Membicarakan seks masih sedikit tabu bagi masyarakat kita, namun baru-baru ini ada sekelompok wanita yang secara blak-blakan mengungkap mengenai pengalaman Friends with Benefit (FWB) hingga One Night Stand (ONS) yang dijalaninya walaupun belum membahas risiko hubungan seks tidak aman terhadap gaya hidup seperti itu.
Karena pengakuan tersebut, media sosial menjadi heboh walaupun video tersebut diklaim oleh sang kreator bertujuan untuk memberikan edukasi seks. Hal itu diungkapkan di bagian awal video tersebut.
“Tujuan program ini dengan garis besar membawa info tentang sex edukasi yang masih tabu di masyarakat kita,” ungkap kreator.
Kendati demikian, netizen justru mengkritik video tersebut. Pasalnya, menurut netizen hal yang dibahas tersebut seolah terlalu membenarkan konsep FWB hingga ONS dengan pasangan yang berbeda-beda.
Risiko Hubungan Seks Tidak Aman
freepik
Berkaitan dengan hal tersebut, ternyata ada risiko hubungan seks tidak aman bila dilakukan dengan pasangan yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya
Ada beberapa riset tentang hubungan seksual yang dilakukan dengan orang yang berbeda-beda. Hubungan seks tidak aman ini ternyata sangat berisiko terutama dari sisi kesehatan.
Berdasarkan riset dari BMJ Sexual & Reproductive Health, terdapat sejumlah penyakit yang bisa dikaitkan langsung dengan perilaku seks tidak aman tersebut.
Melansir dari pada laman Health Harvard Publishing dari Harvard Medical School, hasil riset ini menunjukkan bahwa perilaku seksual terkadang secara tidak langsung bisa mempengaruhi risiko kanker.
Riset ini melaporkan risiko kanker pada wanita dan pria. Wanita yang melakukan hubungan seks tidak aman ini seperti memiliki 10 atau lebih pasangan seksual seumur hidupnya, lebih berisiko hampir 91 persen mengalami kanker.
Sementara untuk pria yang memiliki 10 atau lebih pasangan seksual, lebih berisiko hampir 70 persen mengalami kanker.
freepik
Tak hanya itu, beberapa risiko kanker pada pria dan wanita ini ternyata juga bisa dipicu oleh infeksi menular seksual, seperti Human papilloma virus (HPV), yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks, mulut, penis, dan anus.
Adalagi infeksi yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV) yang bisa meningkatkan risiko kanker seperti sarkoma Kaposi dan limfoma.
Selain itu, terdapat juga risiko dari infeksi hepatitis B dan hepatitis C yang telah dikaitkan dengan penyakit kanker hati. Terakhir ada infeksi gonore yang bisa meningkatkan risiko kanker prostat (terutama di antara pria Afrika-Amerika).
Artikel Terkait: Bagaimana menjauhkan anak dari seks bebas?
Adanya Efek Psikis hingga Trust Issue
freepik
Hubungan seks tidak aman ini selain berisiko dari sisi kesehatan juga bisa menimbukan suatu dampak psikis.
Melansir dari program e-Life di detikcom, Janofah Chiny, seorang Sex and Reproductive Health Content Creator, pernah menjelaskan efek Friends with Benefits pada kondisi psikis.
Dalam program tersebut, Janofah menjelaskan bahwa baik perempuan dan laki-laki bisa terimbas secara mental oleh berlangsungnya FWB terutama pada sisi perempuan.
Perempuan bisa memilki dampak psikis yang lebih besar dari laki-laki berupa timbulnya trauma dan minim rasa percaya pada pasangan (trust issue).
Bila hubungan ini berkepanjangan, trust issue tersebut bisa mempengaruhi hubungan perempuan dengan suaminya saat nanti menjalani hubungan yang serius atau pernikahan.
“Kalau dari segi perempuan, menurut aku kedepan akan jadi trust issue seperti misalnya dia menikah atau punya pasangan yang serius itu bisa punya perasaan dari alam bawah sadarnya seperti ‘oh aku pernah melewati hal-hal seperti ini dengan FWB aku yang akhirnya punya trauma’,” tutur Janofah.
freepik
Misal seorang perempuan sudah menjadi istri dan saat ingin melakukan hubungan seks ia akan terpikir FWB yang pernah ia lakukan sebelumnya.
“Bisa saja saat dia sudah status istri orang, pas mau melakukan hubungan seks dia terpikir lagi (bahwa) dulu sama FWB aku begini. Ini berarti suami aku nggak serius ya sama aku, suami aku nggak cinta ya sama aku, atau jangan-jangan suami aku punya cewek lain di luar sana,” sambungnya.
lebih lanjut ia menambahkan, efek melakukan friends with benefits mungkin berbeda pada setiap orang karena memiliki kondisi psikis setiap orang tidak sama. Oleh karena itu, bila memutuskan menjalani hubungan serupa, penting untuk memperhatikan dan memahami kondisi diri lebih dulu.
“Hal-hal seperti itu bisa saja timbul karena kembali lagi, psikis setiap orang kan beda-beda. Ada yang secara psikis bisa dibilang rapuh, itu akhirnya punya luka yang secara nggak sadar ada luka di dalam dirinya yang belum pulih gara-gara FWB tadi,” tutupnya.
Baca Juga:
Fantasi Seks Ternyata Mencerminkan Kepribadian Seseorang, Anda yang Mana?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.