Taliban Bicara soal Hak Perempuan di Afghanistan, Bagaimana Reaksi Masyarakat?

Kembali nyaris menguasai Afghanistan, begini pernyataan Taliban mengenai hak asasi perempuan di negara tersebut. Begini reaksi masyarakat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam beberapa bulan terakhir mata dunia tengah tertuju pada negara Afghanistan dan pihak Taliban yang nyaris menguasai kembali negara tersebut. Pada Selasa (17/08) Taliban mengadakan jumpa pers yang membahas mengenai rencana dan janjinya. Salah satunya mengenai hak asasi perempuan ketika mereka bisa menguasai Afghanistan.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban mengungkapkan beberapa poin penting mengenai kebebasan perempuan nantinya dengan beberapa syarat. Seperti apa pernyataan yang diungkapkan juru bicara tersebut?

Pernyataan Taliban Mengenai Hak Asasi Perempuan

(AP PHOTO/Rahmat Gul)

Dengan beberapa syarat tertentu, kelompok Taliban berjanji memberikan kebebasan pada perempuan di negara tersebut. Mujahid mengungkapkan bahwa perempuan bisa bekerja di pemerintahan yang dibangun oleh kelompoknya.

“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar dalam kerangka kerja kami,” ujarnya, melansir BBC.

Hal ini bisa dilakukan bersamaan dengan detail aturan lainnya. Namun sayangnya, aturan-aturan tersebut tidak diungkapkan lebih jelas. Di sisi lain, pihak Taliban juga menekankan bahwa semua warga Afghanistan kini harus hidup dalam kerangka aturan agama Islam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di era baru yang dipimpin Taliban, perempuan akan memiliki peran yang aktif. Tetapi, Mujahid tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai aturan lain seperti aturan berpakaian maupun peran spesifik yang dimaksudkan.

Artikel Terkait: Berhasil Hindari Pernikahan Dini, Sanita Kini Perjuangkan Hak Perempuan Muda di Indonesia

Publik Masih Merasa Khawatir

Walau jumpa pers sudah dilakukan dan pernyataan mengenai hak perempuan telah digaungkan, publik masih memiliki ketakutan tersendiri. Sebab, kelompok ini memiliki sejarah dan catatan buruk mengenai perilakunya dalam memenuhi hak perempuan ketika berkuasa di antara 1996 hingga 2001.

Pernyataan mengenai pemenuhan hak perempuan dalam konferensi pers tersebut sebetulnya melengkapi klaim sebelumnya mengenai amnesti umum. Di seluruh Afghanistan mereka mengatakan kaum perempuan akan bisa bergabung dalam pemerintahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menilik sejarah, ketika masa kepenguasaannya, perempuan diwajibkan mengenakan burka yang menutupi seluruh tubuh. Di sisi lain, anak perempuan yang berusia 10 tahun ke atas dilarang untuk mengenyam pendidikan dan pergi ke sekolah.

Artikel Terkait: 7 Hak Anak di Rumah, Apakah Parents Sudah Memberikannya kepada Buah Hati?

Bandara Kabul Dilanda Kekacauan

Pernyataan pihak Taliban pun membawa dampak yang cukup signifikan pada psikologis masyarakat. Pada Senin (16/08) terlihat adanya kepadatan berujung kekacauan masyarakat yang mencoba melarikan diri ke luar negeri.

Mereka begitu khawatir, sebab hal yang diungkapkan pihak Taliban dianggap hanya janji kosong untuk mendapatkan dukungan internasional. Beberapa beranggapan bahwa pernyataan itu hanya dianggap untuk memenangkan simpati Internasional maupun penduduk Afghanistan sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Saya tidak percaya apa yang mereka katakan,” ujar seorang perempuan di Kabul, ibukota Afganistan, mengutip dari BBC.

“Saya menolak untuk belajar atau bekerja di bawah hukum mereka,” kata yang lain.

Artikel Terkait: 10 Hak-hak Anak yang Wajib Terpenuhi, Sudahkah Parents Melakukannya?

Tak sedikit yang beranggapann bahwa itu hanyalah pemancing agar perempuan keluar dari tempat persembunyian untuk diberikan sanksi. Di sisi lain, ada juga masyarakat yang menganggap bahwa pernyataan tersebut sebagai sebuah awal perubahan yang baik.

“Jika kita bisa bekerja dan mendapatkan pendidikan, itulah definisi kebebasan bagi saya, itu garis merah saya. Garis merah itu belum dilintasi oleh Taliban,” ujar seorang perempuan lain di Afghanistan.

“Selama hak saya untuk belajar dan bekerja dilindungi, saya tidak keberatan mengenakan jilbab. Saya tinggal di negara Islam dan saya bersedia menerima aturan berpakaian Islami,” ujar perempuan lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah kabar mengenai pernyataan Talibam terkait dengan hak asasi perempuan. Kita doakan saja semoga kondisinya bisa lebih kondusif dan membaik. Kita berharap agar hak setiap orang yang tinggal di negara tersebut pun bisa terpenuhi dengan baik.

****

Baca Juga:

Cari Nama Tak Biasa untuk Anak Perempuan? Cek 150 Nama Bayi Perempuan Unik Ini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Penulis

nisya