Potensi Adanya Gelombang Ketiga COVID-19 di Akhir Tahun, Ini Kata IDI

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), akhir tahun diprediksi terjadi lonjakan karena adanya libur tahun baru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan akan kemungkinan adanya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mahesa Paranadipa Maikel.

Melansir dari video yang diunggah di kanal YouTube FMB9_IKP, Mahesa menjelaskan bahwa beberapa pakar epidemiologi memperkirakan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh varian Delta yang memiliki tingkat penyebaran lebih cepat daripada varian lainnya. Meski demikian, ia tetap berharap bahwa hal tersebut tidak terjadi.

"Maka gelombang ke-3 di akhir tahun ya kita berharap jangan sampai terjadi, karena ini benar-benar traumatis ya, kita enggak mau terjadi lagi," kata Mahesa dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9_IKP, Selasa (12/10/2021).

Artikel terkait: Bunda, Begini Perbedaan Gejala Flu Biasa vs Gejala Covid-19 pada Anak

Potensi Gelombang Ketiga COVID-19, Bisa Lebih Parah Bila Terjadi

Pihaknya juga menjelaskan bahwa kemungkinan gelombang ketiga tersebut apabila terjadi tidak akan lebih parah daripada gelombang sebelumnya, yakni gelombang kedua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini disebabkan vaksinasi yang dilakukan terus meningkat di berbagai daerah di Indonesia. Meski demikian, para epidemiolog tersebut memberikan catatan terkait dengan genomic surveillance di Indonesia yang masih lemah.

"Tetapi beberapa pakar memberikan catatan terkait dengan genomic surveillance-nya yang masih lemah, misalnya ada yang terkonfirmasi, seharusnya dilakukan whole genome sequencing untuk melihat varian virusnya," jelas Mahesa.

Mencegah Adanya Gelombang Ketiga COVID-19

Untuk mencegah adanya potensi tersebut, Mahesa pun menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, yakni sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan kepada masyarakat yang harus terus digalakkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan demikian, masyarakat pun akan paham tentang pentingnya protokol kesehatan. Di samping itu, pihaknya juga mendesak untuk terus melakukan percepatan vaksinasi hingga mencapai 70 persen dosis pertama.

"Kita berharap bisa mencapai 78 persen, tapi tentunya angka ini kalau di-breakdown tentu ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasinya suntikan kedua mungkin sudah mendekati angka 70 persen," ujarnya.

Sementara itu, dalam menanggapi potensi gelombang ketiga Covid-19, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mempersiapkan rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di perbatasan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PERSI Lia Gardenia Partakusuma dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid-19 ID, Selasa (12/10).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Lia, langkah ini dilakukan karena rumah sakit di perbatasn berpotensi paling tinggi karena menjadi fasilitas perawatan dan karantina warga yang masuk dari luar negeri atau luar pulau.

"PERSI sudah membuat edaran September kemarin untuk tetap menyiagakan RS, terutama daerah-daerah perbatasan," kata Lia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa belajar dari pengalaman sebelumnya, Indonesia berpotensi mendapatkan gelombang ketiga Covid-19 tiga bulan setelah negeri jiran mengalaminya. Selain itu, Lia juga mengingatkan potensi gelombang ketiga yang disebabkan oleh pembelajaran tatap muka (PTM).

Artikel terkait: Penyintas COVID-19, Ini Aturan Terbaru Vaksinasi yang Perlu Diketahui

Tempat Wisata Berisiko Tingkatkan Kasus COVID-19 di Akhir Tahun

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah saat ini juga berpotensi menjadi penyebab lain gelombang ketiga Covid-19 terjadi. Seperti yang diketahui, sekarang, objek wisata sudah mulai banyak yang dibuka untuk umum.

Hal inilah yang sering kali membuat ketar-ketir para tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya pun mengimbau apabila objek wisata dibuka, sebaiknya hanya wisatawan lokal saja yang diperbolehkan berkunjung. Dengan demikian, warga pun tidak perlu pergi ke luar kota atau ke pulau lain untuk liburan.

"Yang kami takutkan sebenarnya bukan hanya hari libur, tapi bagaimana sebenarnya pergerakan penduduk manusia dari satu tempat ke tempat lain terutama daerah-daerah perbatasan," paparnya.

Lia pun mendesak pemerintah untuk siap menggencarkan 3T, yakni tes, telusur, dan tindak lanjut secara masif. Lebih lanjut, Lia juga mengimbau kepada semua manajemen rumah sakit untuk mempersiapkan segala fasilitas, seperti kuota tempat tidur, alat kesehatan, obat, dan oksigen.

Itulah informasi seputar potensi gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun. Semoga hal ini tidak terjadi dan tetap terapkan protokol kesehatan, ya, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: