Miliarder India Gautam Adani menempati posisi kedua sebagai orang terkaya di dunia versi Indeks Miliarder Bloomberg. Dirinya menggeser posisi pendiri Amazon Jeff Bezos sekaligus menjadi orang Asia yang mendapat peringkat tertinggi dalam daftar orang terkaya Bloomberg sejak indeks ini dibuat.
Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, Gautam Adani kini memiliki kekayaan yang bernilai US$ 88,5 miliar. Angka ini tak terpaut jauh dari Mukesh Ambani yang memiliki kekayaan US$ 87,9 miliar.
Kiprah Bisnis Gautam Adani
Gautam Adani menjadi miliarder dengan cakupan bisnis yang luas, mulai pelabuhan, bandara, pertambangan, pembangkit listrik, hingga pusat data dan kontrak pertahanan. Namun, siapa sangka, peningkatan kekayaan pribadinya yang mencapai US$ 12 miliar dalam beberapa waktu terakhir justru berasal dari keputusannya beralih dari bisnis batu bara menuju energi hijau.
Saham beberapa perusahaan Adani telah melonjak lebih dari 1.000% sejak Juni 2020, mencerminkan optimisme investor tentang kekuatan konglomerat di bidang-bidang seperti infrastruktur dan energi terbarukan yang diprioritaskan Perdana Menteri Narendra Modi. Saham Adani Enterprises andalannya naik lebih dari 115% pada tahun 2022.
Adani yang kini berusia 60 tahun putus kuliah untuk mencoba peruntungannya di industri berlian Mumbai pada awal 1980-an, sebelum kemudian beralih ke batu bara dan pelabuhan. Bisnisnya telah berkembang ke segala hal mulai dari bandara, pusat data, semen, media, hingga energi hijau. Bisnisnya kini fokus pada bidang-bidang yang dianggap penting oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk memenuhi tujuan ekonomi jangka panjang India.
Operator pelabuhan dan bandara sektor swasta terbesar di India, distributor gas kota dan penambang batu bara adalah bagian dari kerajaan Adani. Dirinya ingin menjadi produsen energi terbarukan terbesar di dunia.
Artikel terkait: 10 Orang Terkaya Indonesia Tahun 2022, Kekayaannya Mencapai Ratusan Triliun!
Bisnis Energi Hijau
Pada tahun lalu, Adani berjanji untuk menginvestasikan US$ 70 miliar dalam energi hijau, sebuah poros yang telah dikritik oleh beberapa orang sebagai pencucian hijau. Tuduhan itu muncul mengingat begitu banyak pendapatan kelompok itu masih berasal dari bahan bakar fosil.
Dorongan ke energi terbarukan dan infrastruktur telah membuat Adani mendapatkan investasi, dari perusahaan termasuk Warburg Pincus dan Total Energies SE. Ini membantu meningkatkan saham perusahaannya dan kekayaan pribadinya. Kekayaannya meningkat sekitar US$ 70 miliar pada tahun ini, sementara banyak miliarder lain mengalami penurunan kekayaan.
Beberapa perusahaan Grup Adani mencatatkan kenaikan valuasi hingga 700 kali lipat, jauh melampaui perusahaan seperti Tesla Inc. dan Amazon, yang valuasinya mendekati 100 kali lipat. Di sisi lain, Adani telah berjanji untuk menyumbangkan US$ 7,7 miliar untuk tujuan sosial. Komitmennya menyusul sejumlah miliarder lainnya.
Artikel terkait: Daftar Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2021, Hartanya Ratusan Triliun
Sekilas Perjalanan Hidup Gautam Adani
Pria yang memiliki nama lengkap Gautam Shantilal Adani, lahir di Ahmedabad, Gujarat, India pada 24 Juni 1962. Gautam Adani lahir dari keluarga Jain kelas menengah di Ahmedabad, Gujarat. Ayahnya bernama Shantilal Adani dan ibunya Shanti Adani.
