Sebelum menjawab pertanyaan, bolehkah ibu hamil makan jeroan, Parents pasti sepakat, dalam masa kehamilan, kita perlu memperhatikan setiap asupan makanan harian. Ada beberapa makanan yang perlu ditambahkan dalam porsi makan harian. Sebaliknya, ada yang perlu dibatasi, bahkan dihindari sama sekali.
Salah satu makanan yang sering kali menjadi godaan ibu hamil adalah jeroan. Ada pro dan kontra mengenai makanan satu ini.
Ada pihak yang menganjurkan untuk menghindari sama sekali, ada pula yang memperbolehkannya. Dilansir dari Healthline, sebenarnya wanita hamil diperbolehkan untuk mengonsumsi jeroan.
Namun, porsinya harus diperhatikan. Karena, dalam porsi tertentu memang dapat berdampak bagi kehamilan.
Namun, sebelum membahas mengenai dampaknya terhadap kehamilan, mari kita bahas mengenai profil jeroan secara umum.
Apa itu jeroan?
Daging organ, kadang-kadang disebut sebagai “jeroan”, adalah organ hewan yang disiapkan dan dikonsumsi manusia sebagai makanan. Organ yang paling banyak dikonsumsi berasal dari sapi, babi, domba, kambing, ayam, dan bebek.
Saat ini, daging organ sering diabaikan, sedangkan sebagian besar daging biasanya dikonsumsi sebagai steak atau digiling menjadi daging cincang.
Namun, beberapa orang tidak hanya mengonsumsi daging, tetapi juga mengonsumsi jeroan atau daging organ. Faktanya, jeroan ternyata memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan.
Daging organ bisa menjadi asupan makan yang baik karena mengandung beberapa nutrisi penting, seperti vitamin B12 dan folat. Selain itu, jeroan juga mengandung zat besi dan protein yang sangat baik. Beberapa jenis jeroan yang biasa dikonsumsi adalah sebagai berikut:
- Hati
- Lidah
- Jantung
- Ginjal.
- Otak
- Babat
- Pankreas
Manfaat mengonsumsi jeroan
Di masyarakat kita, ibu hamil makan jeroan pun sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ya, kebiasaan makan jeroan yang diolah menjadi berbagai santapan lezat sudah menjadi bagian budaya kuliner masyarakat.
Olahan masakannya pun bermacam-macam, sebut saja soto babat yang menggunakan jeroan lambung sapi atau babat. Ada juga olahan sup kambing yang juga menawarkan jeroan sebagai tambahan isi sup.
Melansir dari Medical News Today, ada beberapa manfaat ketika Anda memasukkan jeroan ke dalam menu makanan Anda. Nilai manfaat ini berbeda-beda, bergantung dengan jenis organnya. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Hati
Hati adalah daging organ yang paling padat nutrisi dan merupakan sumber vitamin A yang kuat. Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata dan untuk mengurangi penyakit yang menyebabkan peradangan, termasuk penyakit Alzheimer hingga radang sendi.
Hati juga mengandung asam folat, zat besi, kromium, tembaga, dan seng dan dikenal sangat baik untuk jantung dan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Ginjal
Kaya akan nutrisi dan protein, ginjal mengandung asam lemak omega 3. Ia juga dikenal mengandung sifat anti-inflamasi dan baik untuk jantung.
Otak
Otak mengandung asam lemak omega 3 dan nutrisi, termasuk phosphatidylcholine dan phosphatidylserine, yang baik untuk sistem saraf. Antioksidan yang diperoleh dengan mengonsumsi daging otak juga membantu dalam melindungi otak manusia dan sumsum tulang belakang dari kerusakan.
Jantung
Jantung kaya akan folat, zat besi, seng, dan selenium. Ini juga merupakan sumber vitamin B2, B6, dan B12, yang mana ketiganya berada dalam kelompok yang dikenal sebagai vitamin B kompleks.
Vitamin B yang ditemukan dalam daging organ memiliki efek kardioprotektif, yang berarti melindungi dari penyakit jantung. Vitamin B juga berguna menjaga kesehatan tekanan darah, menurunkan kolesterol tinggi, dan membentuk pembuluh darah yang sehat.
Jantung juga bermanfaat bagi otak dan dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer, demensia, depresi, dan kecemasan. Jantung juga merupakan sumber koenzim Q10 (CoQ10).
Ini adalah antioksidan dan dapat membantu mengobati dan mencegah penyakit tertentu, terutama penyakit jantung. CoQ10 telah terbukti memperlambat proses penuaan dan meningkatkan tingkat energi.
Lidah
Lidah kaya akan kalori dan asam lemak, serta seng, zat besi, kolin, dan vitamin B12. Daging ini dianggap sangat bermanfaat bagi mereka yang baru sembuh dari sakit atau bagi wanita yang sedang hamil.
Folat adalah vitamin dalam jeroan yang dianggap bermanfaat untuk kesuburan dan membantu menghindari cacat janin pada bayi, seperti spina bifida dan masalah jantung. Selain itu, vitamin B6 dapat membantu selama fase morning sickness saat kehamilan.
Amankah Ibu Hamil Makan Jeroan?
Organ dalam merupakan sumber yang kaya vitamin A, terutama hati. Selama kehamilan, vitamin A memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, National Institutes of Health atau Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat merekomendasikan tingkat asupan cukup 10.000 IU vitamin A per hari. Sebab, asupan vitamin berlebihan disebut sebagai penyebab cacat lahir dan kelainan yang serius pada bayi.
Cacat lahir tersebut meliputi jantung, sumsum tulang belakang dan cacat saraf, kelainan mata, telinga dan hidung, serta cacat dalam saluran pencernaan dan ginjal.
Satu studi melaporkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 10.000 IU vitamin A per hari dari makanan memiliki risiko 80 persen lebih tinggi memiliki anak dengan cacat lahir, dibandingkan dengan ibu yang mengkonsumsi 5.000 IU atau kurang per harinya.
Karena itu, penting untuk memantau asupan jeroan Anda selama kehamilan, terutama jika Anda mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A.