Bakteri berbahaya di kolam renang umum mengintai si kecil, waspada Parents!

Bermain di kolam renang bersama si kecil memang menyenangkan. Tetapi, tahukah Anda bahwa di dalam air kolam renang terdapat jenis-jenis bakteri berbahaya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum mengajak anak main di kolam renang di hotel, atau berendam di kolam air panas umum, Parents perlu berhati-hati. Terutama jika anak sedang kurang sehat. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa ada ratusan jenis-jenis bakteri di kolam renang umum, yang bisa mengakibatkan penyakit berbahaya.  

Penelitian ini mempelajari tentang beragam penyakit terkait dengan kolam renang umum. Penelitian yang dilakukan antara tahun 2000 dan 2014 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS itu mengungkapkan hasil yang cukup mengejutkan.

Ada sebanyak 493 bakteri penyebab wabah dalam kolam renang umum, yang menyebabkan penyakit pada 27.000 orang, bahkan 8 orang diantaranya dinyatakan tewas.

Wabah ini berasal dari jenis-jenis bakteri yang bisa menyebabkan ruam, gatal, hingga mengancam nyawa.

Jenis-jenis bakteri yang ditemukan di kolam renang umum

Sebagian besar kasus wabah penyakit yang didapat dari kolam renang  dilaporkan meningkat sejak bulan Juni tahun lalu. Terlebih lagi, terdapat banyak wabah yang ditularkan melalui air yang tidak dapat diidentifikasi, dengan kurang dari 10 persen korban yang tertular penyakit, termasuk anak-anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di bawah ini, jenis-jenis bakteri dan organisme berbahaya yang tersembunyi di dalam air kolam renang.

1. Bakteri Legionella

Legionella dan Pseudomonas sering menyebabkan wabah penyakit. Legionella dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, yang dikenal sebagai penyakit Legionnaires, tetapi juga dapat menyebabkan demam.

Bahkan, jika Anda menyikat sisi kolam dengan disinfektan, bakteri Legionella masih bisa bertahan dan berkembang biak di permukaan yang basah. Namun, menggosok kolam renang secara menyeluruh dengan disinfektan tetap membantu mengurangi dan mencegah bakteri berkembang biak.

Orang yang memiliki penyakit paru-paru kronis dan sistem imun yang rendah, sangat rentan terinfeksi bakteri Legionella.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala penyakit Legionnaires diantara lain, batuk parah yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada yang parah, kesulitan bernapas, sakit kepala, suhu badan tinggi, mual, kebingungan, serta sensasi tubuh seperti orang yang flu berat. Jika Anda terkena wabah ini, segera dapatkan perawatan di rumah sakit.

Artikel terkait: BAB anak berdarah setelah berenang, ternyata ini penyebabnya

2. Bakteri cryptosporidium

Jenis-jenis bakteri lainnya yang juga ditemukan di kolam renang adalah bakteri Crypto, yaitu parasit yang sangat kuat. Bakteri ini mampu bertahan hidup dan berkembang, bahkan di kolam yang telah dibersihkan dengan baik. Sayangnya, klorin tidak mampu membunuh Crypto dengan cepat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Crypto menyebabkan sekitar 58 persen wabah penyakit yang berasal dari kolam renang, dan 89 persen penyakit terkait dengan taman bermain air. Cryptosporidium bisa menyebabkan diare dan masalah gastrointestinal lainnya.

Perenang yang menelan air yang sudah terkontaminasi parasit Crypto bisa mengalami diare, kram perut, pusing dan muntah. Untuk menghindari infeksi penyakit, jika Anda atau si kecil sedang memiliki gejala-gejala yang kurang sehat, sebaiknya hindari berenang atau bermain air di kolam umum.

3. Bakteri pseudomonas

Jenis bakteri lainnya adalah pseudomonas, yang dapat menyerang telinga atau kondisi kulit Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, patogen ini menyebabkan 47 wabah penyakit dan 920 infeksi. Terkadang, bakteri ini menyebabkan gejala seperti flu dan diare, yang bisa diatasi dengan antibiotik.

Hal yang harus diperhatikan saat berenang

Sebelum memutuskan berenang, Anda memang perlu memerhatikan kondisi kolam renang, seperti berikut:

  • Pastikan air di kolam renang terlihat bersih dan jernih.
  • Kolam renang dengan tingkat klorin yang normal seharusnya tidak memiliki bau amonia yang tidak sedap. Bau air kolam renang yang kuat bisa jadi disebabkan oleh reaksi kimia antara klorin dan nitrogen yang berasal dari keringat atau urin manusia. Jadi, waspadai jika bau air kolam terasa menyengat.
  • Perlu diketahui, sebagian besar air kolam rata-rata telah terkontaminasi oleh urine yang tidak sengaja dikeluarkan para pengunjung kolam, biasanya banyak berasal dari anak-anak. Salah satu hal sederhana yang bisa Anda lakukan adalah menjaga agar kepala Anda tetap di atas air saat berenang, dan usahakan tidak menelan air kolam renang.
  • Saat membawa si kecil berenang, pastikan untuk mengajak si kecil buang air kecil terlebih dahulu sebelum memasuki kolam. Jangan lupa ganti popoknya sebelum dan sesudah berenang untuk menghindari penyebaran bakteri.
  • Sebaiknya hindari mengajak si kecil berenang saat sedang sakit. Begitu juga dengan orang dewasa, tunda dulu rencana renang Anda jika kondisi kurang fit atau sedang sakit.

Kolam renang atau pemandian umum memang bisa menjadi tempat penyebaran penyakit, mengingat ada banyak risiko pertukaran bakteri di dalamnya. Selalu perhatikan kebersihan kolam umum sebelum menggunakannya dan mengajak si kecil bermain di sana.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Referensi: Daily Mail
Baca juga:

id.theasianparent.com/waspadai-dry-drowning-gangguan-kesehatan-anak-setelah-berenang/

Penulis

Aulia Trisna