Sangat jarang ditemukan mamalia yang bersifat monogami. Sebagian besar hewan akan kawin dengan banyak pasangan dan bahkan ada yang secara terang-terangan berpoligami dalam suatu kawanan. Namun, di antara semuanya itu, ada beberapa hewan yang tercatat sebagai hewan yang paling tidak setia.
Sebelum membahas tentang hewan-hewan tersebut, perlu kita tahu bahwa sebenarnya ada beberapa jenis hewan yang setia pada satu pasangan mereka. Jumlahnya kurang lebih ada sejumlah tiga persen mamalia. Jumlah yang sangat sedikit ya, Parents.
Sebagian besar hewan tidak akan berusaha untuk tetap setia pada satu pasangan. Para peneliti juga menemukan bahwa bahkan pasangan hewan yang paling berkomitmen pun mungkin memiliki selingkuhan. Waduh, Mas Aris Layangan Putus kesalip ini sepertinya, ya.
Penasaran apa saja hewan yang dinilai tidak setia pada pasangannya? Yuk, simak daftarnya sebagai berikut!
Artikel terkait: Mengenal Fauna Asiatis dan Contohnya, Hewan Khas Indonesia Bagian Barat
Hewan yang Paling Tidak Setia pada Pasangannya
1. Bonobo
Bonobo atau yang sebelumnya disebut simpanse kerdil adalah salah satu mamalia besar yang terakhir ditemukan oleh ilmuan. Hewan ini diidentifikasi pada tahun 1929 di museum kolonial Belgia. Spesies ini sendiri hanya ditemukan di hutan bagian selatan Kongo. Karena lokasinya dan karakteristiknya yang sangat spesifik tersebut, Bonobo secara resmi diklasifikasikan sebagai Pan paniscus, atau Pan kecil, terpisah dari spesies simpanse biasa.
Bonobo sangat tidak pilih-pilih dalam urusan percintaan. Hewan ini melakukan interaksi hubungan lebih sering dibandingkan hewan primata lain. Frekuensi menjalin hubungan bagi spesies ini dianggap memperkuat ikatan sosial dan menyelesaikan konflik.
2. Burung Jacana bersayap perunggu (Bronze-winged jacana)
Betina dari jenis burung jacana bersayap perunggu memiliki kemampuan untuk membengkokkan alat kelaminnya sedemikian rupa sehingga sulit dibedakan antara yang betina dengan yang jantan.
Betina burung jacana 60 persen lebih besar dari jantan. Mereka bertelur, namun jarang mengeraminya. Tugas mengerami telur ini akan diambil alih oleh jacana jantan. Sementara burung betina akan mencari pejantan lain untuk kopulasi atau dengan kata lain melakukan poliandri.
Jacana betina bahkan bisa menyerbu wilayah burung jacana lain dan mengubah ayah yang setia menjadi pejantan yang siap untuk dikawini. Tampaknya, para jacana jantan pun tidak keberatan dengan perilaku ini. Terbukti mereka pun akan bersaing untuk mendapatkan perhatian jacana betina dengan mengoceh sekuat tenaga.
3. Dubuk (spotted hyena)
Klan hyena tutul (spotted hyena) secara sosial bersifat matriarkis, dengan betina mendominasi kelompok besar jantan dan betina. Walaupun begitu, strategi kawin dalam kelompok adalah poligami, dimana seekor hyena jantan dapat kawin dengan banyak betina.
4. Ayam Hutan Merah (Red jungle fowl)
Keluarga ayam liar, yaitu ayam hutan merah merupakan pecinta yang tidak pilih-pilih. Karena ayam hutan tinggal di sekitar sarang sepanjang hidup mereka, mereka cenderung kawin dengan kerabat dekat dan melahirkan keturunan.
Peneliti masih terus mencari tahu bagaimana akhirnya sistem tubuh ayam hutan merah betina melakukan seleksi terhadap fenomena ini. Karena terbukti, biasanya mereka mampu menghasilkan keturunan yang aman dari pengaruh hubungan sedarah.
5. Walrus
Walrus jantan menarik perhatian walrus betina dengan suara-suara yang keras. Suara tersebut, termasuk bunyi seperti lonceng di bawah air, bunyi klik, denyut nadi, serta bunyi gigi yang bergemeretak dan siulan.
Sistem perkawinan walrus bersifat poligami. Di dalam kelompok, pejantan mempertahankan sekumpulan besar betina yang bergabung dengannya di bawah air untuk melakukan kopulasi.
Walrus jantan juga sangat protektif terhadap para betina mereka. Mereka akan menantang pejantan mana pun yang terlalu dekat dengan betinanya dengan auman keras.
6. Singa
Kawanan singa terdiri dari 3 sampai 30 anggota. Dimana ada banyak singa betina dan hanya beberapa pejantan yang memiliki hak kawin di dalam grup.
Betina biasanya memasuki masa estrus pada waktu yang bersamaan, dan selama periode tersebut atau kurang lebih selama empat hari, mereka kawin beberapa kali dalam satu jam.
Jika singa betina tidak hamil, maka dia akan memasuki masa estrus kembali sekitar dua minggu kemudian, serta memulai siklus kawin lagi. Demikian seterusnya.
7. Lumba-lumba hidung botol (Bottlenose dolphin)
Lumba-lumba, termasuk lumba-lumba hidung botol, dikenal sebagai hewan yang bersifat sangat sosial. Kawanan lumba-lumba dapat berjumlah dari 12 hingga 1.000 ekor anggota. Mamalia laut ini tidak akan pernah mau bersusah payah menjadi monogami, karena mereka lebih suka berbagi cinta mereka.
Ketika seekor lumba-lumba hidung botol menyukai lawan jenisnya, dia berenang ke arahnya lalu menciuminya sampai dia memberinya lampu hijau. Ketika telah terjalin koneksi, lumba-lumba hidung botol jantan akan membentuk punggung melengkung dan kerap kali menggoda atau bahkan membelai calon pasangannya.
Lumba-lumba juga tidak memilih pasangan, mereka kawin untuk tujuan reproduksi dan untuk kesenangan.
8. Antechinus coklat (Brown antechinus)
Hewan marsupial yang seperti tikus ini juga bukan pasangan yang pilih-pilih. Dalam kawanan ini, betina akan kawin dengan beberapa pasangan, dengan masing-masing perkawinan dapat berlangsung dari 5 hingga 14 jam, hingga akhirnya dapat menghasilkan keturunan.
Proses perkawinan yang lama tersebut ternyata melibatkan jantan yang tidur di sekitar betina. Hal ini demi meningkatkan kemungkinan telur dibuahi oleh jantan yang sehat dan pada gilirannya dapat menghasilkan keturunan yang cocok. Setelah itu, antechinus jantan biasanya mati sebelum bayinya lahir.
Demikianlah deretan hewan paling tidak setia. Semoga informasi kali ini bermanfaat!
***
Cheaters in The Wild
blog.cwf-fcf.org/index.php/en/cheaters-in-the-wild/
Baca juga:
Ini 7 Perbedaan Iguana dan Bunglon, Reptil Unik yang Bisa Dipelihara
Lengkap! Pengertian, Ciri, dan Contoh Hewan Tidak Bertulang Belakang