Kasus WNI Reynhard Sinaga yang menjadi tersangka pemerkosaan berantai di Inggris masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bahkan kabar terbaru menyebutkan bahwa Reynhard diduga mengalami gangguan narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Melansir dari Manchester Evening News Rabu (8/1), Inspektur Detektif Zed Ali selaku penyidik senior yang memimpin kasus kejahatan Reynhard mengatakan bahwa pria kelahiran Jambi tersebut merupakan sosok psikopat dan narsistik.
Reynhard sinaga diduga mengalami gangguan narsistik
Hal ini diutarakan inspektur Ali lantaran selama mejalani penyidikan dan persidangan, Reynhard masih membantah telah melakukan kesalahan. Dia berdalih dan mengklaim kalau korbannya juga memiliki kemauan saat melakukan hubungan seks menyimpang.
Reynhard juga mengklaim kalau orang-orang yang diberikan obat bius sebenarnya memiliki rasa ingin tahu yang sama. Ia mengaku kalau para korbannya berpura-pura tidur sebagai bagian dari fantasi seksualnya dan menyetujui untuk difilmkan.
Karena pembelaan tersebut, Hakim Goddard QC dan penyidik DI Ali menggambarkan Reynhard Sinaga sebagai sosok yang narsistik.
“Dia tak menyesal kalau salah. Saya percaya dia adalah seorang psikopat sampai-sampai dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dia lakukan tidak salah, dan dia menjalani kehidupan dengan kepribadian ganda selama bertahun-tahun,” tukas Ali.
“Kalau memang bukan narsistik dan psikopat, siapa pun yang dihadapkan dengan bukti yang sangat memberatkan pasti tak akan mengelak dan akan mengakui serta menyesal,” jelasnya.
Lalu, apa itu gangguan narsistik yang diduga dialami oleh Reynhard Sinaga?
Apa itu gangguan kepribadian narsistik?
Narcissistic Personality Disorder atau gangguan kepribadian narsistik merupakan gangguan mental di mana seseorang menganggap dirinya jauh lebih penting dari orang lain. Seorang dengan NPS memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dibanggakan atau dipuji, namun memiliki empati yang rendah terhadap orang lain.
Meski orang dengan NPD terlihat memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi, namun sebenarnya rasa percaya dirinya rapuh dan mudah goyah dengan kritikan.
Dikutip dari MayoClinic, gangguan narsistik menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah atau bahkan mengenai keuangan.
Orang-orang dengan gangguan narsisistik mungkin secara umum tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak diberi bantuan atau kekaguman khusus yang mereka yakini pantas mereka dapatkan.
Mereka mungkin menemukan hubungan mereka tidak terpenuhi, dan orang lain mungkin tidak menikmati berada di sekitar mereka.
Gejala gangguan kepribadian narsistik
Tanda dan gejala gangguan narsistik dan keparahan gejalanya bervariasi. Orang dengan gangguan ini dapat menunjukkan tanda sebagai berikut:
- Memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan
- Merasa memiliki hak dan membutuhkan kekaguman yang terus-menerus dan berlebihan
- Berharap diakui sebagai atasan bahkan tanpa prestasi yang menjaminnya
- Membesar-besarkan prestasi dan bakat
- Disibukkan dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
Percayalah mereka lebih unggul dan hanya bisa bergaul dengan orang yang sama-sama istimewa
- Memonopoli pembicaraan dan meremehkan atau memandang rendah orang-orang yang mereka anggap lebih rendah
- Mengharapkan bantuan khusus dan kepatuhan tanpa ragu sesuai dengan harapan mereka
- Manfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
- Memiliki ketidakmampuan atau keengganan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain
- Iri hati pada orang lain dan percaya orang lain iri pada mereka
- Berperilaku sombong atau angkuh, tampil angkuh, sombong, dan sok
- Bersikeras memiliki yang terbaik dari semuanya – misalnya, mobil atau kantor terbaik
Pada saat yang sama, orang-orang dengan gangguan kepribadian narsisistik akan kesulitan menangani apa pun yang mereka anggap sebagai kritik, dan mereka dapat berperilaku sebagai berikut:
- Menjadi tidak sabar atau marah ketika mereka tidak menerima perlakuan khusus
- Memiliki masalah interpersonal yang signifikan dan mudah merasa diremehkan
- Bereaksi dengan marah atau jijik dan mencoba untuk meremehkan orang lain untuk membuat diri mereka tampak lebih unggul
- Kesulitan mengatur emosi dan perilaku
- Mengalami masalah besar yang berhubungan dengan stres dan beradaptasi dengan perubahan
- Merasa tertekan dan murung karena mereka gagal sempurna
- Memiliki perasaan tidak aman, malu, rentan, dan penghinaan rahasia
Penyebab gangguan kepribadian narsistik
Tidak diketahui apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsisistik. Seperti perkembangan kepribadian dan gangguan kesehatan mental lainnya, penyebab gangguan kepribadian narsis cenderung kompleks. Gangguan kepribadian narsisistik dapat dipengaruhi dengan:
- Lingkungan: Ketidaksesuaian dalam hubungan orang tua-anak dengan adorasi berlebihan atau kritik berlebihan yang kurang sesuai dengan pengalaman anak
- Genetika: karakteristik yang diturunkan
- Neurobiologi: hubungan antara otak dan perilaku dan pemikiran
Bagaimana hidup dengan seseorang yang menderita NPD
Hidup dengan seseorang yang menderita NPD bisa sangat menantang. Bagi anggota keluarga yang awam, seseorang dengan NPD menggambarkan perilaku seperti:
- mengendalikan
- egois
- sering tidak puas dengan tindakan orang lain
- cenderung menyalahkan orang lain dan membuat mereka merasa bersalah atas semua masalah mereka
- kehilangan kesabaran pada provokasi sekecil apa pun
- membalikkan punggung mereka dan memberi orang “perawatan diam”
- menjadi kasar secara fisik dan seksual
Dampak emosional dan fisik ketika bekerja atau hidup dengan penderita NPD mungkin bisa sangat melelahkan. Mempelajari cara menjadi lebih percaya diri dan tegas dapat membantu seseorang mengatasi efeknya. Bila Anda menemukan anggota keluarga atau teman yang memiliki ciri NPD, sebaiknya segera periksakan ke psikiater.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Sumber: Medical News Daily, MayoClinic
Baca juga
Sempat diisukan depresi, Justin Bieber ternyata sedang berjuang hadapi penyakit ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.