Helm Solidaritas, Bentuk Dukungan Manis dari Keluarga untuk Bayi Jonas

Bayi Jonas terkena sindrom plagiocephaly yang membuatnya harus menggunakan helm khusus. Ayah dan kakak Jonas pun memakai helm solidaritas sebagai bentuk dukungan padanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jonas Gutierrez baru berusia 4 bulan ketika didiagnosa menderita sindrom kepala peyang (plagiocephaly), yang membuatnya harus mengenakan helm terapi untuk membuat bentuk kepalanya kembali normal. Tidak ingin Jonas merasa aneh karena memakai helm setiap saat, sang kakak dan ayah melakukan aksi helm solidaritas untuknya.

Aksi ini direkam oleh sang ibu, Shayna Gutierrez yang menangkap momen ketika puterinya Camila dan suaminya Gary mengenakan helm solidaritas agar penampilan mereka tak jauh berbeda dengan Jonas.

Shayna mengunggah foto tersebut ke akun Facebook-nya dengan caption 'solidaritas di rumah Gutierrez. Seketika postingannya menjadi viral.

Shayna mengatakan ide agar semua anggota mengenakan helm datang dari Camila yang baru berusia tiga tahun. Camila sangat menyayangi Jonas dan tidak ingin adiknya merasa aneh karena harus memakai helm.

"Camila sangat senang ketika melihat Jonas memakai benda tersebut di kepalanya dan aku bilang pada Camila bahwa itu adalah helm Jonas. Camila langsung ingin mengenakan helmnya, dan meminta kami semua untuk mengenakan helm sepeda kami juga," papar Shayna seperti dikutip dari Romper.

Jonas mengalami sindrom plagiocephaly yang cukup parah sehingga harus menggunakan helm untuk membuat kepalanya kembali normal. Menurut studi dari Akademi Dokter Anak Amerika, penyakit ini menyerang 46 persen bayi yang lahir di negeri Paman Sam tersebut.

Selengkapnya: Plagiocephaly, Sindrom Kepala Rata (Peyang) pada Bayi dan Cara Menanganinya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Shayna bercerita bahwa Jonas lahir dengan kepala yang sangat besar. Dia sering sekali tertidur nyenyak sehingga membuat Shayna merasa beruntung karena dia bisa mengurus Camila yang berusia dua tahun saat itu.

"Kebiasaan tidurnya yang selalu nyenyak dan dalam jangka waktu lama membuat Jonas mengalami area belakang kepalanya menjadi rata. Ketika dia berusia 4 bulan, dokter anak mengirim kami untuk memeriksa keadaan Jonas," tutur Shayna.

Ternyata, Jonas mengalami kondisi plagiocephaly yang parah hingga kesulitan menolehkan kepala ke kanan. Hal ini memengaruhi bentuk wajahnya, dan bisa membuat fitur mukanya menjadi aneh. Karenanya, Jonas harus mengenakan helm tersebut untuk mengembalikan kondisi kepalanya menjadi bulat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Shayna juga mengatakan bahwa Jonas beradaptasi dengan sangat baik saat memakai helm. Mereka senang bahwa kondisi Jonas mengalami kemajuan dan perubahan akan terjadi pada kepala serta wajahnya.

Terkait aksi Camila yang membuat seluruh keluarga mengenakan helm solidaritas, Shayna mengaku senang karena sejak dini putrinya telah belajar keterbukaan untuk menerima mereka yang kondisinya berbeda. Ia terharu mengetahui bahwa Camila begitu menyayangi adiknya hingga mau melakukan apa saja untuk Jonas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Aksi Camila sangat sederhana namun menginspirasi. Bukti bahwa dukungan pada anggota keluarga bisa dilakukan melalui hal paling sederhana sekalipun. Kalau Parents sendiri, apakah sudah menanamkan ini pada anak Anda di rumah?

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/5-cara-mencegah-kepala-peyang-pada-bayi/

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani