Pernahkah Anda membayangkan apa jadinya jika saat melewati mesin detektor ternyata diduga ada benda aneh di dalam tubuh?
Bingung, khawatir, dan takut. Mungkin perasaan inilah yang akan berkecamuk di benak Anda ketika melihat ada sebuah benda di mesin detektor,
Setidaknya ekspresi inilah yang diperlihatkan para pengunjung yang berada di sebuah mall. Ketika para petugas memeriksa, ternyata terdengar bunyi alarm yang menandakan ada logam di dalam tubuh.
Padahal, Anda sendiri tidak merasa sedang membawa benda yang terbuat dari logam. Maka tak mengherankan kalau kondisi ini terjadi, cukup bikin Anda terheran-heran atau mungkin sampai stres?
Pemeriksaan lewat mesin detektor
Baca juga:
Viral ratusan bubble tea bersarang di tubuh gadis kecil, amankah minuman ini untuk anak?
Saat ini prank merupakan hal yang banyak dilakukan oleh orang orang untuk mendapatkan hiburan. Tidak hanya itu, prank juga menjadi hiburan bagi korbannya. Yang perlu diperhatikan bahwa prank yang dilakukan tidak membahayakan korban. Sebuah lelucon dapat dikatakan lelucon bahwa pelaku dan korban mendapatkan hiburan dan dapat tertawa bersama sama. Jika satu pihak saja, maka introspeksilah lelucon Anda. Inilah prank dengan mesin detektor yang dilakukan di pusat perbelanjaan.
Budaya Prank yang Dianggap Kekinian
Jika dlihat dari segi asal usul, prank dapat diperkirakan berasal dari Roma Kuno. Hal ini diperkuat karena prank dapat dihubungkan dengan budaya hari April Mop. Budaya ini tidak dilakukan di semua negara. Roma Kuno merupakan salah satu negara yang merayakan April Mop. Hari yang diperingati pada tanggal 1 April ini, mensahkan seseorang untuk berbohong atau membuat lelucon terhadap orang lain. Hal ini berkaitan dengan prank yang membuat pelakunya tidak merasa bersalah membohongi orang lain.
Menurut kamus bahasa Inggris, prank memiliki makna perbuatan jahil. Dalam kaitannya, prank berarti sebuah lelucon kepada seseorang tanpa menyakiti atau merusak. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh masyarakat milenial karena saat ini prank banyak dilakukan. Semua tataran masyarakat telah melakukan prank dengan dalih kekinian. Akan tetapi, mereka melupakan kata kunci ‘tanpa menyakiti’. Hal ini dilupakan dengan dalih ‘hanya bercanda’ karena itu dianggap wajar.
Kali pertama yang membudayakan prank adalah orang orang dari luar negeri. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai unggahan di media sosial yang telah lalu. Indonesia menjadi negara yang mengikuti budaya dari luar ini. orang orang dari luar negeri memang harus diakui memiliki ide ide kreatif yang mampu menjadikannya sebagai trendsetter. Perlu dipahami bahwa budaya yang masuk perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan budaya asal. Hal ini yang sering dilupakan masyarakat Indonesia
Prank telah menjadi konten yang sangat laku di masyarakat, tidak terkecuali Indonesia. Banyak content creator yang menjadikan prank sebagai fokus utama kontennya. Para pembuat konten tentu menyajikan hal hal yang disukai masyarakat. Hal ini sebagai usaha untuk menjawab keinginan banyak masyarakat. Berbagai konten prank ternyata sangat laku di pasaran, sehingga menjadikan content creator semangat untuk membuatnya. Hal tersebut semakin marak dari hari ke hari.
Banyak content creator yang membuat prank dan disebarluaskan di berbagai platform media sosial. Semakin banyak viewersnya, semakin sering konten serupa diproduksi. Meskipun banyak pula yang kontra, selama konten seperti ini laku, para pembuat konten itu akan terus memutar ide ‘kreativitas’nya. Yang perlu diperhatikan adalah pelaku tidak membahayakan calon korban. Lelucon yang dibuat mampu menyenangkan berbagai pihak serta tidak membully atau membahayakan korban.
Prank dengan Mesin Deteksi Logam
Video yang berdurasi 1 menit 17 detik ini memuat konten prank yang dilakukan di sebuah pusat perbelanjaan di luar negeri. Hal tersebut dapat dilihat para pelaku dan korbannya memiliki spesifikasi yang dimiliki orang orang ras Kaukasia. Prank dilakukan dengan konsep pengecekan logam dengan mesin detektor otomatis. Pelaku meminta korban untuk melakukan pengecekan dan melakukan foto seluruh badan untuk mengetahui logam yang bersarang di dalam tubuhnya.
Pelaku terdiri dari 2 orang laki laki dengan menggunakan seragam security. Korban yang menjadi sasaran adalah 4 orang wanita dan 1 orang laki laki. Para korban diduga sebagai pelanggan pusat perbelanjaan tersebut yang diminta oleh security untuk pengecekan logam dalam tubuh. Korban diminta untuk melakukan pengecekan dengan alat deteksi otomatis, lalu terdengar alarm berbunyi yang menandakan bahwa dalam tubuhnya terdapat logam.
Para korban tentu kaget dan bingung dengan hal tersebut. Kemudian dilakukan foto seluruh badan untuk mengetahui logam yang bersarang dalam tubuhnya. Semakin terkejut ketika mengetahui bahwa ada gunting besar dalam dadanya. Security tersebut tampak serius dan korban semakin bingung serta ketakutan. Tidak lama security menunjukkan bahwa adanya cameramen yang menunjukkan ini hanyalah prank semata. Mereka pun tertawa bersama.
Lelucon adalah hal yang wajar dilakukan oleh semua orang. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan hiburan bagi kedua belah pihak. Begitu pula dengan prank yang bertujuan mencari hiburan. Hal yang harus diperhatikan bahwa lelucon yang dbuat tidak merugikan korban. Pelaku pun tidak dapat selamanya berdalih ‘bercanda’.