Setiap orangtua tentunya punya gaya pengasuhan atau parenting yang berbeda-beda, termasuk artis Ruben Onsu. Gaya parenting masing-masing orang biasanya tergantung banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah dari nilai-nilai yang dianut oleh keluarga, atau bisa juga berasal dari hasil pengasuhan orangtua sebelumnya. Kondisi psikis sesorang juga dapat berdampak kepada gaya pengasuhannya.
Gaya parenting Ruben Onsu, Tough Love
Sebagai ayah dari tiga orang anak, presenter Ruben Onsu pun turut berbagi mengenai gaya parenting untuk putra dan putrinya di Instagram.
“Tough Love, inilah cara saya mencintai anak-anak saya sekaligus mendidik mereka untuk dapat menguasai life skills atau keterampilan-keterampilan hidup yang mereka perlu kuasai,” tulisnya.
Ruben mengunggah satu buah video dan satu buah foto dalam feed Instagramnya pada 14 April 2020 lalu. Tampak dalam video tersebut ia sedang asyik berdiskusi bersama anak angkatnya, Bertrand Peto. Sayangnya video tersebut tidak bersuara sehingga tidak diketahui apa yang mereka bicarakan.
Dalam caption postingan tersebut suami dari Sarwendah ini juga mengungkapkan bahwa orangtua dapat sesekali bersikap tegas, tanpa disertai kekerasan.
“Orangtua boleh sesekali mengingatkan anak dengan ngobrol (bicara dengan anak) dalam bahasa yang anak pahami ketika anak melakukan perilaku keliru.”
Hal ini berguna untuk mengajarkan kedisplinan, komitmen, tanggung jawab, serta memberi kesempatan bagi anak untuk menjalani konsekuensi dari apa yang sudah diperbuat.
Gaya parenting Ruben Onsu membentuk kualitas karakter anak
Ia juga mengatakan bahwa sah-sah saja jika orangtua sesekali tidak setuju atau tidak suka dengan sikap anak dan anak pun boleh melakukan hal yang sama kepada orangtuanya. Menurutnya, pendidikan yang utama adalah pembentukan kualitas karakter yang tangguh untuk anak-anaknya.
Pemilik berbagai usaha kuliner yang populer di Indonesia ini mengungkapkan, “Kami baru saja melakukan ngobrol antara ayah dan anak mengenai hal-hal yang perlu dibicarakan. Saya selalu menanamkan nilai-nilai pada anak saya untuk boleh mendengarkan komentar orang lain selama itu tidak membuatnya lupa akan suara hatinya sendiri.
Boleh memilih pilihan apapun selama ia dapat menjalani konsekuensinya dan bertanggung jawab, boleh berinteraksi dengan banyak orang selama ia tak lupa untuk punya hubungan yang dekat dengan dirinya sendiri.”
Artikel terkait: 10 Tips parenting yang perlu diketahui setiap orangtua
Ruben Onsu dikenal sebagai sosok yang dekat dengan anak & gaya parenting yang baik
Ruben Onsu dikenal sebagai sosok yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ia rutin mengunggah foto kebersamaan keluarganya dan video di kanal Youtube pribadi miliknya tentang kegiatannya bersama keluarga.
Mengangkat Bertrand Peto sebagai anak pada tahun 2019 lalu, sukses menyedot banyak perhatian netizen. Bertrand yang sudah memasuki usia remaja itu terlihat sangat dekat dengan Ruben dan keluarganya. Ruben pun tidak terlihat membeda-bedakan antara anak kandungnya dan Bertrand.
Pada postingan terbarunya itu, Ruben berharap agar anak-anaknya tetap bahagia, penuh sukacita, penuh ide-ide kreatif dan keceriaan, serta tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin selama tidak berbuat sesuatu yang merugikan orang lain.
”Selepas mungkin saja di luar sana ada yang pro dan kontra,” tukasnya.
Dengan berbagi mengenai gaya parenting-nya itu Ruben mendapatkan banyak respon positif. Postingan tersebut juga sudah disukai sebanyak 100 ribu kali dengan 1000 komentar lebih.
“Salah satu hal yang bikin salut sama ayah Ruben, walaupun dalam keadaan sibuk atau lagi pusing mikirin kerjaan tapi waktu untuk anak-anaknya selalu ada. Selalu mau mendengarkan keluh kesahnya, selalu memberi masukan-masukan dan motivasi biar lebih semangat,” tulis akun @sarwendah.fans.
