Hari Perempuan Sedunia atau disebut juga International Women’s Day dirayakan 8 Maret setiap tahunnya, Parents.
Penasaran dengan sejarah panjang yang akhirnya melahirkan perayaan Hari Perempuan Dunia ini?
Melansir berbagai sumber, mari kita simak info selengkapnya berikut ini, yuk!
Seperti Apa Sejarah Hari Perempuan Sedunia?
Sumber: Twitter rls_history
Perjalanan panjang dilalui hingga Hari Perempuan Sedunia dapat menjadi peringatan resmi. Sejarah Hari Perempuan Sedunia bermula pada awal 1900-an, saat terjadi kerusuhan besar di kalangan perempuan akibat penindasan dan ketidaksetaraan di berbagai aspek.
Contoh kebebasan berekspresi kaum perempuan yang sangat dibatasi membuat sebanyak 15.000 perempuan turun ke jalan.
Mereka menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, penghasilan yang lebih baik, dan pendapat lebih didengarkan.
Amerika Serikat menjadi negara yang pertama kali memperingati hari bersejarah ini, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis.
Mereka memperingati Hari Perempuan Nasional pada 28 Februari, kemudian terus diadakan pada Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.

Gayung bersambut, International Conference of Working Women dihelat di Kopenhagen tahun 1910.
Seorang perempuan bernama Clara Zetkin yang merupakan pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman menggagas Hari Perempuan Sedunia. Konferensi pun mencapai kata sepakat.
Setelah kesepakatan tersebut, International Women Day pertama kali diperingati pada tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret.
Momen ini menjadi kesempatan bagi perempuan untuk bisa bekerja, memegang jabatan penting di pemerintahan, kebebasan memilih dalam pemilu, hak mengenyam pendidikan tinggi, dan mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan.
Sayangnya, enam hari setelah peringatan tersebut, terjadi tragedi yang menewaskan 140 perempuan pekerja di Kota New York, Amerika Serikat.
Tragedi yang menewaskan perempuan Italia dan Yahudi ini dinamakan Triangle Fire.
Namun, peristiwa nahas tersebut tidak lantas memadamkan api semangat perempuan.
Pada 1914, perempuan di seluruh daratan Eropa mengadakan rapat dan menentang Perang Dunia I.
Suara inilah yang membuat Hari Perempuan Sedunia pertama kali dirayakan oleh PBB pada 1975.
Laman International Women’s Day diluncurkan pada 2001 untuk menghidupkan pencapaian perempuan.
Kesetaraan dan hak perempuan terus diperjuangkan hingga hari ini.
Apa Tema Hari Perempuan Internasional 2025?
Sumber: Tirto
Tema Hari Perempuan Internasional 2025 adalah “For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Untuk semua perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan’.
Tema tersebut diambil untuk memperkuat tiga aspek penting seperti hak, kesetaraan, dan pemberdayaan bagi remaja dan perempuan muda sebagai generasi penerus.
Berikut ini beberapa hal yang dilakukan sebagai bagian dari kampanye Global UN Women untuk memperkuat tiga pilar utama:
- Memajukan hak perempuan dan anak perempuan dengan bentuk menentang segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
- Mempromosikan kesetaraan gender dengan bentuk mengangkat suara perempuan dan anak perempuan untuk memastikan adanya inklusivitas dan pemberdayaan.
- Mendorong pemberdayaan dengan memastikan akses inklusif ke pendidikan, pekerjaan, kepemimpinan, dan ruang pengambilan keputusan. Serta, memprioritaskan kesempatan bagi perempuan dan anak perempuan untuk memimpin dan berinovasi.
Itulah sejarah Hari Perempuan Sedunia dan tema yang diusung pada tahun ini.
Selamat Hari Perempuan Sedunia juga untuk para Bunda tangguh di mana pun kalian berada!
***
Baca Juga:
4 Fakta Sejarah Hari Ayah Sedunia, Termasuk Ucapan dan Kegiatan Seru Merayakannya
Sejarah Hari Laut Sedunia, Mari Ajarkan Anak Mencintai Lautan dan Pantai
Sejarah Hari Kemanusiaan Sedunia dan Alasan Mengapa Diperingati Tiap 19 Agustus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.