Seorang ibu baru-baru ini menarik perhatian warganet lantaran sang ibu berikan hadiah natal Rp 190 juta ke anak. Hal itu ia sampaikan ketika ia diundang dalam sebuah acara televisi. Pengakuannya kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan orang tua. Lalu, bagaimana sebenarnya dampak memberikan hadiah mewah kepada anak? Simak penjelasannya berikut ini.
Ibu Berikan Hadiah Natal Rp 190 Juta ke Anak untuk Beli Skincare dan Game
Raj Gil saat diwawancarai This Morning (Sumber: Heart/This Morning TV Show)
Seorang ibu bernama Raj Gil menarik perhatian warganet lantaran pengakuannya yang menghebohkan. Pasalnya, ibu dua anak itu mengaku telah menyiapkan uang sebesar 10.000 poundsterling atau sekitar Rp 190 juta hanya untuk membelikan kado bagi kedua anaknya.
Perempuan yang tinggal di Kota Glasgow, Skotlandia itu sama sekali tak keberatan memberikan hadiah mewah kepada anak-anaknya senilai puluhan juta. Menurutnya, kedua anaknya pantas mendapatkan hadiah tersebut untuk merayakan natal tahun ini.
“Aku akan membelanjakan banyak uang untuk anak-anak. Mereka sangat pantas mendapatkannya, mereka anak-anak yang baik. Mereka jarang meminta sesuatu,” kata Raj Gil, Selasa (15/12/2020) seperti dikutip dari Heart.
Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk membeli produk perawatan kecantikan dan mobil bagi putrinya. Sementara, putranya akan dibelikan satu set game console terbaru dan gadget.
Ketika ditanya alasannya, Raj Gil pun mengatakan, hadiah tersebut sepadan sebagai bentuk rasa syukur bahwa anak-anaknya telah berhasil melewati tahun yang sulit ini dengan baik.
“Ini tahun yang sangat sulit. Kami berasal dari kelompok minoritas, sehingga kami lebih rentan terhadap Covid-19. Tetapi, anak-anak berhasil menanganinya dengan baik mengingat apa yang telah mereka alami,” ungkapnya.
Manfaat Memberikan Hadiah pada Anak, Bantu Bentuk Kebiasaan Baru
Memberi kado untuk anak-anak memang bukan suatu hal yang terlarang. Sebaliknya, hal ini justru bisa membantu anak membentuk kebiasaan baru yang lebih baik. Contoh: jika anak rajin tidur siang maka Anda akan memberinya makanan favorit. Memberi hadiah diyakini mampu mengubah kebiasaan anak ke arah yang lebih positif.
Beberapa kebiasaan yang bisa dibentuk dari metode ini contohnya adalah membereskan tempat tidur di pagi hari, mencuci piring setelah selesai makan, rajin sikat gigi sebelum tidur, hingga menjadi siswa yang berprestasi di sekolah. Daftar ini masih bisa dibuat lebih panjang lagi sesuai keinginan Anda sebagai orangtua.
Nah, jika Anda tertarik menerapkan metode ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama yaitu jarak antara perilaku positif dan hadiah yang akan Anda berikan tak boleh terlalu lama.
Anak-anak usia balita hingga prasekolah umumnya tak bisa mengingat untuk apa hadiah itu diberikan. Jadi, tujuan Anda untuk memotivasi anak bisa gagal apabila hadiah tidak segera diberikan setelah anak berhasil melakukan perbuatan positif.
Kemudian, yang kedua, hadiah di sini tak harus sesuatu yang mewah. Anda bisa memberinya makanan atau minuman favorit, bermain di taman, atau mengajaknya pergi berlibur ke tempat kesukaannya. Bahkan tindakan afeksi seperti pelukan, ciuman di kening, hingga pujian kepada anak juga termasuk hadiah. Jadi, tak perlu menghabiskan banyak uang bukan?
Dampak Memberikan Hadiah Mewah pada Anak, Bisa Memicu Anak Bersikap Curang
Sumber: Shutterstock
Kenyataannya, memberikan hadiah kepada anak khususnya hadiah mewah tak selalu bermanfaat. Adelina Syarief, seorang psikolog bahkan mengatakan bahwa memberikan hadiah mewah kepada anak justru bisa memberikan dampak buruk. Hal ini bisa memicu anak bersikap curang semata agar ia bisa mendapatkan hadiah tersebut.
“Pemberian barang mewah untuk anak yang berprestasi sebaiknya tidak perlu, hal ini dapat membuat anak akan melakukan hal buruk seperti curang untuk dapatkan prestasi,” ungkap Adel seperti dikutip dari Liputan6.com.
Selain itu, anak juga bisa menjadi ketergantungan dengan hadiah. Jadi, bukannya membentuk kebiasaan baru yang positif, anak justru tak bisa membedakan mana hal baik dan mana hal yang buruk. Nilai baik dan buruk hanya bergantung pada ada tidaknya sebuah hadiah.
Oleh sebab itu, orang tua tetap harus berhati-hati dalam memberikan hadiah kepada anak. Boleh mengapresiasi anak dengan memberinya kado istimewa, namun alangkah baiknya jika hal ini dibatasi agar tidak menimbulkan ketergantungan.
Nah, Parents, semoga informasi di atas bisa membantu Anda untuk bersikap lebih bijak ya. Jadi, kado apa yang kini sedang Anda persiapkan untuk anak?
Baca juga:
10 Rekomendasi Hadiah Natal untuk Anak yang Menarik di 2023
Jangan Buka Hadiah Saat Pesta Ulang Tahun Anak Berlangsung, Ini Alasannya
20 Hadiah dari orangtua yang akan selalu dikenang oleh anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.