Gaya parenting serta kedekatan Ruben Onsu dengan anak-anaknya ini memang baik untuk diikuti ya, Parents. Dengan menjalin komunikasi dan bonding yang baik dengan anak, orangtua akan mendapatkan respect dan kepercayaan dari anaknya.
Artikel terkait: Intip kesederhanaan Sarwendah, istri Ruben Onsu saat di rumah
Mengutip dari verywellfamily.com, karakter anak dapat terbentuk sesuai dengan lingkungannya. Faktor keluarga, sekolah, dan teman sangat berpengaruh dalam membentuk temperamen, pengalaman, dan pilihan-pilihan anak.
Parents perlu menjadi role model atau panutan yang baik untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak. Dengan melihat orangtuanya sebagai sosok yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan jujur, anak akan dapat melihat langsung bagaimana efeknya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bukunya Moral Development in Children, psikolog Michele Borba mengungkapkan bahwa empati adalah hal pertama yang harus diajarkan kepada anak. Empati dalam hubungan orangtua dan anak akan memudahkan kita untuk mengajarkan karakter lain kepada anak.
Ketika anak merasa bahwa anda mengerti dan menyayangi mereka, anak akan percaya kepada anda dan termotivasi untuk mempelajari nilai-nilai yang anda berikan.
4 Jenis gaya parenting
Dikutip dari Psychology Today, gaya parenting akan berpengaruh banyak kepada bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa. Selain itu, kesuksesan anak juga ditentukan oleh bagaimana metode pengasuhan yang diterapkan oleh orangtuanya.
Artikel terkait: 9 Kesalahan parenting yang bisa kita hindari
Parenting pada umumnya dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut
1. Authoritatian Parenting
Gaya parenting ini menekankan bahwa anak harus mematuhi peraturan, penuh dengan dominasi orangtua, dan memiliki kontrol yang sangat kuat terhadap anak.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini sering menggunakan hukuman untuk membuat anak menjadi disiplin. Berdasarkan penelitian, penerapan metode ini dapat membuat anak tumbuh menjadi orang yang tidak bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik.
Kemudian anak yang dibesarkan oleh orangtua yang dominan cenderung akan meniru metode pengasuhan orangtuanya dan menerapkan metode yang sama untuk anak-anaknya kelak.
2. Neglectful Parenting
Orangtua tidak terlibat banyak dalam pengasuhan anak-anak dan jarang menghabiskan waktu bersama mereka. Orangtua dengan Neglectful Parenting terkadang membiarkan anak-anak mereka menonton televisi atau bermain game sepanjang hari agar mereka diam.
Anak-anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini akan mengalami kesulitan dalam mengikuti peraturan karena terbiasa dibiarkan sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kontrol akan dirinya sendiri.
3. Indulgent Parenting
Berbeda dengan gaya pengasuhan sebelumnya, orangtua dengan gaya Indulgent Parenting ini sangat menyayangi dan dekat dengan anaknya. Terkadang orangtua dan anak bisa sangat dekat seperti teman, tetapi orangtua tidak menetapkan batasan dan aturan-aturan.
Gaya parenting seperti ini akan menghasilkan anak-anak yang kreatif, namun tidak memiliki kedisiplinan dan tidak bisa menghargai orangtuanya.
4. Democratic Parenting
Gaya pengasuhan yang paling tepat untuk anak adalah Democratic Parenting atau disebut juga sebagai Authotaritative Parenting. Orangtua mendukung anaknya untuk mandiri, namun tetap menentukan batas dan memberikan aturan-aturan yang membuat anaknya tetap disiplin.
Untuk mendisiplinkan anak, orangtua tidak melakukan kekerasan namun dilakukan secara suportif tetapi tetap tegas. Hasilnya anak akan menjadi mandiri ketika dewasa nanti dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
***
Semua orangtua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Anda bisa mempraktekkan berbagai gaya pengasuhan yang berbeda untuk anda, tidak hanya terpaku pada satu metode saja.
Kira-kira Anda sudah menerapkan metode parenting yang mana, Parents?
Sumber: Pikiran Rakyat, Instagram, Psychology Today, Very Well Family
Baca juga:
Jangan Paksa Anak! Ini 6 Tips Parenting agar Bijak saat Menyuruh Anak