Mengenal Kain Endek dari Bali yang Dipakai dalam Koleksi Christian Dior

Kain Endek Bali merupakan wastra Indonesia yang pernah dipakai dalam koleksi Christian Dior. Mari mengenal lebih jauh kain satu ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kain Endek khas Bali adalah kain tenun dari Bali yang biasa digunakan masyarakat Pulau Dewata dalam kehidupan sehari-hari. Kain tradisional Indonesia pernah mencuri perhatian karena dipakai dalam koleksi Christian Dior.

Endek berasal dari kata "gendekan" atau "ngendek" yang berarti diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Kain Endek Bali memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan, setiap simbol dalam kain satu ini sarat akan makna tersendiri.

Kain ini banyak digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Bali. Motif tertentu juga hanya boleh digunakan oleh raja atau bangsawan.

Beberapa motif yang dianggap sakral hanya boleh digunakan dalam acara keagamaan saja seperti motif patra dan encak saji yang menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Motif-motif yang bersumber dari alam seperti flora dan fauna biasanya digunakan dalam kegiatan sosial maupun aktivitas sehari-hari. Ada pula motif yang bersumber dari tokoh pewayangan mitologi Bali.

Adapun bagian dari kain satu ini terdiri atas sarung, kain panjang, dan selendang, bagian selendang biasanya digunakan oleh laki-laki, sementara kain panjang dipakai oleh perempuan.

Fakta Menarik Kain Endek Bali

Sejarah dan Filosofi Kain Endek Bali

Sejarah dan Filosofi Kain Endek khas Bali (Unsplash)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Endek adalah kain tenun ikat khas Bali. Jenis kain ini memiliki beberapa keunikan. Endek memiliki berbagai motif unik dari yang sakral hingga yang mencerminkan nuansa alam.

Kain Endek mulai berkembang sejak tahun 1975, yaitu pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung. Kemudian berkembang di sekitar daerah Klungkung, salah satunya adalah di Desa Sulang.

Setelah Indonesia merdeka, kain Endek semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1985-1995 kain Endek berkembang pesat karena adanya dukungan dari pemerintah. Pada masa ini, proses produksi kain Endek sudah menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).

Kemudian pada tahun 1996-2012, kain Endek sempat mengalami penurunan akibat dari banyaknya persaingan. Penurunan ini juga disebabkan karena bahan baku yang sulit didapat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, pada tahun 2011 kain endek mulai berkembang kembali karena murahnya bahan baku dan mulai diminati sebagai bahan membuat seragam. Bahkan di Bali, sudah ada pemilihan Duta Endek untuk melestarikan kain satu ini.

Artikel terkait: 8 Jenis Kain Tradisional Indonesia yang Mendunia, Elegan dan Khas!

Warna-Warna Alami Kain Endek Khas Bali

Warna-Warna Alami Kain Endek (Shopee)

Kain Endek Bali diketahui sebagai kain yang dibuat dengan metode ikatan ganda atau dobel ikat. Endek Bali biasanya memiliki beragam motif bertemakan flora, fauna, dan pemandangan atau landscape.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Yang membuat kain ini menjadi istimewa, umumnya kain Endek khas Bali diwarnai dengan warna-warna alami dari tumbuhan. Hal ini menjadi ciri khas tersendiri dari kain tenun ini.

Berbeda dengan kain batik yang memiliki aturan penggunaannya, seperti batik motif parang yang hanya boleh digunakan oleh kalangan istana saja, kain Endek Bali bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Hanya saja, pada zaman dahulu, karena pembuatannya yang tak mudah, kain ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal.

Kini, kain Endek menjadi salah satu kain khas Bali yang wajib digunakan di sekolah maupun di perusahaan saat hari Jumat.

Artikel terkait: 4 Fakta Menarik Serta Jenis-Jenis Kain Tenun Suku Dayak yang Indah

Motif Kain Endek Berbeda-beda di Setiap Daerah

Motif Kain Endek Berbeda-beda di Setiap Daerah (Koranbuleleng)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kain Endek memiliki motif yang beragam. Di setiap daerah di pulau Bali, kain Endek memiliki motif dan ciri khasnya sendiri. Seperti Karangasem yang memiliki motif Endek Sidemen.

Adapula daerah Tenganan yang memiliki warna cokelat tanah. Untuk kawasan pulau Nusa Penida, warna yang digunakan adalah warna-warna cerah.

“Hijau cerah dengan motif yang disebut dengan Rangrang, bentuknya seperti segitiga-segitiga (bertumpuk),” jelas Pitana.

Terkait motif, Pitana mengatakan, Endek bisa saja digunakan untuk pakaian, atasan, bawahan, atau tas, asalkan motifnya bukanlah motif yang dianggap suci. Misalnya, motif Dewa atau huruf-huruf suci.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebab, beberapa motif kain Endek dianggap sakral, seperti motif Patra dan Encak Saji. Motif ini hanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan di pura atau kegiatan keagamaan lainnya. Namun, motif-motif ini sangat jarang ditemukan. Pengrajin biasanya membuatnya karena ada pesanan khusus untuk dipajang atau untuk tempat suci.

Motif kain Endek semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini, Endek juga mulai dipadupadankan dengan kain jenis lainnya untuk menghasilkan busana yang indah.

Artikel terkait: Filosofi Pembuatan Kain Tenun Lombok, Syarat Perempuan Sasak Boleh Menikah

Kain Endek Khas Bali Jadi Koleksi Christian Dior

Kain Endek Jadi Koleksi Christian Dior (Covermagz)

Karena keindahan dan keeksotisannya, Christian Dior menghadirkan kain Endek Bali dalam koleksi terbaru Spring/Summer 2021.

Untuk mewujudkannya, rumah mode yang berbasis di Prancis itu bekerja sama dengan Pemprov Bali dalam pemakaian endek untuk koleksi-koleksi mereka di masa depan,

Sementara sebelumnya, kain ini juga sudah dilindungi secara hukum dalam kekayaan intelektual komunal (KIK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 22 Desember 2020 lalu.

Masyarakat Bali memproduksi kain endek dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pengrajin kain endek bisa ditemui di kawasan Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana.

September 2020 lalu, rumah mode Christian Dior secara resmi teken kontrak penggunaan kain Endek Bali dalam koleksi Ready-To-Wear Spring/Summer 2021 mereka. Koleksi ini turut dipertunjukkan pada panggung Paris Fashion Week pada September lalu.

Itulah sejarah dan filosofi kain Endek khas Bali, kekayaan budaya Indonesia yang pernah dipakai dalam koleksi Christian Dior. Bagaimana Parents, tentu bangga ya!

Baca juga:

Penulis

Tania Latief