Kabut Asap di Mana-mana, Termasuk di Langit Jakarta! Baca Tips Super Penting untuk Kita Semua

Masker yang dipakai banyak orang saat batuk pilek, tidak efektif untuk kabut asap. Air purifier "HEPA-type" juga tidak efektif. Lalu harus bagaimana?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kabut asap akibat pembakaran hutan yang terjadi di beberapa kota di Sumatera, Kalimantan dan Papua telah menyebar ke berbagai daerah.

Selain ke negara tetangga diantaranya Malaysia, Singapura dan Thailand, kabut asap juga sudah menyebar menuju langit ibukota Jakarta.

Ini tentu harus menjadi perhatian bagi Anda, terutama Parents yang memiliki bayi dan anak. Jangan panik, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam mewaspadai kabut asap.

Pertama, cek indeks kualitas udara

 

Parents, Anda bisa melakukan cek kualitas udara di kota Anda melalui website aqicn.org.

Kualitas udara kota Anda akan ditampilkan melalui indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) yang diperbaharui per jam setiap harinya. Di sini Anda juga bisa melihat kondisi udara beberapa hari terakhir, temperatur, tekanan dan kelembaban udara.

Aplikasi ini menyediakan informasi kualitas udara untuk kota-kota di lebih dari 60 negara. Ia bisa didownload untuk semua jenis Android dan iOS.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara menggunakan aplikasinya gampang. Anda bisa memasukkan nama kota yang ingin Anda ketahui kualitas udaranya. Jika kota yang Anda maksud tidak tercantum dalam website, maka Anda akan dibantu mencari kota terdekat dari kota yang dimaksud.

Saat artikel ini ditulis (26 Oktober 2015), indeks kualitas udara (AQI) di beberapa kota adalah:

  • Jambi – AQI 176 (tidak sehat)
  • Palembang – AQI 188 (tidak sehat)
  • Riau – AQI 139 (tidak sehat untuk kelompok sensitif)
  • Palangkaraya – AQI 778 (berbahaya)
  • Medan – AQI 183 (tidak sehat)

Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Air Purifier Xiaomi, Bantu Bersihkan Udara di Rumah!

Selengkapnya tentang level AQI adalaha sebagai berikut:

Air Quality Index / Index Kualitas Udara

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

0-50: Bagus

Kualitas udara terbilang baik, tidak ada atau hanya sedikit risiko polusi udara dan Anda bisa melakukan aktifitas seperti biasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

51-100: Moderate

Di level ini kualitas udara masih bisa diterima dengan baik, namun bagi Anda yang termasuk kelompok
sensitif, Anda harus mengurangi kegiatan di luar ruangan.

101-150: Tidak sehat untuk kelompok sensitif

Pada level ini kelompok sensitif kemungkinan akan mengalami gangguan kesehatan. Namun kondisi ini tidak mempengaruhi masyarakat secara umum. Pada level ini semua orang harus mengurangi kegiatan di luar ruangan.

151-200: Tidak sehat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada level ini hampir setiap orang akan mengalami gangguan kesehatan. Sementara kelompok
sensitif akan mengalami masalah kesehatan yang lebih serius. Untuk itu hindari kegiatan di luar ruangan.

201-300: Sangat tidak sehat

Pada level ini ada peringatan kesehatan untuk situasi darurat. Semua populasi di kota tersebut akan terkena dampak kabut asap.

Lebih dari 300: Berbahaya

Pada level ini setiap orang akan mengalami masalah kesehatan yang serius, setiap orang harus beraktifitas di dalam ruangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelompok sensitif yang dimaksud adalah bayi dan anak-anak, serta orang dengan penyakit jantung, paru-paru, pembuluh darah dan asma.

 Bagaimana cara memilih masker yang tepat?

 

Kedua, bagaimana memilih masker?

Satu hal yang paling penting dalam mengurangi dampak kabut asap adalah penggunaan masker.

Berikut kami bagikan tips memilih masker berdasarkan informasi dari the Safety Educator.com untuk Anda.

  • Ketika Indeks Kualitas Udara antara 100-300 Anda disarankan untuk tetap berada dalam ruangan.
  • Jika Anda keluar ruangan, gunakan masker N25 yang disertifikasi untuk PM2,5. PM2,5 adalah salah satu polutan dengan diameter 2,5 micrometer.
  • Untuk memudahkan bernafas gunakan masker yang memiliki lubang untuk mengalirnya udara ketika bernafas
  • Gunakan masker dengan cara yang benar
  • Belilah masker dengan merk bersertifikasi
  • Penggunaan masker bedah tidak disarankan karena tidak efektif.

Ketiga, pilih Air Purifier dengan benar

Selain masker, untuk di dalam rumah, penjernih udara (air purifier) juga sangat diperlukan untuk mengurangi dampak kabut asap. Untuk memilih penjernih udara simak beberapa tips dari the Safety Educator berikut.

  • Ketika Indeks Kualitas Udara antara 100-300 dan Anda berada dalam rumah, gunakan penjernih udara dengan filter “True HEPA”, yaitu filter bersertifikat yang dapat mengurangi 99,97% partikel di bawah ukuran 0,3 mikron.
  • Pastikan filternya tersertifikasi
  • Perhatikan, filter “HEPA Type” tidak sama dengan “True HEPA”. HEPA Type adalah filter kelas rendah dengan efisiensi 25-85% untuk menyaring partikel berukuran di bawah 0,3 mikron.
  • Gunakan air purifier yang sesuai dengan ukuran ruangan Anda dan memiliki karbon aktif dengan Al/KMnO4
  • Dan yang paling penting, Parents, jangan tergiur dengan harga murah. Periksa dengan teliti spesifikasinya sesuai dengan petunjuk di atas.

    Parents,
    semoga informasi ini dapat membantu Anda dan keluarga mewaspadai dampak kabut asap.

Baca juga:

Bahaya polusi udara pada kesehatan reproduksi wanita, Bunda perlu waspada!

Penulis

Della Syahni