Indonesia kembali diguncang kabar buruk terkait kondisi alam. Kali ini, Gunung Anak Krakatau dikabarkan kembali mengalami erupsi. Gunung Anak Krakatau erupsi pada Kamis, 3 Februari 2022. Erupsi tersebut terjadi sekitar pukul 16.15 WIB.
Gunung Anak Krakatau erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik hingga 357 meter dari permukaan laut (mdpl). Selain itu, dikabarkan pula bahwa tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak. Kolom abu Gunung Anak Krakatau teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut atau menuju Pulau Jawa.
Artikel Terkait: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lakukan Ini agar Anak Tidak Panik saat Bencana Alam
Informasi Terkait Gunung Anak Krakatau Erupsi
Masuk Status Level 2 atau Waspada
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi mengimbau agar masyarakat tidak mendekat dalam radius 2 kilometer dari kawah. Hal ini dikarenakan, Gunung Anak Krakatau yang masih berstatus waspada.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level 2 atau waspada. Tidak diikuti letusan dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda,” ujarnya.
Ada Beberapa Kali Gempa
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 milimeter dan durasi 0 detik. Gempa yang berkaitan dengan aktivitas magma tercatat 1 kali gempa embusan; 17 kali gempa low frekuensi; dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.
Selain itu, 1 kali gempa vulkanik dalam; 2 kali gempa tektonik lokal; 1 kali gempa tektonik jauh; dan tremor menerus dengan amplitudo 1-13 milimeter, dominan 1 milimeter.
Meski demikian, Andi mengatakan, belum mendapat laporan suara dentuman dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Aktivitas Erupsi Biasa
Menurut Andi, aktivitas erupsi ini adalah aktivitas yang biasa terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ia menuturkan bahwa kondisi ini adalah erupsi embusan.
Meski demikian, Andi mengatakan bahwa erupsi tersebut tidak menimbulkan kerusakan. Hal ini dikarenakan skalanya masih kecil.
Artikel Terkait: BMKG Peringatkan Waspada Fenomena La Nina, Ini Persiapan yang Perlu Dilakukan
Persiapkan Tas Siaga Bencana
Sementara itu, meski erupsi biasa, tidak ada salahnya menyiapkan “Tas Siaga Bencana”. Dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Tas Siaga Bencana (TSB) merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.
Tujuan TSB sebagai persiapan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan memudahkan kita saat evakuasi menuju tempat aman.
Adapun isi Tas Siaga Bencana, antara lain:
- Surat-surat berharga di dalam tas yang sudah dikhususkan untuk siaga bencana. Misalnya, surat tanah, surat kendaraan, ijazah, dan akta kelahiran.
- Pakaian untuk tiga hari seperti pakaian dalam, selimut, atau celana panjang.
- Makanan ringan untuk tiga hari seperti mie instan, biskuit, dan abon.
- Air minum, setidaknya bisa untuk kebutuhan minum tiga hari.
- Kotak obat-obatan P3K.
- Lampu penerangan seperti senter, lampu kepala, korek api, atau lilin.
- Uang, persiapkan uang seperlunya saja untuk bertahan selama tiga hari.
- Peluit, barang kecil ini diperlukan untuk sewaktu-waktu berada pada keadaan darurat.
- Masker, berfungsi untuk menjaga pernapasan saat udara kotor karena bencana.
- Perlengkapan mandi. Bawa perlengkapan mandi seperlunya dalam kemasan kecil seperti sikat gigi dan sabun.
- Ponsel. Pastikan ponsel disertai dengan baterai yang penuh dan sisipkan pula charger atau power bank di dekatnya.
Jangan Terpancing Hoaks
Terlepas dari itu, warga juga diimbau jangan mudah terpancing isu atau hoaks. Andi menyebutkan, setiap perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau selalu dipantau para petugas di lapangan.
Artikel Terkait: Materi Edukasi Anak, Mengenal 6 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia
Terkait kabar tentang Gunung Anak Krakatau erupsi, Andi juga meminta masyarakat agar tetap waspada dan selalu memantau aplikasi Magma Indonesia.
****
Baca Juga:
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lakukan Ini agar Anak Tidak Panik saat Bencana Alam
Materi Edukasi Anak, Mengenal 6 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia
Suka Mendaki? Cobalah Taklukkan 5 Gunung Tertinggi di Indonesia Ini