Masih lekat di ingatan kita pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Abdul Qodir Jaelani atau Dul (13 tahun), putra Ahmad Dhani belum lama ini pada tanggal 8 September 2013. Kecelakaan ini mengakibatkan 6 orang tewas dan 9 luka-luka termasuk Dul sendiri.
Berita ini ternyata juga menjadi keprihatinan gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi untuk menerapkan aturan jam malam bagi anak. Aturan ini selaras dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2002 pasal 3 mengenai perlindungan anak.
Walau demikian, ini masih wacana karena Jokowi harus terus mempertimbangkan segala kemungkinan efek positif dan negatif sebelum aturan ini ditetapkan menjadi peraturan ataupun sekadar himbauan.
Apakah aturan jam malam anak?
Adapun aturan jam malam bagi anak sekolah adalah anak harus berada di rumah pada pukul 6 sore. Kecuali bila anak harus menjalani kursus pelajaran maka maksimal anak harus pulang pada pukul 10 malam.
Alasan tercetusnya ide tersebut, menurut Jokowi adalah untuk mengurangi angka kenakalan remaja, seperti seks bebas, tawuran, penggunaan narkoba serta minuman keras.
Di samping itu penting sekali untuk meningkatkan disiplin serta akhlak anak dengan meningkatkan kuantitas serta kualitas waktu di rumah daripada anak keluyuran tak jelas di luar rumah.
Pro dan kontra terkait aturan jam malam anak
Sudah tidak aneh jika pemerintah akan mengeluarkan aturan baru, pasti menuai pro dan kontra dari sejumlah masyarakat. Begitu juga dengan aturan terkait jam malam untuk anak.
Rencana ini ternyata mengundang pro dan kontra dari beberapa pihak terutama pelajar yang adalah objek utama dari aturan jam malam ini. Beberapa pelajar mendukung aturan jam malam ini, karena mereka menganggap jika dengan adanya aturan ini maka mampu mengurangi angka kenakalan remaja.
Tak luput, aturan ini juga memungkinkan penambahan waktu belajar untuk anak-anak sekolah, sehingga mereka dapat meningkatkan prestasi di sekolah. Dengan demikian, anak-anak dapat mengurangi waktu main di luar atau melakukan beragam aktivitas lainnya yang kurang bermanfaat bagi masa depan anak-anak.
Akan tetapi, beberapa pelajar juga menolak rencana ini. Mereka beralasan bahwa mereka yang suka belajar bersama atau berkelompok di rumah salah satu teman akan terhambat proses belajarnya karena adanya pembatasan jam malam. Apalagi bila jarak rumah anak lumayan jauh.
Diduga, adapun yang menolak aturan jam malam ini adalah mereka yang suka keluyuran sampai malam bersama teman-temannya. Maka dari itu, mereka sangat keberatan, karena nantinya tidak bisa melakukan hal itu lagi ketika aturan sudah benar-benar ditetapkan.
Akankah aturan jam malam ini akan efektif jika jadi diterapkan?
Agar aturan jam malam anak ini efektif atau berdaya guna terutama bagi anak itu sendiri, ada berbagai pihak yang harus terlibat dan bekerja sama. Di antaranya yaitu pemerintah, sekolah, guru dan orangtua.
Akan tetapi, dari seluruh pihak yang terlibat, orangtua lah yang memiliki peran lebih besar dalam hal ini. Sebab, mereka adalah orang yang terdekat bagi si anak dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar bagi pendidikan moral anak.
Gubernur Jokowi sendiri menyatakan bahwa ia sendiri menerapkan disiplin bagi anak-anaknya agar mereka tumbuh menjadi anak yang berakhlak. Dari situ, Jokowi ingin anak-anak Indonesia agar lebih disiplin, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki masa depan cerah.
Jadi kita tunggu saja kelanjutan cerita dari peraturan jam malam anak dari Jokowi. Namun seandainya tak ada peraturan dari pemerintah, sebaiknya setiap orang tua tetap memiliki aturan sendiri untuk jam malam bagi anak.
Karena bagaimanapun, meski anak diberikan kebebasan, tapi tetap harus ada peraturan yang dapat membantu membatasi anak. Tujuannya agar ia lebih bertanggung jawab, baik pada dirinya sendiri, orang tua, sekolah dan lingkungannya.
Lagi pula, saat malam tiba, apalagi sudah larut, anak-anak memang sebaiknya sudah ada di rumah. Agar ia memiliki waktu belajar dan waktu istirahat yang cukup, demi mendukung masa depan yang lebih baik.
***
Baca juga:
Kecelakaan Dul Akibat Ekses Pola Asuh Salah
Kota Layak Anak ala Jokowi
Cara mengasuh anak, disiplin atau memanjakan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.