Baru Terungkap! Inilah Fakta Kasus Penganiayaan George Floyd Hingga Tewas

Begini kronologis di balik tagar #JusticeForFloyd dan #BlackLivesMatter

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Belakangan ini warga dunia tengah diramaikan oleh kasus rasisme dan kekerasan yang terjadi di Amerika Serikat pasca meninggalnya George Floyd. Investigasi dan kasus hukum pun masih terus berlanjut. Setelah dilakukannya pemeriksaan, diketahui bahwa George Floyd tewas akibat sesak napas setelah dicekik seorang polisi, Derek Chauvin.

Tagar #BlackLivesMatter dan #JusticeforFloyd pun ramai berseliweran di berbagai lini sosial media. Pasalnya, hasil otopsi ini cukup berbanding terbalik dengan klaim putusan resmi yang mengungkapkan bahwa Floyd meninggal dunia karena sakit jantung.

George Floyd tewas akibat sesak napas

Atas kasus yang menimpa salah satu anggota keluarganya tersebut, keluarga George Floyd melakukan  otopsi dan membuka fakta di balik kejadian naas tersebut. Hasil otopsi itu akhirnya membuktikan bahwa Floyd meninggal dunia karena sesak napas setelah dicekik oleh seorang polisi Amerika Serikat, bukan karena sakit jantung.

"Pemeriksa medis independen mengotopsi Floyd menunjukkan bahwa sesak napas akibat tekanan yang terus-menerus dilakukan adalah penyebab kematiannya," kata pengacara keluarga Floyd, Ben Crump seperti dilansir AFP, Selasa (2/6/2020).

Secara terpisah, orang yang berwenang langsung dalam menangani kasus otopsi Floyd pun mengungkapkan kebenaran. Aleccia Wilson, Direktur Autopsi dan Ilmu Forensik University of Michigan, yang memeriksa tubuh Floyd mengungkapkan bahwa laki-laki 46 tahun itu tewas dibunuh.

"Buktinya konsisten menunjukkan asfiksia mekanik sebagai penyebab kematian, dan pembunuhan sebagai cara kematian," ungkapnya dalam konferensi pers.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal senada juga diungkapkan Wilson dan ahli autopsi lainnya, Dr Michael Baden. Mereka tidak menyetujui pernyataan dokumen resmi yang digunakan hanya untuk menangkap Chauvin.

"Otopsi menunjukkan bahwa Floyd tidak memiliki masalah medis mendasar yang menyebabkan atau berkontribusi pada kematiannya," ujar Baden.

Artikel Terkait : Ibu bagikan foto kecelakan anak 12 tahun yang menolak pakai helm, sebagai peringatan ke sesama orangtua

Kilas kronologis kematian Floyd

Dalam sebuah video yang sudah banyak tersebar, terlihat peristiwa naas berupa kekerasan yang dialami oleh Floyd. Bermula saat ia diduga mengeluarkan uang kertas $ 20 palsu hingga ditahan oleh pihak kepolisian. Kejadian ini sendiri terjadi pada Rabu, 27 Mei 2020 kemarin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tayangan video tersebut pun memperlihatkan seorang polisi yang mencekik leher Floyd dengan lutut hampir selama sembilan menit. Perlakukan kasar tersebut membuat Floyd langsung tidak sadarkan diri, setelah tiga menit, ia pun dinyatakan meninggal.

Sang pelaku, yakni Chauvin kemudian ditahan pada Jumat (29/05) dan didakwa atas pembunuhan yang tak disengaja. Keputusan ini dibuat berdasarkan hasil yang menyatakan bahwa Floyd mengalami penyakit arteri koroner dan hipertensi.

Peristiwa ini memicu protes banyak pihak

Terpantau hingga hari ini (02/06) berbagai protes yang dilakukan warganet dari berbagai penjuru dunia masih ramai diberitakan. Banyak masyarakat yang sepakat untuk menegakkan keadilan bagi Floyd dan memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Putusan yang menyebutkan Chauvin melakukan pembunuhan tak disengaja pun sangat disayangkan. Tindakan rasisme dan kekerasan yang dilakukan polisi tersebut pun dikecam oleh masyarakat.

Artikel Terkait : Haru, ini pesan terakhir ibu yang bayinya selamat dari kecelakaan maut truk bermuatan timpa mobil

Sejumlah public figure dunia turut menyuarakan protes hal ini di platform sosial medianya masing-masing. Petisi untuk menegakkan keadilan pun dibagikan para selebriti ini. Beberapa yang terlihat aktif dalam menyuarakannya ialah Supermodel Gigi Hadid dan aktor kenamaan Chris Hemsworth.

Selain mengungkapkan dukungan untuk menegakkan keadilan, baik Gigi maupun Hemsworth mengajak serta masyarakat untuk turut menyuarakan dan menandatangani petisi. Harapannya, kejadian yang disebutnya sebagai pandemi rasisme tidak terjadi lagi di belahan dunia mana pun.

Semoga fakta George Floyd tewas akibat sesak napas ini bisa mencegah terjadinya kejadian serupa. Keadilan pun bisa segera ditegakkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga :

id.theasianparent.com/pelaku-bullying-jalangkote-ditangkap

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya