Seorang pengguna Facebook dengan nama akun Fyra Sahrir mengungkapkan kekesalan lewat statusnya kepada maskapai penerbangan dan jasa travel penjual tiket. Ia bercerita bahwa orangtuanya batal hadiri resepsi pernikahan di Samarinda karena kesalahan Traveloka dan Lion Air.
Padahal, orangtuanya sudah bersiap dari jauh-jauh hari untuk datang ke pernikahan anak mereka sembari membawa panganan khas yang dibuat sendiri. Keduanya memang kecewa berat, namun ikhlas karena merasa tidak dapat melakukan apapun lagi.
Sekalipun orangtuanya ikhlas, sebagai pelanggan Fyra menuntut haknya. Karena, keteledoran pihak Traveloka dan Lion air menyebabkan adiknya di Samarinda harus menjalani resepsi pernikahan tanpa kehadiran keluarganya sama sekali.
Berikut status Facebook yang ia tulis.
Hati-hati Beli Tiket Lion Air via Traveloka, Bisa di Refund Sembarang Orang Tulisan ini sekedar sharing agar tidak ada lagi yang mengalami hal yang serupa. Siapa tau dengan adanya tulisan ini ada yang bisa share pengalaman yang sama dan bagaimana menyelesaikannya. Tanggal 6 Juli 2017 pagi, saya membeli tiket Makassar – Balikpapan – Makassar via Traveloka. Untuk perjalanan tanggal 8 Juli dan 11 Juli 2017. Dari Traveloka kami membeli tiket maskapai Lion Air. Tiket tersebut saya belikan untuk Bapak dan Ibu yang akan menghadiri resepsi pernikahan adik saya di Samarinda. Tanggal 8 Juli 2017
Pukul 11 siang Bapak sudah berangkat dari Takalar, berdua mengendarai motor, yang berjarak sekitar 37 km dari Makassar. Mereka sangat bersemangat siang itu. Padahal pesawatnya baru boarding malam. Tak lupa mereka membawa kue tradisional (baje) yang sengaja dibuat khusus sehari sebelumnya. Saya yang masih menghadiri halal bi halal bersama teman terpaksa pulang lebih cepat. Tidak menyangka mereka datang jam segini. Pukul 5 sore kami berangkat ke Bandara dari rumah. Sengaja shalat magrib di jalan karena takut telat. Pukul 6.15 check in di bandara dan betapa kagetnya ketika pihak Lion Air menginformasikan tiket mereka sudah di-refund. Bagaimana mungkin saya me-refund tiket perjalanan orang tua untuk menghadiri pernikahan adik saya??? Saat itu juga saya protes ke pihak maskapai Lion Air karena merasa tak pernah melakukan refund. Bukannya membantu, pihak Lion Air malah terkesan tidak peduli. Mereka tetap ngotot bahwa tiket itu sudah di-refund. Dan mereka meminta kami memastikan ke pihak traveloka. Saya pun menghubungi CS traveloka. Informasi yang kami dapatkan bahwa di sistem traveloka, tiket tersebut masih aktif dan tidak terjadi refund. Kami kembali melayangkan protes ke pihak Lion Air di Bandara. Tetapi sekali lagi mereka tidak koperatif. Tetap teguh mengatakan bahwa di sistemnya, tiket orang tua saya sudah di-refund oleh seseorang bernama Linda pada pukul 1 siang tadi. Linda? Siapa lagi itu? Bukankah proses refund itu tak mudah? Harus sesuai nama yang pesan? Mengapa si “Linda” ini bisa seenaknya me-refund tiket orang tua saya dan pihak Lion Air meng-approve-nya? Kami pun bertanya ke pihak Lion Air siapa si Linda itu. Malah mereka dengan seenaknya menjawab “Ibu saja tidak tau siapa Linda, apalagi saya?” Jawaban yang makin membuat kami emosi jiwa. Sekali lagi kami minta konfirmasi Traveloka untuk kasus ini. Tetapi mereka tetap tidak cukup membantu. Mereka tetap kekeh menyampaikan tiket yang kami beli tidak pernah di-refund. Dan mereka tidak mengenal siapa Linda itu. Mereka hanya mengatakan akan melakukan investigasi ke pihak maskapai Lion Air tetapi pada hari senin nanti. Dari beberapa kali pingpong antara Traveloka dan Lion Air, kami tidak juga mendapatkan solusi yang membantu. Melalui email Traveloka menyarankan untuk membeli tiket kembali dengan dana pribadi. Tetapi kami mengatakan saat ini kami tak punya dana lagi. Diantara kekalutan dan kerempongan yang mengesalkan itu saya melihat ke arah Bapak. Dia sudah terduduk lemas bersama