Dia memiliki tujuh saudara kandung dan yang tertua bernama Mansukhbhai Adani. Kemudian, mereka bermigrasi dari kota Tharad di utara Gujarat untuk mencari penghidupan. Ayah Gautam Adani adalah seorang pedagang tekstil kecil.
Gautam Adani bersekolah di Sheth C.N. Sekolah Vidyalaya di Ahmedabad. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Gujarat untuk mengambil sarjana di bidang perdagangan, tetapi Gautam Adani keluar setelah tahun kedua.
Gautam Adani pun diketahui telah menikah dengan perempuan bernama Priti Adani, seorang dokter gigi. Mereka dikaruniai dua putra, yaitu Karan Adani dan Jeet Adani.
Artikel terkait: 5 Fakta Jack Ma: Puluhan Kali Ditolak Kerja Hingga Jadi Orang Terkaya di Asia
Ingin Merintis Usaha Sendiri
Gautam Adani sudah tertarik dengan bisnis sejak lama dan dia ingin merintis usahanya sendiri tanpa mengambil alih bisnis tekstil ayahnya. Awalnya, Gautam Adani pindah ke Mumbai pada masa remajanya di tahun 1978 dan bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers.
Dia bekerja di sana selama sekitar dua hingga tiga tahun sebelum mendirikan perusahaan pialang berliannya sendiri di Zaveri Bazaar, Mumbai. Di Ahmedabad, kakak laki-laki Gautam Adani, Mansukhbhai, membawa unit plastik pada 1981 dan mengundangnya untuk mengelola operasi. Usaha ini ternyata menjadi pintu gerbang Gautam Adani ke perdagangan global melalui impor Polyvinyl Chloride (PVC).
Dia kemudian mulai mengimpor polimer primer untuk industri skala kecil pada 1985. Kemudian, Gautam Adani mendirikan Adani Exports pada 1988 yang sekarang dikenal sebagai Adani Enterprises. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian dan komoditas listrik.
Di tahun 90-an bisnis Gautam Adani berkembang. Bagi Grup Adani, kebijakan liberalisasi ekonomi ternyata menguntungkan pada 1991 dan dia mulai memperluasnya ke perdagangan logam, tekstil, dan produk agro. Adani mendapatkan kontrak Pelabuhan Mundra pada 1995 lalu dia mendirikan Dermaga pertamanya.
Awalnya, bisnis itu dioperasikan oleh Pelabuhan Mundra & Kawasan Ekonomi Khusus, tetapi kemudian operasi dialihkan ke Adani Ports & SEZ (APSEZ). Saat ini, APSEZ adalah operator multi-port swasta terbesar. Selanjutnya, Adani Power yang didirikan oleh Gautam Adani merupakan cabang bisnis listrik Grup Adani pada 1996. Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik termal dengan kapasitas sekitar 4620 dan merupakan produsen listrik termal terbesar di India.
Dia juga mulai memasuki bisnis pembangkit listrik pada 2006. Diketahui, Gautam Adani mengakuisisi Abbot Point Port di Australia dan tambang batubara Carmichael di Queensland dari 2009 hingga 2012. Pada Mei 2020, Adani memenangkan tender solar terbesar di dunia oleh Solar Energy Corporation of India (SECI) senilai US$6 miliar.
Adani Green di masa depan pun akan mengambil proyek pembangkit listrik fotovoltaik 8000 MW. lalu, Adani Solar akan membangun 2000 MW sel surya tambahan dan kapasitas produksi modul.
Kini, Grup Adani memiliki saham di enam perusahaan publik yang bergerak di bidang pelabuhan, bandara, energi hijau, dan pusat data.
Baca juga:
6 Orang Terkaya Dunia Tak Mau Beri Warisan ke Anak, Bill Gates hingga Mark Zuckerberg
5 Fakta Elon Musk, Sosok Paling Kaya di Dunia Kalahkan Jeff Bezos
Komunikasi Kunci Kesuksesan 3 Orang Terkaya Dunia, Ini Rahasianya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.