Ibu hamil pakai balsem, amankah? Ini penjelasannya!

Bolehkah balsem digunakan saat ibu hamil masuk angin?

Saat ibu hamil masuk angin (pusing, mual atau demam), banyak Bumil yang memilih untuk menggunakan balsem. Namun, apakah aman untuk menggunakan balsem saat hamil, terutama di bagian perut?

Dilansir dari Medical News Today, balsem adalah produk yang dijual bebas, yang diklaim dapat meredakan nyeri dan ketegangan otot. Balsem ini juga bisa bertindak sebagai analgesik (penahan rasa sakit).

Apa saja kandungan balsem?

ibu hamil masuk angin

Balsem mengandung beberapa bahan aktif dan tidak aktif. Namun, pada setiap merek balsem kandungannya juga bisa berbeda. Beberapa kandungan balsem meliputi:

  • Metil salisilat, yang dapat bertindak sebagai analgesik, yang menghilangkan rasa sakit
  • Mentol, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menyebabkan sensasi dingin.
  • Kamper, yang dapat meningkatkan sirkulasi darah, serta menghangatkan kulit.

Beberapa jenis Balsem Macan mengandung bahan aktif lain atau minyak atsiri, seperti minyak mint, minyak cassia, minyak cengkeh dan minyak kayu putih.

Ibu hamil masuk angin, bisa diatasi dengan balsem?

ibu hamil masuk angin

Bahan dalam balsem, seperti kemper, dapat meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit, menciptakan sensasi panas yang dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan kekakuan.

Kamper dan mentol juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otot-otot, berpotensi mempercepat waktu penyembuhan dan mengurangi peradangan.

Dalam sebuah penelitian pada 2014, 9 orang dewasa yang menggunakan petroleum jelly yang mengandung 20 persen kemper di lengan mereka mengalami peningkatan aliran darah ke kulit dan otot mereka.

Bahan-bahan lain dalam balsem, seperti metil salisilat, bertindak sebagai analgesik (penahan rasa sakit), yang dapat mengurangi kekakuan dan nyeri.

Selain itu, sebuah studi dari 1996 menemukan bahwa mengoleskan balsem pada dahi, hampir sama efektifnya dengan mengonsumsi acetaminophen (Tylenol) dalam mengatasi mengatasi sakit kepala.

Tak hanya itu, balsem juga mengandung bahan-bahan yang dapat membantu meringankan hidung tersumbat. Kamper dalam balsem bertindak sebagai ekspektoran, dekongestan hidung, dan penekan batuk. Menthol pada balsem juga dapat membantu menenangkan saluran hidung yang teriritasi, membantu meredakan hidung tersumbat.

Artikel terkait: Benarkah kerokan saat hamil dapat membahayakan kandungan?

Aturan penggunaan balsem saat ibu hamil masuk angin

Jangan gunakan balsem dalam kondisi berikut:

  • Satu jam sebelum atau 30 menit setelah mandi air panas, sauna, atau berendam air panas
  • Jangan oleskan balsem pada kulit yang rusak atau luka terbuka
  • Hindari mengoleskan balsem pada kulit teriritasi, meradang, memerah, pecah-pecah, atau kering
  • Jangan oleskan balsem pada selaput lendir, seperti yang ada di mulut, lubang hidung, vagina atau dubur
  • Pada telinga bagian dalam
  • Pada kulit yang terbakar
  • Jika Bumil belum pernah menggunakan balsem sebelumnya, yang terbaik adalah menguji sejumlah kecil pada lengan bawah. Tunggu satu hari penuh dan periksa reaksi sebelum mengoleskan balsem ke area yang lebih besar.

Agar tetap aman, bicaralah pada dokter sebelum menggunakan balsem, terutama pada waktu dan kondisi di atas. Semoga bermanfaat!

Cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil

ibu hamil masuk angin

Dilansir dari Klik Dokter, dr Reza Fahlevi mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada istilah masuk angin dalam duni medis. Yang ada ialah sindroma dispepsi atau dispepsia.

Dispepsia adalah gangguan rasa nyeri di daerah perut bagian tengah. Rasa nyeri yang terasa dapat hilang dan timbul kembali, tetapi bisa juga bertahan.

Dibandingkan menggunakan balsem, ibu hamil disarankan untuk mengatasi masalah itu dengan pijatan. Sebab pijatan dapat menjadi salah satu cara tradisional yang aman dan membuat ibu hamil merasa lebih nyaman.

Selain itu, pijatan juga dapat menghilangkan rasa nyeri atau pegal yang disebabkan karena masalah masuk angin.

Meskipun pijatan umumnya aman untuk ibu hamil, tetapi tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya waktu pemijatan. Ibu hamil disarankan melakukan pijat setelah usia kehamilan 12 minggu atau memasuki trimester kedua.

Tidak hanya itu, pemijatan juga sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah terlatih dan berpengalaman. Terapis biasanya akan meminta surat keterangan dokter kandungan yang menyatakan bahwa ibu hamil aman untuk dipijat.

Ibu hamil biasanya direkomendasikan untuk pijat jika morning sickness telah berkurang, tidak memiliki risiko tinggi keguguran atau kondisi tertentu seperti gangguan plasenta, tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan risiko komplikasi.

Referensi: Medical News Today, Klik Dokter

Baca juga: 

Amankah memakai balsem bayi untuk mengatasi batuk pilek si kecil?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.