Pernahkan Anda mendengar perihal impotensi diabetes, atau impotensi yang disebabkan karena diabetes tipe 2?
Menurut sebuah penelitian terbaru, yang diterbitkan dalam American Journal of Human Genetics, menunjukkan bahwa kerentanan genetik terhadap diabetes tipe 2 dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi atau impotensi.
Pria dengan diabetes cenderung mengalami impotensi 10 hingga 15 tahun lebih awal daripada pria tanpa diabetes. Seiring bertambahnya usia penderita diabetes, impotensi menjadi lebih umum.
Di atas usia 50, kemungkinan mengalami kesulitan dengan ereksi terjadi pada sekitar 50% hingga 60% pria dengan diabetes. Di atas usia 70, ada sekitar 95% kemungkinan mengalami kesulitan dengan impotensi.
Ada beberapa faktor risiko, termasuk usia yang lebih tua, kelebihan berat badan, dan perokok aktif. Memiliki kondisi lain tertentu, seperti beberapa jenis penyakit kardiovaskular, dan penyakit hati kronis, juga dapat memengaruhi seseorang terhadap impotensi.
Mengapa impotensi diabetes dapat terjadi?
Penyebab impotensi pada pria dengan diabetes merupakan hal kompleks dan melibatkan gangguan pada saraf, pembuluh darah, dan fungsi otot.
Untuk mendapatkan ereksi, pria membutuhkan pembuluh darah yang sehat, saraf, hormon pria, dan keinginan untuk dirangsang secara seksual. Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol ereksi.
Oleh karena itu, bahkan jika Anda memiliki jumlah hormon pria normal dan Anda memiliki keinginan untuk berhubungan seksual, Anda masih mungkin tidak dapat mencapai ereksi yang kuat.
Bisakan impotensi diabetes diobati?
Pria dengan diabetes yang mengalami kesulitan dalam mencapai dan / atau mempertahankan ereksi dapat minum obat oral seperti sildenafil (Revatio, Viagra), tadalafil (Adcirca, Cialis). Tapi ingat! obat ini sebaiknya direkomendasikan oleh dokter langsung.
Sebab penderita diabetes juga cenderung memiliki masalah dengan jantung, sehingga obat-obatan ini mungkin tidak sesuai dan dapat menyebabkan interaksi berbahaya dengan beberapa obat jantung. Bicaralah dengan dokter Anda untuk menentukan perawatan apa yang terbaik.
Adakah alternatif lain untuk mengatasi impotensi diabetes?
Perawatan tambahan yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh pria dengan diabetes termasuk terapi injeksi intracavernous, perangkat ereksi vakum (bukan penyempitan), perangkat konstriksi vena (untuk sindrom kebocoran vena), terapi intraurethral, prostesis penis (tiup dan lunak), dan terapi seks.
Jadi, perawatan apa yang terbaik? Itu tergantung pada banyak faktor termasuk kesehatan pria dan kemampuannya untuk menoleransi perawatan.
Sekali lagi, tanyakan kepada dokter Anda jika Anda harus menemui spesialis (ahli urologi) untuk menentukan pengobatan terbaik sesuai kondisi kesehatan Anda.
Referensi: WebMD, Medical News Today
Baca juga:
Suami Punya Masalah Disfungsi Ereksi? Lakukan Hal Ini Untuk Membantunya