9 Jenis Banjir yang Sering Terjadi di Indonesia dan Penyebabnya

Terdapat sembilan jenis banjir, apa saja ya kira-kira?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banjir merupakan bencana alam yang dapat terjadi di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Parents, mungkin telah melihat banyak banjir di sekitar tempat tinggal Anda. Namun, tahukah Anda kalau banjir ternyata memiliki beberapa jenis yang disebabkan oleh berbagai masalah berbeda.

Sebelum kita membahas tentang jenis-jenisnya, mari kita simak terlebih dahulu informasi singkat mengenai banjir. Bencana alam ini umumnya terjadi dikarenakan ulah manusia yang suka membuang sampah sembarangan, terutama di aliran sungai sehingga terjadi penyumbatan di area tersebut.

Banjir membawa kesengsaraan bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut. Bencana alam ini dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan sering menyebabkan gangguan besar dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti air masuk ke rumah-rumah penduduk, air minum dan pasokan listrik dapat terganggu, jalan-jalan diblokir, hingga orang-orang tidak dapat pergi bekerja ataupun ke sekolah. Banjir di seluruh dunia dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar setiap tahun, termasuk dalam bidang ekonomi.

Biasanya, banjir ini berasal dari air laut, danau, sungai, kanal atau selokan. Tetapi, bisa juga karena air hujan. Dan berikut ini akan membahas mengenai jenis-jenisnya sebagaimana melansir dari berbagai sumber. Oleh karena itu, terus gulir ke bawah agar mengetahuinya, ya!

9 Jenis Banjir yang Sering Terjadi di Indonesia

1. Banjir Bandang

Jenis pertama adalah banjir bandang, banjir besar yang terjadi secara tidak terduga dan berlangsung hanya sebentar. Banjir jenis ini umumnya diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi serta jangka waktu pendek yang membuat debit air sungai naik secara cepat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banjir bandang merupakan air yang bergerak cepat yang dapat menyapu segala sesuatu yang dilaluinya. Aliran air yang deras ini dapat memindahkan benda-benda besar seperti mobil, batu, pohon, dan kayu. Tidak jarang, banjir ini juga memakan korban jiwa.

Beberapa faktor dipercaya menjadi penyebabnya terjadinya bencana banjir bandang di suatu daerah. Di antaranya adalah:

– Curah hujan dengan intensitas tinggi

– Geomorfologi yang bergunung dan lereng curam

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

– Formasi geologi terdiri batuan vulkanik muda

– Vegetasi penutup yang tidak mendukung penyerapan

– Banyak hutan gundul dan lahan kritis

– Perubahan fungsi lahan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

– Kejadian longsor 

– Ulah manusia yang eksploitatif terhadap lingkungan

Artikel Terkait: Banjir Bandang di Garut Rendam Ratusan Rumah dan Fasilitas Umum

2. Banjir Sungai

Jenis kedua adalah banjir sungai, bencana alam yang biasa disebabkan oleh curah hujan di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Karena terjadi hujan secara terus menerus, air sungai kemudian meluap sehingga menyebabkan banjir dan menggenangi daerah di sekitarnya.

Daerah yang terendam banjir sungai tergantung pada ukuran sungai dan jumlah curah hujan. Banjir jenis ini jarang mengakibatkan hilangnya nyawa tetapi dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang sangat besar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banjir sungai ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari ulah manusia hingga alami. Dan inilah penyebabnya sebagai berikut.

Penyebab banjir akibat perilaku manusia:

– Penggundulan hutan yang marak terjadi sehingga daerah pengaliran sungai berubah

– Buang sampah sembarangan ke sungai

– Tidak terjaganya bangunan pengendalian banjir

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

– Kurang terpeliharanya aliran sungai

Penyebab terjadinya banjir karena alam:

– Hujan dengan curah yang tinggi pada musim penghujan

– Pengaruh geografi pada sungai di daerah hulu dan hilir

– Terjadinya pengendapan sedimen pada sungai

– Pasang surut air laut

– Sistem jaringan drainase yang tidak berfungsi dengan baik

3. Jenis Banjir Pasang/Rob

Jenis yang ketiga adalah banjir pasang atau rob. Banjir satu ini merupakan pasang air laut yang menyebabkan banjir. Biasanya, terjadi di daerah yang berada dekat dengan pantai. Beberapa kota besar yang terletak di dekat pantai utara pulau Jawa, seperti Semarang pernah mengalami banjir rob yang cukup parah.

