Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Minggu ambruk dan menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 5 orang luka parah, serta 2 luka ringan.
Korban tewas diantaranya adalah seorang nenek dan 2 orang cucunya yang sedang berteduh, menunggu hujan reda di jembatan tersebut.
Si nenek dilaporkan Detik.com bernama Sri Hartati (52) meninggal dunia sekitar pukul 19.15 WIB di RSUD Pasar Minggu. Sedangkan, 2 cucunya yaitu Aisyah Zahrah (8) meninggal dunia di RS Siaga Raya dan Abdiyu (4) awalnya kritis dan akhirnya meninggal dunia di RS Fatmawati.
“Saya tahu tadi begitu ketemu kakeknya, kalau cucunya jadi korban begitu dengar langsung lemas saya,” ujar Agus yang mengaku sebagai tetangga korban dan juga satpam di Rumah Sakit Siaga Raya kepada Detik.com, Sabtu (24/9/2016).
Agus mengatakan saat kejadian mereka tengah menunggu sang kakek yang mengantarkan ibu dari kedua bocah tersebut ke Stasiun Pasar Minggu.
“Waktu itu kakeknya lagi mengantarkan ibunya mereka ke stasiun, karena sedang hujan mereka berteduh di JPO. Begitu kembali dari stasiun ternyata jembatannya sudah rubuh,” terangnya.
Menurut cerita Agus, kedua bocah itu diketahui tinggal bersama kakek dan neneknya.
Saksi mata yang melihat langsung runtuhnya jembatan, Erwin (39 tahun) mengatakan, jembatan roboh saat hujan lebat disertai angin kencang melanda kawasan Pasar Minggu. JPO roboh beberapa menit setelah hujan turun dengan derasnya.
“Sekitar pukul 15.00 WIB itu mulai hujan, terus sekitar 10 menit kemudian jatuh itu (jembatan),” kata dia kepada Republika.co.id di lokasi kejadian, Sabtu (24/9).
Menurutnya, saat kejadian tak banyak kendaraan melintas. Orang-orang banyak berteduh di stasiun karena angin disertai petir begitu kencang. “Memang enggak pernah seperti ini, lebat banget dan anginnya luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Ahok menduga penyebab jembatan ambruk adalah baliho iklan rokok yang besar sehingga tidak kuat menahan angin.
“Kami tidak akan izinkan JPO ada iklan menutupi, sehingga rawan diterjang angin,” kata Ahok kepada Detik.com.
Ahok berharap ke depannya tidak ada lagi kejadian JPO yang ambruk di Jakarta. Ia mengatakan, JPO di Bundaran HI bisa dijadikan mdel untuk JPO yang ada di Jakarta.
Video liputan pasca ambruknya JPO Pasar Minggu dapat dilihat di sini:
Fungsi Jembatan Penyeberangan
Jembatan pejalan kaki bisa lebih dari sekadar struktur penyeberangan. Dalam beberapa kasus, ini bisa berupa karya seni dan pintu gerbang yang menghubungkan komunitas.
JPO pasar minggu ambruk
Dikutip dari UNC Scholl of Government, jembatan penyeberangan dapat berguna untuk menghubungkan bangunan atau tujuan populer, misalnya pusat perbelanjaan, sekolah, fasilitas rekreasi, garasi parkir, stasiun MRT, dan lain-lain.
Jembatan juga berguna untuk menghubungkan area yang dipisahkan oleh jalan bebas hambatan atau jalan tol, di mana penyeberangan di jalan tidak diizinkan. Selain itu, jembatan penyeberangan dapat digunakan untuk penyeberangan jalan biasa.
Pada akhirnya, jembatan penyeberangan dapat digunakan dalam tiga situasi, termasuk: (1) melintasi jalan raya antar negara bagian, (2) melintasi rintangan fisik alami seperti sungai, atau (3) melintasi jalur kereta api.
Di beberapa persimpangan, jembatan penyeberangan mungkin merupakan investasi yang lebih baik daripada road-level crossing. Persimpangan ini mungkin memerlukan desain yang memanfaatkan garis alami di mana pejalan kaki akan cenderung menggunakan jembatan.
Sayangnya, beberapa jembatan dibangun tanpa banyak memikirkan pejalan kaki. Biasanya, jembatan ini tidak berhasil dan biasanya memiliki jalan berliku yang panjang, tangga, atau lift yang sangat merepotkan.
Selain itu, beberapa jembatan terletak jauh dari tujuan populer dan memakan waktu yang berharga bagi para pejalan kaki. Ini dapat menyebabkan pergerakan ilegal oleh pejalan kaki dan membahayakan pejalan kaki dan pengemudi kendaraan.
Panduan Rute Aman ke Sekolah mencatat bahwa lokasi yang dipilih untuk jembatan apa pun merupakan faktor penting dalam efektivitasnya. Seperti semua penyeberangan pejalan kaki, fasilitas apa pun yang tidak nyaman atau memerlukan jalur tidak langsung akan tidak digunakan sama sekali.
Efektivitas jembatan penyeberangan tergantung pada kemudahan penggunaan yang dirasakan oleh pengguna. Pejalan kaki akan mempertimbangkan manfaat keamanan yang dirasakan dari menggunakan jembatan versus upaya ekstra dan waktu yang diperlukan saat membuat keputusan tentang di mana harus menyeberang.
Baca juga:
[Video] Banjir bandang melanda Sulawesi Selatan, banyak rumah terseret arus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.