"Aku hamil lagi ketika bayiku baru berusia 2 bulan!"

Seorang ibu berbagi pengalaman hamil lagi dalam waktu 2 bulan setelah ia melahirkan bayi petamanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana rasanya jika Anda hamil lagi sementara baru saja melahirkan? Hal ini bisa saja terjadi pada siapa saja. Seorang pembaca theAsianParent Singapura bernama Jieying berbagi pengalamannya kepada kita semua.

Hamil lagi setelah baru melahirkan

Ibu muda ini mendapati dirinya hamil lagi sementara anak pertamanya baru berusia 2 bulan. Jieying melahirkan putra pertamanya secara normal dengan suntikan epidural dan memberikan ASI kepada bayinya.

Namun, aa tidak menyangka dirinya hamil lagi karena mengira kondisi tubuhnya tidak mungkin dan belum siap untuk hamil lagi.

“Saya selalu merasa lelah dan perut terasa kram ketika harus menggendong anak saat perut sudah besar,” ujar Jieying membagi pengalamannya. Tentu saja secara emosi dan fisik hampir semua wanita tidak siap untuk hamil lagi sementara anak pertamanya masih kecil.

Pengalaman baru menjadi orang tua bukanlah pengalaman mudah. Selain itu, tentu saja faktor finansial juga menjadi pertimbangan berikutnya.

Jieying hamil lagi ketika bayinya baru berusia 2 bulan,

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait : Kisah Perjuangan Orang Tua Tunggal yang Mengharukan

Kesulitan selama hamil

Kehamilan kedua ini tidak seberat kehamilan pertamanya, namun ada beberapa kesulitan yang ia alami. “Suatu ketika saya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan. Namun saya beruntung karena segera pulih dan bayi saya dalam keadaan stabil.”

Ia juga harus kembali bekerja setelah masa cutinya habis. Beruntung Jieying dapat mempekerjakan pengasuh bayi di rumahnya.

“Selain itu, saya tidak dapat terus menyusui bayi pertama dikarenakan air susu saya habis.”  Namun, tentu saja tidak semua hal menjadi mimpi buruk, karena ada juga nilai positif seperti kedekatan kakak beradik akibat perbedaan umur yang tidak berjauhan.

“Saya berharap untuk segera membesarkan mereka bersamaan, karena yakin mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dan bahkan lebih nyaman karena dapat masuk ke sekolah yang sama.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saran Jieying untuk Ibu lainnya

Pengalaman Jieying mungkin saja dialami sebagian di antara kita, atau orang tua yang memiliki bayi kembar. “Intinya, kita harus sabar karena respon anak akan lebih baik jika orang tuanya lebih kalem dalam menangani mereka. Sabar dan berikan kasih sayang penuh pada mereka.” pungkas Jieying memberi saran.

Wah, luar biasa sekali ya perjuangannya. Apakah Bunda juga pernah mengalami kondisi serupa?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjadi seorang ibu bukanlah tugas mudah. Sejak hamil, ibu menghadapi berbagai risiko komplikasi kehamilan yang bisa membahayakan nyawanya dan si bayi. Belum lagi bila ia telah berkali-kali melahirkan sebelumnya, risiko komplikasi menjadi lebih besar.

Mari tingkatkan kesadaran untuk mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan. Memakai alat konstrasepsi menjadi pilihan untuk memberi jarak kelahiran dan membantu ibu menjaga kesehatannya agar bisa merawat anak-anak hingga tumbuh dewasa.

Kontrasepsi merupakan keputusan cukup penting dalam sebuah rumah tangga. Keluarga berencana atau kontrasepsi akan mengurangi angka aborsi, terutama aborsi yang tidak aman. Dengan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, kontrasepsi juga bisa mencegah kematian ibu dan anak.

Menurut WHO, kontrasepsi bisa menguatkan hak orang tua untuk menentukan jumlah dan jarak usia anak-anak mereka. Keluarga berencana memungkinkan orang untuk mencapai jumlah anak yang diinginkan dan menentukan jarak kehamilan.
Keluarga berencana dicapai melalui penggunaan metode kontrasepsi. Kontrasepsi bermanfaat untuk memastikan kesejahteraan dan otonomi wanita, sambil mendukung kesehatan dan pengembangan masyarakat.

Berikut ini beberapa manfaat kontrasepsi untuk keluarga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Mencegah risiko kesehatan terkait kehamilan

Kemampuan seorang wanita untuk memilih kapan akan hamil dan memiliki anak akan berdampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraannya.

Kontrasepsi memungkinkan jarak kehamilan dan dapat menunda kehamilan pada wanita usia muda dengan peningkatan risiko masalah kesehatan dan kematian akibat persalinan dini. Alat kontrasepsi pun bisa mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, terutama pada wanita dengan usia tua yang mengalami peningkatan risiko kehamilan.

Kontrasepsi juga memungkinkan wanita yang ingin membatasi jumlah keluarga. Bukti menunjukkan, wanita yang memiliki lebih dari 4 anak berisiko lebih tinggi mengalami kematian. Dengan mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan, keluarga berencana juga mengurangi angka aborsi tidak aman.

2. Mengurangi kematian bayi

Kontrasepsi dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak pendek dan tidak tepat waktu, yang berkontribusi pada beberapa tingkat kematian bayi. Bayi dari ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.

3. Membantu mencegah HIV / AIDS

Kontrasepsi mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan di antara wanita dengan HIV, sehingga lebih sedikit bayi dan anak yang terinfeksi HIV. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Mengurangi kehamilan remaja

Remaja hamil lebih cenderung mengandung bayi prematur atau berat badan kurang. Bayi yang lahir dari ibu remaja memiliki angka kematian neonatal yang lebih tinggi. Banyak gadis remaja yang hamil harus meninggalkan sekolah. Ini memiliki implikasi jangka panjang bagi mereka sebagai individu, keluarga, dan komunitas.

5. Memperlambat pertumbuhan populasi

Keluarga berencana adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan populasi yang tidak berkelanjutan dan dampak negatif yang dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.

Artikel terkait : Berbagai Cara KB untuk Ibu Menyusui

 

 

 

 

 

Penulis

Theva Nithy