Sebagian besar wilayah di daerah pesisir pasti mengalami bencana banjir rob. Ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

– Terjadinya penurunan muka tanah

– Endapan sedimentasi membuat tampungan debit air pada sungai berkurang

– Kenaikan muka air laut dan pengaruh pasang surut

– Sampah yang dibuang sembarangan oleh manusia

– Kondisi tanggul banjir yang tidak baik

Artikel Terkait: 12 Arti Mimpi Banjir, Bermakna Keberuntungan hingga Perasaan Tertekan

4. Banjir Lahar Dingin

Selanjutnya adalah banjir lahar dingin, bencana yang terjadi ketika gunung berapi mengalami erupsi dan memuntahkan lahar. Kemudian, laharnya akan meleleh dan mengalir ke daerah yang terletak di dataran rendah seperti lereng ataupun kaki gunung.

Banjir jenis ini disebabkan oleh salah satu faktor, yaitu curah hujan. Apabila volume air hujan yang turun memiliki intensitas cukup tinggi, maka banjir lahar dingin yang terjadi pun akan semakin parah. Dan penyebabnya lainnya bisa karena beberapa faktor, yang terdiri dari:

– Gunung berapi yang erupsi kemudian mengeluarkan lahar

– Terjadinya turun hujan yang sangat lebat atau deras

Seperti diketahui bahwa, banjir lahar dingin ini dapat menyebabkan kerusakan pada fasilitas maupun sarana dan prasarana umum. Selain itu, juga dapat menyebabkan lingkungan kotor sehingga penyebaran bibit penyakit semakin mudah.

5. Jenis Banjir Lumpur

Jenis lainnya adalah banjir lumpur, sebuah bencana menyemburnya lumpur panas dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Di Indonesia sendiri, terdapat sebuah daerah yang mengalami banjir lumpur, yaitu Sidoarjo.

Peristiwa Lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo ini dimulai pada tanggal 27 Mei 2006. Peristiwa ini menjadi suatu tragedi di mana banjir lumpur panas menggenangi hampir seluruh area persawahan, pemukiman, dan kawasan industri yang dekat dengan area tersebut.

Semburan lumpur panas ini tentunya memiliki dampak bagi masyarakat yang mengalaminya maupun perekonomian di Sidoarjo, Jawa Timur. Berikut ini adalah deretan dampaknya.

– Tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 unit

– Ada lebih dari 15 pabrik yang rusak akibat tergenang

– Areal pertanian dan perkebunan rusak sampai lebih dari 200 hektar

– Menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan sebanyak lebih dari 1.873 orang

– Sarana dan prasarana umum rusak

– Sarana pendidikan jadi berhenti

– Kerusakan lingkungan wilayah yang tergenang

6. Banjir Cileuncang

Seperti namanya, sebutan banjir Cileuncang ini diambil dari bahasa Sunda. Arti dari istilah tersebut adalah air hujan yang tidak terserap oleh tanah dengan baik dan kemudian menggenang.

Hampir sama dengan banjir pada umumnya, banjir Cileuncang juga disebabkan oleh curah hujan yang lebat sehingga aliran air menjadi deras. Namun, air yang terkumpul di suatu tempat tidak bisa mengalir karena elevasinya lebih rendah dari daerah sekitarnya.

Artikel Terkait: 5 Penyakit Banjir yang Rentan Menyerang Anak, Cegah dari Sekarang!

7. Banjir Perkotaan

Banjir perkotaan terjadi ketika sistem drainase di suatu kota gagal menyerap air dari hujan lebat. Kurangnya drainase alami di daerah perkotaan juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya banjir.

Air mengalir ke jalan, membuat mengemudi sangat berbahaya. Meskipun ketinggian air hanya beberapa inci, banjir perkotaan dapat menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan.

8. Jenis Banjir Pluvial

Jenis selanjutnya adalah pluvial. Banjir satu ini terbentuk di daerah datar yang medannya tidak dapat menyerap air hujan, sehingga muncul genangan air dan kolam. Banjir pluvial mirip dengan banjir perkotaan.

Tetapi sebagian besar bencana banjir ini terjadi di daerah pedesaan. Kegiatan pertanian dan properti di daerah di mana banjir pluvian telah terjadi dapat sangat terpengaruh.

9. Banjir Air Tanah

Terakhir adalah banjir air tanah. Peristiwa ini umumnya disebabkan oleh peningkatan jumlah debit air di bawah tanah dan akhirnya muncul ke permukaan. Namun karena permukaan tanah tidak bisa menyerap air dengan baik, maka air tersebut akan tergenang dengan lama.

Itulah beberapa jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia. Dengan mengetahui jenisnya ini, semoga Anda bisa belajar tentang cara menyelamatkan diri saat bencana tersebut terjadi.

***

BACA JUGA:

Titik Banjir Jakarta Bertambah, Lafalkan Doa Menghadapi Musibah Banjir

Amankan Anak dari Banjir, Lakukan 9 Tips Penting Ini

Terpilih Jadi Barbie Role Model 2022, Butet Manurung Merasa Tersanjung