Penyebaran varian virus COVID-19 Omicron tampaknya kian menjadi kewaspadaan pemerintah. Setelah jumlah kasus Omicron yang mengalami kenaikan, kini Jakarta disebut episentrum COVID-19.
Lima wilayah di Jakarta dinyatakan berstatus zona merah. Hal ini membuat Ibu Kota Jakarta jadi episentrum COVID-19 alias pusat penyebaran COVID-19 vairan Omicron.
Penjelasan Satgas tentang Jakarta Jadi Episentrum COVID-19
Penetapan zona merah di sejumlah area Jakarta juga mengacu pada data Kementerian Kesehatan atau Kemenkes per 22 Januari 2022. Menurut data itu, rasio positif Indonesia berada di ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni lima persen.
Mengutip CNN Indonesia, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mewanti-wanti pemerintah Indonesia akan kenaikan rasio positif (positivity rate) COVID-19 hingga 5,9 persen.
“Positivity rate Indonesia makin naik, 5,9 persen. Standar emas WHO adalah 5 persen,” kata Zubairi di akun Twitter @ProfesorZubari, Minggu 23 Januari 2022.
Artikel terkait: 99 Anak di Probolinggo Positif COVID-19, Orangtua Diimbau Waspada
Penularan Omicron Sudah Masuk Kluster Keluarga
Zubairi menjelaskan, angka rasio 5 persen yang ditetapkan oleh WHO tersebut merupakan salah satu tanda bahwa kasus COVID-19 terkendali. Apabila rasio positif berada di atas 5 persen, maka menurut Zubairi, kasus Covid-19 belum terkendali.
Zubairi juga menyinggung terkait infeksi COVID-19 varian Omicron yang mulai masuk dalam lingkungan keluarga. Menurut catatan IDI, ada empat orang positif COVID-19 varian Omicron di Tangerang. Penularan diketahui berasal dari keluarga.
“Omicron juga sudah mulai memasuki lingkungan keluarga, misalnya di Kota Tangerang. Tercatat empat orang positif varian Omicron,” ujar Zubairi.
Artikel terkait: Tok! Presiden Jokowi Gratiskan Vaksinasi COVID-19 untuk Masyarakat Indonesia
Masyarakat Diminta Waspada dan Tidak Ke Mana-mana
Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 DKI Jakarta Hery Trianto menyampaikan kewaspadaannya terkait Jakarta jadi episentrum COVID-19.
Mengutip dari Kompas, Hery mengatakan, “Karena kita tahu, sekarang Jakarta atau pun Jabodetabek adalah episentrum dari COVID-19, terutama varian Omicron,” kata Hery.
Menurut Hery, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat waspada dan mengurangi aktivitas bepergian.
“Jadi, apa yang dilakukan oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta saat ini, meminta masyarakat untuk tidak ke mana-mana kalau tak penting itu adalah sesuatu yang tepat,” ujarnya.
Hery juga menekankan, pentingnya vaksinasi COVID-19 yang merupakan salah satu indikator dalam asesmen pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Makanya di wilayah Jabodetabek ini, (vaksinasi) sekarang juga digencarkan, sambil mengantisipasi kenaikan kasus (COVID-19) yang cukup tinggi. Vaksin booster pun mulai digalakkan,” tambah Hery.
Artikel terkait: 6 Fakta COVID-19 Varian Lambda, Jadi Varian Paling Dipantau WHO
Omicron Sudah Menyebar Lewat Transmisi Lokal
Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa kenaikan kasus Omicron di Indonesia akhir-akhir ini tak hanya disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN. Akan tetapi, transmisi lokal pun mulai dominan, dan banyak masyarakat yang butuh perawatan karenanya.
“Sekarang kita juga sudah melihat bagaimana transmisi lokal (varian Omicron) ini mulai dominan dan semakin banyak masyarakat yang memerlukan perawatan (karenanya),” ujar Hery.
Hery juga mengatakan bahwa pusat rawatan pasien COVID-19 mulai didatangi oleh pasien hingga mencapai ratusan orang tiap harinya.
“Sekarang RSDC (Wisma Atlet) pun terus didatangi pasien, 200-300 per hari. Keterisian (pasiennya) juga hampir mencapai 50 persen,” ungkap Hery.
Demikian berita seputar Jakarta yang kini disebut jadi episentrum COVID-19 terutama varian omicron. Selalu terapkan prokes dan senantiasa lindungi kesehatan diri dan keluarga, ya, Parents!
***
Baca juga:
Penerima Vaksin COVID-19 Tak Dianjurkan Langsung Pulang, Ini Alasannya
Deretan Kisah Hewan Positif COVID-19 Termasuk Indonesia, Ini Gejalanya!
Waspada! Mayoritas Anak Positif COVID-19 di Indonesia Tidak Bergejala