Usai dukung Salman Rushdie, penulis novel Harry Potter JK Rowling diancam dibunuh lewat media sosialnya. Ancaman tersebut diterimanya pada Minggu (13/8). Tidak tinggal diam, Rowling pun mendapati profil pelaku dan mengusutnya ke jalur hukum.
JK Rowling Terima Ancaman Pembunuhan
Penulis novel tersohor, JK Rowling kini tengah berurusan dengan pihak kepolisian setelah dirinya menerima ancaman pembunuhan karena menunjukkan dukungan terhadap Salman Rushdie lewat akun Twitter pribadinya.
Mendengar kabar novelis kontroversial Salman Rushdie ditikam, Rowling langsung menuliskan perasaan kaget atas peristiwa tersebut dan berharap kondisi Rushdie baik-baik saja.
Tak lama kemudian, seorang netizen mengirimkan pesan ancaman kepada dirinya, “Jangan khawatir kau selanjutnya,” tulisnya seperti yang dikutip dari detikHOT.
Pelaku Merupakan Seorang Mahasiswa
Pelaku pengancaman tersebut bernama Meer Asif Aziz, seroang mahasiswa asal Pakistan yang mendukung peristiwa penyerangan pada Salman Rushdie. Mendapati profil sang pelaku, Rowling pun mencoba untuk meminta bantuan Twitter.
Setelahnya, akun milik Meer Asif Aziz langsung menghilang. Meski begitu, Rowling sudah melaporkannya kepada polisi. Melihat ia diancam, para warganet turut membantu dan mendoakan keselamatan Rowling.
“Untuk semua yang membantuku, jangan khawatir polisi sudah dilibatkan,” cuit Rowling.
Selain dukungannya ini yang mengundang kritikan, Rowling juga diketahui pernah dikritik dari banyak orang atas sikapnya terhadap transgender dan kaum LGBTQ+. Bahkan, ia pun menerima kecaman dari segelintir artis, termasuk bintang Harry Potter, Emma Watson.
Artikel terkait: JK Rowling Rilis Cerita Anak Secara Online untuk Dibaca Gratis
Siapakah Salman Rushdie?
Salman Rushdie merupakan penulis novel Ayat-Ayat Setan yang terbit pada 1988. Isi novelnya yang diduga menghina Nabi Muhammad dan menistakan Islam ini membuat ia menerima ancaman selama bertahun-tahun sejak perilisan novelnya.
Novel berjudul “The Satanic Verses” tersebut penuh dengan SARA, menyulut kerusuhan di Pakistan, hingga dilarang beredar di India. Akibat tulisan dari novelis berusia 45 tahun tersebut bahkan menyebabkan kerusuhan massal yang menelan korban jiwa.
Tidak hanya Rushdie saja yang mendapatkan ancaman, tetapi juga para penerjemah novelnya dari Jepang, Turki, hingga Italia.
Dilansir dari Liputan6, penulis kelahiran India ini telah ditikam di atas panggung di New York. Pihak kepolisian menuturkan seorang pria berlari ke atas panggung dan menyerangnya. Ia menerima tikaman di bagian leher dan perut.
Kini ia masih menjalani pemulihan pasca operasi dan seorang tersangka bernama Hadi Matar asal Fairview, New Jersey telah ditahan di Penjara Chautauqua County.
***
Bagaimana pendapat Parents mengenai berita ini?
Baca juga:
Intip 8 Transformasi Pemain Harry Potter Setelah 20 Tahun Berlalu