Ada yang berbeda dengan Google Doodle hari ini, yang memperlihatkan gambaran para perempuan di seluruh dunia. Bukan tanpa makna, Google Doodle ini selaras dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia 2022 yang jatuh tepat hari ini.
Ya, Hari Perempuan Sedunia atau disebut juga International Women’s Day dirayakan tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Sebagai raksasa teknologi, Google menyisipkan slide animasi sebagai tanda perempuan sangat beragam di berbagai belahan dunia.
Seorang perempuan tidak pantas diremehkan, mereka juga kuat dan mampu berkarya sebagai bekal mengajarkan generasi penerus. Apa yang ditampilkan dalam Doodle tersebut merupakan benang merah bagaimana seorang perempuan mampu berdikari dan bermanfaat untuk orang banyak.
Parents penasaran dengan sejarah panjang yang akhirnya melahirkan perayaan Hari Perempuan Dunia ini? Melansir berbagai sumber, mari kita simak info selengkapnya berikut ini, yuk!
Sejarah Hari Perempuan Sedunia
Perjalanan panjang dilalui hingga Hari Perempuan Sedunia dapat menjadi peringatan resmi. Hal ini bermula pada awal 1900-an, terjadi kerusuhan besar di kalangan perempuan akibat penindasan dan ketidaksetaraan di berbagai aspek.
Contoh kebebasan berekspresi kaum perempuan yang sangat dibatasi membuat sebanyak 15.000 perempuan turun ke jalan. Mereka menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, penghasilan yang lebih baik, dan pendapat lebih didengarkan.
Amerika Serikat menjadi negara yang pertama kali memperingati hari bersejarah ini, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis. Mereka memperingati Hari Perempuan Nasional pada 28 Februari, kemudian terus diadakan pada Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.
Artikel terkait: Memahami Sejarah Hari Guru Sedunia, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa!
Gayung bersambut, International Conference of Working Women dihelat di Kopenhagen tahun 1910. Seorang perempuan bernama Clara Zetkin yang merupakan pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman menggagas Hari Perempuan Sedunia. Konferensi pun mencapai kata sepakat.
Setelah kesepakatan tersebut, International Women Day pertama kali diperingati pada tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret. Momen ini menjadi kesempatan bagi perempuan untuk bisa bekerja, memegang jabatan penting di pemerintahan, kebebasan memilih dalam pemilu, hak mengenyam pendidikan tinggi, dan mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan.
Sayangnya, enam hari setelah peringatan tersebut, terjadi tragedi yang menewaskan 140 perempuan pekerja di Kota New York, Amerika Serikat. Tragedi yang menewaskan perempuan Italia dan Yahudi ini dinamakan Triangle Fire.
Namun, peristiwa nahas tersebut tidak lantas memadamkan api semangat perempuan. Pada 1914, perempuan di seluruh daratan Eropa mengadakan rapat dan menentang Perang Dunia I.
Suara inilah yang membuat Hari Perempuan Sedunia pertama kali dirayakan oleh PBB pada 1975. Laman International Women’s Day diluncurkan pada 2001 untuk menghidupkan pencapaian perempuan. Kesetaraan dan hak perempuan terus diperjuangkan hingga hari ini.
Artikel terkait: Sarat Makna, Sejarah Hari Anak Nasional dan Merayakannya Kala Pandemi Melanda
Tema International Women’s Day 2022
Perempuan kerap digambarkan sebagai pihak yang amat bergantung. Padahal, perempuan dan anak sejatinya pemimpin dan dapat membuat perubahan untuk beradaptasi terhadap perubahan dunia yang dinamis.
Sejalan dengan perjuangan memajukan kesetaraan gender, International Women’s Day 2022 mengusung tema Gender equality today for a sustainable tomorrow alias “Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan”. Selaras dengan tema yang diambil, tagar #BreakTheBias pun digaungkan untuk memeriahkan perayaan ini.
Tema ini menjadi penguat bahwa kemajuan kesetaraan gender sangat penting dalam mengurangi dampak risiko perubahan iklim sebagai tantangan yang masih berlanjut hingga hari ini. Isu ini akan terus berlanjut, harus ada tindakan nyata untuk meminimalisir dampaknya.
Adapun acara International Women’s Day tahun ini akan dimulai dengan konferensi virtual pada hari ini. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Majelis Umum, Ketua Komisi Status Perempuan, Direktur Eksekutif UN Women, aktivis kesetaraan gender dan perubahan iklim, juga selebriti akan berpartisipasi.
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel tingkat tinggi dan pertunjukan musik. Tema Hari Perempuan Internasional nantinya selaras dengan tema prioritas Komisi Status Perempuan ke-66 (CSW66) mendatang, yakni:
“Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan dalam konteks perubahan iklim, lingkungan dan pengurangan risiko bencana”.
Demi mendukung kelancaran acara, UN Women telah bermitra dengan seniman visual Burcu Köleli untuk mengembangkan citra yang menggambarkan tema Hari Perempuan Sedunia tahun ini.
Itulah sejarah Hari Perempuan Sedunia dan tema yang diusung pada tahun ini. Selamat Hari Perempuan Sedunia juga untuk para Bunda tangguh di mana pun kalian berada!
Baca juga:
4 Fakta Sejarah Hari Ayah Sedunia, Termasuk Ucapan dan Kegiatan Seru Merayakannya
Sejarah Hari Laut Sedunia, Mari Ajarkan Anak Mencintai Lautan dan Pantai
Sejarah Hari Kemanusiaan Sedunia dan Alasan Mengapa Diperingati Tiap 19 Agustus