WHO: Iklan Makanan Cepat Saji pada Aplikasi Anak Memicu Obesitas Dini

Hati-hati! Iklan makanan cepat saji yang muncul secara tiba-tiba di gadget si kecil akan perlahan memengaruhinya untuk menuju kepada obesitas dini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekarang ini, sepertinya sudah menjadi suatu hal yang lumrah bagi Parents untuk memberikan gadget kepada si kecil. Tentunya untuk menambah variasi mainan melalui sejumlah aplikasi.

Namun tahukah Anda, ketika sebuah iklan makanan cepat saji muncul di aplikasi tersebut secara tidak sadar nantinya akan memengaruhi kebiasaan makan si kecil?

Dilansir dari BBC, organisasi WHO baru saja mengeluarkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Mereka memperingatkan bahwa anak-anak harus dilindungi dari iklan-iklan tersebut, baik melalui aplikasi, media sosial, maupun video blog.

Hal ini dikarenakan iklan makanan cepat saji tersebut bersifat menghasut anak untuk menuju kepada obesitas dini.

Secara digital, menurut dr. Joao Breda selaku salah satu Manajer Program WHO, strategi pemasaran ini berkembang dengan sangat cepat dan berusaha mencari celah dalam regulasi mengenai kebutuhan anak-anak.

"Ditambah lagi dengan fakta bahwa orang tua tidak menyadarinya. Bahkan iklan secara digital ini dinilai lebih berbahaya dibandingkan melalui media televisi," ungkap dr. Breda yang memang menangani masalah gizi, aktivitas fisik, dan obesitas di WHO.

Salah satu negara maju, seperti Inggris menyadari akan hal ini dan telah membuat beberapa peraturan untuk melindungi anak-anak di sana dari sejumlah terpaan iklan makanan cepat saji.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Dari seluruh bukti yang telah kami dapatkan menunjukkan bahwa segala bentuk iklan maupun pemasaran (baik melalui suatu karakter, iklan pada game, hingga pemasaran yang menggunakan sistem digital) terbukti memengaruhi keseimbangan diet pada anak-anak,” ujar dr. Alison Tedstone, Kepala Ahli Ilmu Gizi dari Public Health England.

Saat ini, organisasi dari Inggris tersebut sedang meninjau kembali makanan dan minuman yang bisa diiklankan kepada anak-anak. Semoga pemerintah Indonesia mulai memperhatikan hal ini juga ya..

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/bila-si-kecil-terlanjur-mengalami-obesitas/

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

World Health Organization (WHO) merupakan sebuah organisasi yang memiliki peran dalam memerhatikan kesehatan penduduk dunia. Baru baru ini, organisasi tersebut baru saja mengumumkan jika beberapa iklan terutama iklan makanan cepat saji pada gadget anak, bisa memengaruhinya menuju obesitas dini. Penasaran dengan berita tersebut? Simak ulasan ini untuk mengetahuinya.

Penggunaan Gadget Oleh Anak anak

Di zaman sekarang, anak diperbolehkan oleh orang tua untuk memegang gadget merupakan hal yang lumrah. Biasanya pada gadget tersebut, akan berisikan beberapa variasi aplikasi yang dapat digunakan oleh anak. termasuk diantaranya permainan maupun sosial media hingga platform youtube. Namun, Anda sebagai orangtua ada baiknya jika membatasi penggunaan gadget tersebut.

Iklan Makanan Perusahaan Fast Food Pada Aplikasi Gadget Anak

Sejalan dengan teknologi digital, maka sekarang banyak orang yang lebih memilih melakukan apa saja dengan gadgetnya, termasuk anak anak. Oleh karena itu, banyak juga perusahaan yang berlomba lomba memasang iklannya di beberapa media digital tersebut. Termasuk juga di dalamnya iklan makanan dan minuman fast food. Namun tahukah Anda, jika iklan tersebut sangat berbahaya untuk anak anak?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Iklan Dapat memicu Obesitas Dini

Dilansir dari situs berita internasional, WHO baru saja mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Dimana organisasi tersebut memperingatkan orangtua bahwa anak anak harus dilindungi dari iklan makanan cepat saji. Baik yang muncul pada aplikasi, media sosial, maupun video blog yang tengah ditonton oleh si kecil. Hal tersebut dikarenakan iklan yang menayangkan makanan dari restoran fast food, bisa menghasut anak menuju obesitas dini.

Menurut dr. Joao Breda selaku salah satu Manajer Program WHO mengatakan bahwa strategi pemasaran secara digital, berkembang dengan sangat cepat dan berusaha untuk mencari celah dalam regulasi mengenai kebutuhan anak anak. Dokter Breda juga menambahkan, fakta dimana orang tua yang tidak menyadari bahayanya iklan tersebut. Padahal iklan digital lebih berbahaya dibandingkan melalui media televisi.

Inggris sebagai salah satu maju, telah menyadari hal tersebut. Dan juga telah membuat beberapa peraturan, dimana peraturan tersebut untuk melindungi anak anak dari sejumlah terpaan iklan perusahan makanan fast food. Dari seluruh bukti yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa segala bentuk iklan maupun pemasaran terbukti memengaruhi keseimbangan diet pada anak anak. Sehingga, organisasi WHO pun sedang mencoba untuk meninjau kembali iklan tentang makanan dan minuman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak anak memang kerap kali menjadi target pemasaran, hal tersebut karena sifat anak anak yang mudah sekali terbujuk. Oleh karena itu, WHO selaku organisasi yang memperhatikan kesehatan warga dunia, menghimbau orangtua untuk selalu mengawasi anaknya saat bermain gadget. Sebab tidak jarang banyak iklan yang menayangkan makanan dari perusahaan fast food pada aplikasi, yang kemungkinan digunakan oleh anak anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Ardi