Generasi alpha adalah generasi si kecil yang lahir setelah tahun 2010. Mereka adalah generasi yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, bahkan sejak masih di dalam kandungan. Itu sebabnya, membesarkan generasi alpha punya tantangan tersendiri, yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Yang perlu Mams ketahui tentang generasi alpha adalah, sejak lahir mereka sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat. Kecanggihan teknologi sekarang ini telah menjadi sarana dan sumber belajar bagi si Kecil. Bahkan, dengan adanya internet memudahkan si Kecil melihat berbagai hal baru, sehingga teknologi dapat meningkatkan kreativitas si Kecil. Generasi alpha ini dipercaya dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih pintar dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.
Tentunya dengan perkembangan dunia yang sangat pesat, generasi alpha juga harus didukung agar dapat bertumbuh secara pesat, dan pastilah tak mudah menjadi orangtua dari generasi paling pintar ini. Nah, inilah tantangan bagi para Mams agar mereka tumbuh tak hanya menjadi generasi yang pintar, tapi juga generasi yang unggul.
Benarkah generasi alpha adalah generasi paling hebat di masa depan?
#1 Generasi alpha adalah generasi yang manfaatkan teknologi dengan benar
Bisa dibilang generasi alpha adalah generasi yang beruntung, karena mereka lahir dan tumbuh di tengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat. Tak heran jika mereka pun tumbuh sebagai generasi yang unggul, pintar, dan berwawasan luas.
Dan sebagai orangtua, Mam harus pastikan agar mereka dapat memanfaatkan berbagai teknologi yang ada dengan benar. Misalnya saja, dorong si Kecil untuk memanfaatkan kemudahan internet dalam memperluas wawasan. Ketika si Kecil diberi tugas membuat kerajinan tangan di sekolah, Mams bisa mendampingi si Kecil untuk mencari tutorial-nya di Youtube.
Atau ketika si Kecil mulai menunjukkan satu minat dan bakat tertentu, misalnya melukis atau bermain musik, Mams bisa mengajaknya memperdalam teori tentang melukis atau bermain musik di internet. Ajak juga si Kecil untuk bersama-sama mencari tempat kursus yang sesuai dengan minat dan bakatnya di internet. Tapi ingat, Mams harus tetap menjadi fasilitator dalam setiap proses perkembangan dan pembelajaran si Kecil, ya!
#2 Bekali bahasa Inggris sebagai bahasa global
Internet dan teknologi membuat generasi alpha mudah mencari informasi apapun, tanpa dibatasi oleh geografis. Ini sebabnya generasi alpha juga dikenal sebagai global citizen.
Nah, pengenalan bahasa Inggris sebagai bahasa global menjadi penting ketika Mams membesarkan generasi alpha. Karena menurut survei, separuh dari konten di internet menggunakan bahasa Inggris.
Mams bisa memperkenalkan kosa kata sehari-hari dalam bahasa Inggris, memasukkan anak ke tempat kursus bahasa Inggris, atau mengajaknya membaca dan mendengarkan cerita dalam bahasa Inggris. Percayalah, anak adalah pembelajar yang baik. Ia akan dengan cepat menguasai bahasa dunia tersebut.
#3 Fasilitasi setiap potensi anak
Berikan lingkungan yang kondusif bagi generasi alpha untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Karena terpapar dengan berbagai informasi sejak dini, akan lebih mudah bagi Mams untuk menemukan keterampilan dan keahlian yang spesifik pada generasi alpha.
Fasilitasi setiap potensi yang dimiliki anak, misalnya dengan mengikutinya ke berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kompetisi, dan sebagainya. Ketahui juga minat dan bakat si Kecil sejak dini. Setelah Mams mengetahui potensi si Kecil, ajari si Kecil untuk belajar terus menerus, atau yang kita kenal sebagai progressive learning skill.
Dengan kemampuan untuk belajar terus menerus, si Kecil bisa jadi anak hebat. theAsianparent merekomendasikan Mams untuk terus memberikan si Kecil stimulasi yang sesuai dengan tahapan usianya, agar si Kecil bisa mengoptimalkan perkembangannya.
#4 Dukung dengan nutrisi terbaik
Tentunya semua itu harus didukung dengan asupan nutrisi terbaik, terutama di dua tahun pertama kehidupan anak, ketika otak mengalami pertumbuhan paling pesat.
Apa saja nutrisi penting yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak generasi alpha? Ini dia:
- DHA (Docosahexaenoic acid), fungsi otak dalam kaitannya memelajari hal baru.
- AA (Arachidonic acid), bentuk dari asam lemak omega-6 yang mendukung pembentukan otak, jaringan saraf, jaringan penglihatan, serta membantu pembentukan sistem imun.
- Kolin, zat yang bertugas mendukung perkembangan fungsi otak dan meningkatkan fungsi daya ingat.
- Sphingomyelin, Phospholipids.
- Asam linoleat, asam lemak omega 6 yang merupakan unsur penting untuk mendukung fungsi otak dan memiliki peranan penting dalam pembentukan membran sel otak.
- Asam alfa linolenat, asam lemak esensial pembentuk DHA yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh namun merupakan salah satu komponen pembentuk otak yang sangat penting.
- Zat besi, berperan penting dalam perkembangan sistem saraf dan memengaruhi fungsi kognitif generasi alpha.
Jadi, pastikan Mams mendukung generasi alpha dengan memastikan asupan nutrisi diatas dalam menu sehari-hari si Kecil. Itu semua akan membantu mendukung kemampuan belajar generasi alpha agar tumbuh menjadi yang terbaik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Seperti S-26 Procal GOLD yang kini hadir dengan Multiexcel αLipids System, formula terbaru untuk dukung potensi, kemampuan belajar yang terus berkembang, serta tubuh kuat si Kecil. S-26 Procal GOLD mengandung nutrisi penting seperti Asam Linolenat, Asam Linoleat, Protein, Kalsium, Zat Besi, Serat Pangan, dan Vitamin D untuk bantu proses belajar si Kecil yang terus berkembang, agar si Kecil #DariBelajarJadiHebat.
More info: https://www.wyethnutrition.co.id/products
Or Buy Now: https://www.lazada.co.id/shop/s-26-official-store/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.