Gerakan Janin Terasa Berkurang? Cepat Lakukan Ini untuk Mencegah Stillbirth!
Bunda harus waspada jika merasa gerakan janin berkurang. Sebab, kemungkinan ini adalah tanda bahaya yang harus diperiksakan ke dokter.
Ada cara sederhana memantau perkembangan janin, yakni memerhatikan gerakan janin. Jika Bunda tiba-tiba merasa gerakan janin berkurang, terutama di trimester ketiga, maka perlu waspada. Sebab, bisa saja ini tanda masalah kehamilan.
Janin yang biasanya bergerak aktif bisa mengalami tekanan di dalam kandungan. Hal-hal seperti ini terkadang terjadi dengan cepat tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, selain dari gerakan janin yang berkurang.
Artikel Terkait: 5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?
Nah, untuk membantu Bunda mengenali pola gerakan si kecil di dalam kandungan, mulailah dengan memantau tendangan harian janin. Banyak ahli menyarankan agar para bumil mulai menghitung tendangan janin di minggu ke-28 dari masa kehamilan, atau minggu ke-26 bagi bumil yang berisiko tinggi dalam kehamilan.
Memantau dan menghitung tendangan janin terutama di trimester ketiga juga berguna untuk menghindari risiko kelahiran mati (stillbirth), Bun.
Seberapa Sering Harusnya Janin Bergerak?
Gerakan janin merujuk kepada setiap gerakan yang terjadi di dalam kandungan, misalnya tendangan, desiran, gulingan, bahkan pukulan. Gerakan-gerakan tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan usia kehamilan.
Meskipun setiap janin di dalam kandungan memiliki perilaku yang berbeda-beda dan tidak ada patokan khusus seperti apa, sih, gerakan janin yang normal, tetapi penting bagi Bunda untuk mencatat tendangan-tendangan janin sehari-hari. Jadi, Bunda bisa lebih waspada jika ada penurunan gerakan janin, terutama di trimester ketiga.
Pada umumnya, di akhir trimester ketiga kehamilan, janin bergerak sekitar 10 kali dalam rentang waktu satu jam. Bunda juga akan merasakan gerakan janin yang mulai teratur di minggu ke-18 hingga ke-24.
Gerakan-gerakan janin biasanya semakin teratur setelah minggu ke-32 dan kurang lebih akan tetap sama hingga masa kelahirannya. Jika Bunda pernah mendengar bahwa janin akan berkurang gerakannya menjelang persalinan, itu adalah mitos. Bunda justru seharusnya merasakan gerakan-gerakannya sampai persalinan dan selama persalinan berlangsung.
Bisa merasakan gerakan janin di dalam kandungan merupakan pertanda bahwa janin dalam keadaan baik. Apabila Bunda merasakan pola gerakan yang tidak biasanya dari si kecil, maka itu tandanya janin sedang dalam keadaan tidak sehat atau berbahaya. Jadi, mengamati pergerakan tersebut adalah hal yang sangat penting untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
Artikel Terkait: Pakar: Menghitung Tendangan Bayi Dapat Mengurangi Stres Bumil
Gerakan Janin Berkurang di Trimester Ketiga, Apa yang Perlu Bunda Lakukan?
Kebanyakan bumil biasanya mulai menyadari gerakan janin di antara minggu ke-16 hingga ke-24. Namun, jika Bunda tak kunjung merasakannya hingga di minggu ke-24, Bunda sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan USG untuk memeriksa keadaan janin di dalam kandungan.
Gerakan Janin Berkurang di Minggu ke-24 dan 28
Apabila mengalami sesuatu yang tidak lazim dari gerakan si kecil di dalam perut Bunda di antara minggu ke-24 dan 28, Bunda disarankan untuk langsung menemui dokter. Jika gerakan janin berkurang, maka perlu dilakukan pemeriksaan detak jantung janin dan beberapa pemeriksaan lain seperti:
- Pengukuran lingkar perut Bunda untuk mengetahui ukuran janin
- Pemeriksaan tekanan darah Bunda
- Pemeriksaan urine Bunda untuk mengetahui jumlah protein di tubuh
- Bunda perlu melakukan pemeriksaan USG jika ukuran janin lebih kecil dari yang seharusnya.
Setelah 28 Minggu Masa Kehamilan
Setiap penurunan aktivitas gerakan janin setelah 28 minggu kehamilan harus segera ditindaklanjuti. Bunda harus mengunjungi dokter sesegera mungkin.
Jangan menunggu satu hari atau bahkan menunda beberapa jam untuk menemui dokter, ya, Bun. Gerakan janin yang seperti ini bisa membahayakan keselamatan si kecil di dalam perut Bunda.
Bunda selanjutnya akan diperiksa untuk menjalani beberapa tes yang mungkin dilakukan termasuk:
- Pemeriksaaan gerakan janin
- Pemeriksaan detak jantung janin dan pengukuran lingkar perut Bunda
- Pemantauan detak jantung janin menggunakan mesin kardiotokografi (CTG), setidaknya selama 20 menit.
- Pemeriksaan melalui ultrasound (USG)
Artikel Terkait: Pendarahan saat hamil 9 bulan, berbahayakah? Ini penjelasannya!
Apa yang Harus Bunda Lakukan Jika Gerakan Janin Masih Berkurang Setelah Pemeriksaan?
Meskipun sebelumnya Bunda sudah selesai menjalani perawatan untuk pemeriksaan gerakan janin yang berkurang, tapi Bunda tetap harus memerhatikan aktivitas gerakan janin.
Jika gerakan janin berkurang setelah pemeriksaan, berhenti atau berubah, Bunda harus segera kembali memeriksakan kandungan ke dokter. Ingat, Bun, tanpa menunda-nundanya, ya! Utamakan pemeriksaan langsung ke tenaga medis profesional demi keselamatan calon buah hati.