pada mereka. Jika dibiarkan, kelak anak akan selesaikan setiap masalahnya dengan kekerasan. Jangan biarkan anak dekat dengan perilaku kriminal, Parents.

5. Dorong anak untuk memecahkan masalahnya secara bersama-sama. Keduanya perlu ikut andil dalam membuat solusi. Tujuannya untuk mengatasi ada anak merasa tidak adil. Win-win solution adalah tujuannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Kalau lihat 5 poin yang harus dilakukan saat itu juga, rasa-rasanya kok rumit ya. Ada yang berasa begitu, Parents? Padahal, proses di atas ini sebenarnya hanya butuh waktu 2-3 menit saja! Selamat menciptakan hubungan yang harmonis di keluarga dan antara anak, ya, Parents.

 

Referensi: Sassymamasg
Baca juga:

 

 

Penulis

Natalia Dian