Bayi dalam kandungan tidak tidur melulu
Hamil itu berjuta rasanya. Meski Anda musti pusing-pusing, mual-mual, sulit tidur, malas bangun pagi atau sering marah tanpa sebab setiap hari.
Saat sedang jalan-jalan atau bicara di telepon, mendadak si kecil di dalam perut Anda bergerak-gerak. Kadang tendangannya begitu keras sampai membuat perut terasa sakit. Ini pasti bikin Anda penasaran, apa sih yang dilakukan bayi dalam kandungan?
1. Membuka mata
Bayi dalam kandungan akan sesekali membuka mata di usia 28 minggu. Ia belum dapat melihat dengan jelas, namun sudah bisa bereaksi terhadap cahaya pada sekitar trimester kedua.
Para periset menyimpulkan bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa menghindar dari cahaya. Cahaya ini datang dari luar dan menerobos masuk saat perut Anda terpapar cahaya. Misalnya saat Anda sedang berada di luar rumah di siang hari. Cahaya dari luar tidak berbahaya untuk bayi dalam kandungan.
2. Pipis
Pipis? Betul, Bunda. Bayi dalam kandungan sudah bisa buang air kecil sejak akhir trimester pertama. Ia menelan cairan ketuban, mencernanya, disaring oleh ginjal dan dibuang kembali dalam rahim dalam bentuk air seni. Proses ini terjadi terus menerus.
Pemeriksaan menggunakan USG bisa Anda lakukan untuk deteksi dini adanya kelainan refleks menelan pada bayi dalam kandungan.
3. Mencicipi makan malam Anda
Rasa bawang, adas manis, jahe dan makanan manis diketahui dapat mengubah rasa air ketuban. Para periset percaya, ini adalah cara alam membiasakan bayi dalam kandungan terhadap berbagai macam rasa.
Di akhir usia 15 minggu bayi akan menunjukkan ketertarikannya pada rasa manis. Ia akan menelan banyak cairan ketuban jika rasanya manis, dan lebih sedikit jika rasanya pahit.
4. Tersenyum
Di masa awal menjadi ibu, Anda mencoba membuat bayi tersenyum dengan berbagai cara. Kesibukan mengganti popok, menyusui, dan begadang tiap malam akan terbayar saat Anda melihat bayi tersenyum.
Mungkin Anda mengira senyum bayi adalah cara si kecil menghibur Anda. Cukup menyentuh bukan? Namun kenyataannya sedikit berbeda.
Bayi sudah bisa tersenyum sejak ia masih dalam kandungan. Dengan menggunakan USG 4 dimensi para sonografer menemukan bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa tersenyum saat usianya mencapai 26 minggu.
5. Cegukan
Bayi dalam kandungan bisa cegukan sejak trimester pertama. Anda mungkin tidak bisa merasakannya sampai usia kehamilan yang ke sekian.
Beberapa ibu hamil mungkin tidak merasakannya sama sekali. Namun ada juga ibu hamil yang merasakan bayi cegukan pada kehamilan babak kedua.
6. Bernafas
Tali pusar menghantarkan oksigen yang dibutuhkan bayi dalam kandungan. Bayi Anda mulai berlatih cara bernafas, sebuah skill yang harus dimilikinya saat ia lahir nanti. Ia melakukan ini di usia 9 minggu dan terus berusaha menyempurnakannya.
Nafas pertama bayi Anda nantinya akan dipicu oleh perubahan suhu dan lingkungan saat ia keluar dari perut ibunda dan hadir di dunia.
7. Menangis
Bayi dalam kandungan juga bisa menangis, Bunda. Ia menangis tanpa suara, dan siapa tahu saat ini si kecil di perut Anda sedang menangis.
Para ahli dapat mendeteksi perilaku ini menggunakan USG. Saat janin menangis, bibir bawahnya tampak bergetar. Menangis adalah cara berkomunikasi yang penting bagi bayi baru lahir. Ia harus berlatih melakukannya dengan sempurna sebelum dilahirkan ke dunia.
8. Belajar mengenal Anda
Sejak usia kehamilan 10 minggu, bayi dalam kandungan telah bisa mendengar suara ibunya. Ia memang belum mengerti apa yang Anda katakan. Namun si kecil mendengarkan dengan seksama cara Anda berbicara. Ia berusaha mengingat suara Anda, mungkin tak sabar menanti hari H dan melihat wajah ibunya.
Bunda, pemaparan di atas bisa menjadi panduan bagi kita, bahwa menjaga kesehatan janin tidak cukup hanya dengan makan makanan bergizi selama hamil.
Para ibu hamil juga sebaiknya menjaga kesehatan psikis dan mengelola suasana hati dengan baik. Ini perlu Anda lakukan karena si kecil dalam perut bisa merasakan kesedihan dan kegembiraan Anda.
Semoga ulasan di atas membuat Anda semakin sayang pada bayi dalam kandungan Bunda.