Ketahui Pengertian Alat Ukur Jangka Sorong, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Jangka sorong merupakan alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur luas suatu benda. Ketahui fungsi dan cara menggunakannya berikut ini, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Parents, di dunia ini ada beberapa jenis alat ukur yang dapat membantu memudahkan segala pekerjaan. Mulai dari penggaris, jam, timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Beberapa alat ukur tersebut mungkin sudah tak asing dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada pula alat ukur lain yang disebut jangka sorong, lo. Alat ini berguna untuk mengukur panjang benda yang tidak hanya berbidang datar.

Untuk mengukur panjang suatu benda secara lebih detail, jangka sorong menjadi salah satu alat ukur yang banyak digunakan. Dalam kajian ilmu fisika, alat ukur satu ini sudah mulai dikenalkan pada anak sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Untuk mengetahui lebih detail terkait fungsi dan penggunaan jangka sorong, berikut kami rangkumkan informasinya pada artikel di bawah ini. Yuk, simak sampai akhir, ya!

Pengertian Jangka Sorong

Sumber: Pexels

Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Matematika asal Prancis yang juga ahli teknik bernama Pierre Vernier. Penemu yang merupakan kelahiran 19 Agustus 1584 ini kemudian mempublikasikan penemuan alat ukur tersebut pada tahun 1631 silam. Dengan nama lain vernier calipers, jangka sorong menjadi alat ukur panjang yang akurat .

Sama seperti alat ukur lain, alat ukur ini juga menjadi alat ukur yang digunakan untuk mengetahui secara detail panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak hanya itu saja, alat ukur tersebut juga dapat mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu. Meski begitu, penggunaan jangka sorong hanya mampu mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil saja, ya.

Ini karena adanya keterbatasan dan biasanya benda-benda tersebut tidak bisa diukur dengan menggunakan alat ukur penggaris. Namun jika membandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang jauh lebih tinggi.

Ada pun tingkat ketelitian dalam bentuk skala terkecil yang bisa diukur ini yaitu 0,01 cm atau 0,1 mm, sedangkan penggaris skala terkecilnya yakni 0,1 cm atau 1 mm. Inilah mengapa jangka sorong lebih memudahkan para penggunanya dalam mengukur suatu benda yang tidak berbidang datar.

Fungsi Jangka Sorong

Sumber: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam pratik kehidupan nyata, alat ukur yang satu ini memiliki beberapa fungsi yang akan membantu tugas manusia menjadi lebih mudah. Di mana akan membantu memecahkan persoalan dalam mengukur bentuk benda selain dari permukaan datar dan tidak bisa menggunakan penggaris. 

Berikut beberapa fungsi dari jangka sorong yang bisa dimanfaatkan oleh manusia:

  • Mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
  • Mengukur ketebalan suatu bentuk benda
  • Untuk  mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas
  • Untuk mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanya berupa lubang atau tabung seperti pipa, dengan cara mengulurnya
  • Mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan menancapkan atau menusukkan bagian alat ukur
  • Mengukur kedalaman suatu benda menggunakan tangkai ukur bagian bawah. Misalnya seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif kecil

Baca juga: Rumus Menghitung Luas Lingkaran Beserta Contoh Soal dan Jawabannya

Bagian pada Alat Jangka Sorong

Sumber: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum menggunakan alat ukur ini, ketahui terlebih dahulu bagian-bagian dan apa saja fungsi dari alat ukur tersebut. Dengan mengetahui setiap bagiannya, maka akan lebih memudahkan untuk mengukur diameter atau kedalaman bentuk benda tertentu. 

Berikut adalah beberapa bagian-bagian jangka sorong yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Rahang Dalam

Rahang dalam terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang atau celah suatu bentuk benda. 

2. Rahang Luar

Kemudian ada rahang luar yang terdiri dari dari dua rahang, yakni rahang geser dan tetap. Fungsi dari rahang luar adalah untuk mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang bentuk benda tertentu. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Tangkai Ukuran Kedalaman

Selanjutnya ada tangkai ukuran kedalaman yang berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda tertentu.

