Seorang ibu berkebangsaan Amerika melempar bayinya yang berumur 2 bulan dari mobil yang sedang melaju. Kemudian ia juga ikut melompat dari mobil tersebut, diduga bermaksud bunuh diri. Ia selamat, sedangkan bayinya akhirnya meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Insiden ibu bunuh bayi ini terjadi Denpasar, Bali.
Ibu bunuh bayi dengan cara melemparnya dari mobil
Dilansir dari 9news, seorang ibu bernama Nicole Stasio (32) tiba-tiba melompat dari mobil yang sedang melaju di simpang Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Danau Tempe, Denpasar pada Senin (19/11) lalu. Diduga ia melompat dari mobil karena ingin bunuh diri, tetapi niatnya itu tidak terwujud.
Setelah terjatuh, Nicole berteriak-teriak histeris. Saksi mata yaitu Wayan, supir yang mengemudikan mobil, dan Made, pemandu, mengatakan pada polisi bahwa sebelumnya mereka membawa Nicole dan bayinya ke bandara untuk pulang ke Amerika.
Sesampainya di bandara, Nicole berubah pikiran dan meminta mereka membawanya kembali ke Ubud, di mana Nicole sudah tinggal selama 4 bulan lamanya, dari semenjak Nicole hamil tua. Menurut mereka, Nicole hanya diam sepanjang perjalanan.
Para saksi sama sekali tidak menyadari kalau bayinya, AR, sudah dilempar terlebih dahulu. Mereka baru berhenti setelah Nicole lompat dari mobil.
Wayan dan Made mengira bayi AR masih bersama ibunya. Namun para penduduk lokal menemukan bayi AR 1 km jauhnya dari tempat kejadian dengan kondisi cedera parah di kepala.
Ibu dan bayi itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Bayi AR sempat mendapatkan perawatan intensif, namun sayangnya nyawanya tak terselamatkan.
AR meninggal pada pukul 04.30 WITA, sekitar 7 jam setelah kejadian. Nicole sendiri dirawat di ruang isolasi RSUP Lely karena menunjukkan gejala depresi berat ditandai dengan kekacauan berpikir, halusinasi, dan ingin bunuh diri.
Ibu bunuh bayi, kenapa bisa terjadi?
Dilansir dari Familydoctor, Postpartum depression (PPD) adalah penyakit kesehatan jiwa yang bisa dialami oleh wanita yang baru melahirkan. Meskipun melahirkan bayi adalah sesuatu yang indah dan kehadiran bayi menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu banyak wanita, mengalami baby blues selama setelah melahirkan adalah hal yang wajar.
Baby blues ditandai dengan suasana hati yang tidak menentu, kadang bahagia tapi bisa menangis tiba-tiba. Tanda lainnya, seperti mudah tersulut emosi, gelisah, dan kelelahan juga bisa dirasakan ibu yang baru melahirkan.
Umumnya, gejala Baby Blues yang paling kuat mulai dirasakan ibu baru ketika 4-5 hari setelah melahirkan. Tapi, keadaan ini akan tersasa lebih baik secara perlahan seiring bayi menginjak usia satu sampai dua minggu. Namun Anda harus waspada jika baby blues ini tidak menghilang bahkan setelah beberapa minggu sehabis melahirkan.
Pada Postpartum depression, perasaan sedih, kesepian, merasa tidak berharga, lelah, dan cemas tak pernah pergi. Gejala Postpartum depression lainnya adalah kehilangan minat terhadap apa pun, kehilangan selera makan, tidak ada motivasi, susah tidur, dan tidak tertarik pada bayi.
Apa yang harus dilakukan jika terkena Postpartum depression?
Sekitar 10 sampai 20% ibu yang baru melahirkan terkena Postpartum depression. Namun dari angka tersebut, hanya 15% di antaranya yang mencari dan mendapatkan pertolongan. Jika Anda merasa mendapati gejala Postpartum depression, lakukan hal berikut:
- Bicarakan tentang perasaan Anda kepada orang yang Anda percaya atau pada dokter.
- Minta bantuan untuk mengasuh anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan lainnya.
- Cari waktu untuk mengerjakan hal yang Anda sukai, meskipun hanya 15 menit sehari. Seperti membaca, berjalan kaki, mandi, atau meditasi.
- Tulis diary atau jurnal. Lepaskan emosi dan perasaan Anda.
- Ketahui dan sadarilah bahwa Anda tidak harus menjadi supermom. Memiliki anak baru lahir bisa sangat melelahkan. Mintalah bantuan orang lain dan Anda juga tidak perlu melakukan segala sesuatunya dengan sempurna. Tidak apa-apa kok jika rumah sedikit berantakan dan Anda lebih memilih untuk tidur!
- Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan/pengobatan yang tepat.
Jika Anda memiliki pikiran ingin bunuh diri dan menyakiti bayi Anda, segera minta bantuan pada pasangan, orang tua, atau orang terdekat lainnya untuk mengasuh bayi Anda, dan hubungi dokter atau unit gawat darurat setempat untuk mendapat pertolongan!
Baca juga:
"Aku depresi pasca melahirkan, tapi tak menyadarinya…" curahan seorang ibu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.