kopernya. Tertunduk pasrah. Dan meminta kami menghentikan saja protes yang membuat emosi kami hampir sampai di ubun-ubun itu. Beliau menyampaikan ikhlas uang 4 juta yang beliau pinjam itu hangus begitu saja. Dan akan membayarnya saat gaji 13 nanti cair. Kami pun menelpon adik di Samarinda. Memohon maaf karena Bapak dan Ibu tidak dapat menghadiri resepsi pernikahannya. Dari mertuanya kami tahu, disana dia menangis. Bapak hanya tertunduk. Berusaha menyembunyikan air matanya yang tak sanggup di tahannya juga. Malam itu juga orang tua kami langsung balik ke Takalar. Mereka menolak tawaran kami untuk menginap di Makassar. Berapa kali kami menawarkan menginap, sebanyak itu juga mereka menolak. Mereka tetap ingin pulang ke Takalar malam itu juga saat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Pulang dengan rasa kekecawaan luar biasa. Saya tidak peduli lagi mengenai siapa yang salah. Entah itu pihak Traveloka ataupun pihak Lion Air. Tapi rasa kecewa yang mendalam ini tak bisa tergantikan dengan sekedar jumlah materi. Kekecewaan saya sebagai orang yang mengurus pembelian tiket untuk Bapak. Kekecewaan Bapak yang tidak bisa melihat resepsi pernikahan anaknya. Kekecewaan adik saya yang tidak didampingi satupun keluarganya pada resepsi pernikahannya. Rasa kecewa yang membuat kami menangis dalam diam. Menyembunyikan tetesan air mata antara satu dan yang lain, yang sama-sama kecewa, agar tidak makin melukai. Rasa kecewa yang mungkin tidak akan dipahami bagi yang tidak mengalaminya. Termasuk pihak Traveloka dan Lion Air yang sangat melukai kami. berikut kami lampirkan bukti-bukti yang kami miliki bantu kami dengan share status ini agar sampai ke pihak-pihak terkait
Netizen pun membantu memviralkan status tersebut. Semuanya menyesalkan pelayanan Lion Air dan Traveloka yang merusak momen bersejarah sebuah keluarga. Apalagi, peristiwa orangtua yang batal hadiri resepsi pernikahan ini adalah sesuatu yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Kebanyakan pun menyalahkan pihak Lion Air karena maskapai yang satu ini dianggap sering mengecewakan penumpangnya.
Redaksi theAsianparent Indonesia pun mencoba menghubungi Costumer Service (CS) Traveloka tentang kasus ini. CS tersebut berkata bahwa kesalahan ada pada pihak Lion Air yang merefund tiket yang dibeli lewat travel.
Menurut CS tersebut, mestinya, costumer yang melakukan pembelian tiket melalui Traveloka harus melakukan login ulang ke aplikasi atau website Traveloka dan menggunakan username yang bersangkutan jika akan melakukan refund. Proses refund pun tidak dapat dilakukan saat itu juga karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
Jawaban CS Traveloka pun cocok dengan pengalaman salah satu pengguna jasa Traveloka yang ikut berkomentar di status Fyra tersebut.
Prima Listyana Puspita BrotoSoesastro berkata,”kalau pengalaman saya Traveloka selalu profesional, kalau keterangan dari pihak traveloka tidak refund berarti memang tidak refund. Dan untuk maskapai Lion air sudah terlalu sering kejadian tiket penumpangnya dijual lagi tanpa konfirmasi. Kalau dari sudut pandang saya ini salah maskapainya, karena terlalu sering kejadian seperti itu yang serupa tapi tak sama. Tapi ya memang harus ada bukti nyata sih untuk melaporkan.”
Pernyataan Prima pun dibenarkan oleh Ami Ochia, Ia menulis komentar, “saya pelanggan setia Traveloka. Baik pembelian tiket pesawat maupun hotel. Sampai saat ini tidak pernah ada masalah. Saya rasa kesalahan terletak di pihak Lion Air nya.”
Bagaimana menurut Parents soal kasus orangtua batal hadiri resepsi pernikahan anak karena persoalan refund ini? Semoga kejadian ini tidak pernah menimpa kita ya. Percayakan penerbangan Anda pada maskapai yang profesional agar tidak ada pengalaman tak mengenakkan yang terjadi.
Baca juga:
Bayi lahir dalam penerbangan; Berapa usia kehamilan yang aman untuk naik pesawat?