Baca juga: Belajar Matematika: Yuk Ajari si Kecil Hitung Rumus Keliling Lingkaran

4. Skala Utama

Bagian skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama yang biasanya dinyatakan dengan satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama berkisaran 15 sampai 17 cm. 

5. Skala Nonius

Bagian pada jangka sorong selanjutnya yakni skala nonius yang berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran yang biasanya dinyatakan dalam satuan inci atau mm.

6. Baut Pengunci

Terakhir ada baut pengunci yang berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada tempatnya, sehingga objek benda yang sedang diukur tetap tertahan atau tidak terlepas dari skalanya, dan juga agar tidak bergeser saat sedang diukur.

Baca juga: 9 Jenis dan Proses Terjadinya Pelangi, Sarana Belajar Bersama Si Kecil!

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, serta bagian-bagian pada jangka sorong, selanjutnya yang perlu diketahui adalah cara menggunakan agar tidak salah dan dapat menghasilkan angka ukur yang diharapkan. 

Berikut ini cara membaca hasil ukur pada jangka sorong: 

  1. Langkah pertama adalah menyiapkan objek atau benda yang akan diukur. Ada banyak jenis benda yang bisa diukur dengan jangka sorong, misalnya saja kelereng, koin, tabung gelas, dan lainnya.
  2. Selanjutnya, buka rahang geser pada jangka sorong ke bagian sebelah kiri sampai benar-benar rapat untuk menghasilkan ukuran yang akurat.
  3. Jangan lupa untuk memastikan bahwa kedua rahang tertutup dan skala menunjukkan pada angka nol. Hal ini perlu diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau biasa disebut para ilmuwan dengan sebutan zero error.
  4. Berikutnya yang perlu dilakukan adalah kendurkan pada bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah kanan, hingga benda yang ingin diukur bisa sesuai ditempatkan di antara dua rahang tersebut.
  5. Setelah itu, letakkan benda antara kedua rahang dan pastikan kembali bahwa posisinya sudah sesuai dan tepat.
  6. Jika sudah sesuai, tarik bagian rahang geser ke sebelah kiri sampai mengapit benda yang akan diukur, kemudian putar baut pengunci sampai terdengar suara klik.
  7. Selanjutnya, perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau skala nonius-nya. Lalu, Anda bisa menemukan angka yang menyambungkan lurus dengan garis dari skala nonius tersebut.
  8. Selanjutnya tinggal dihitung hasil pengukuran yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua angkanya, maka itulah diameter benda yang sedang diukur.

Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong

Sumber: Nicolscales

Ketika menggunakan alat ukur ini, prinsip utama yang perlu diketahui adalah jika kunci yang ada pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius bisa bergerak sesuai keperluan saat mengukur bentuk benda tertentu. 

Selanjutnya untuk mengukur benda, maka caranya adalah jepit di antara dua penjepit atau rahang yang ada pada jangka sorong seakurat mungkin atau pada posisi yang sesuai.

Hasil ukuran objek yang sedang diukur dapat diketahui dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm atau 0,1 cmm. Setelah itu tambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm atau 0,001 cm. Kalibrasi jangka sorong kemudian dilakukan dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang atas.

Pengukuran dinyatakan telah terkalibrasi dengan sempurna jika rahang geser ada pada posisi yang tepat di angka nol, di mana angka nol di skala utama dan angka nol di skala nonius saling berhimpit total pada satu garis lurus. Sehingga, penggunaannya sudah siap digunakan dalam mengukur suatu benda tertentu.

Itulah informasi terkait penggunaan alat ukur jangka sorong yang bisa Anda ketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa menjadi panduan sebelum menggunakan jangka sorong sebagai alat ukur benda tertentu, ya.

Baca juga: