Tidak semua ibu bisa melalui Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan lancar sesaat setelah melahirkan. Kadang, ASI yang tidak keluar ini berlangsung hingga bahkan setelah tahapan IMD.
Hal ini seringkali menyebabkan seorang ibu merasa bahwa dirinya gagal menjadi ibu yang baik untuk anak. Para ahli menyatakan bahwa ASI yang tidak keluar dapat menyebabkan gangguan kepanikan pada ibu.
Annie May berbagi pengalaman soal ASI yang tidak keluar sebagaimana mestinya lewat akun instagramnya.
Ia menulis:
Sulit untuk menggambarkan apa yang Anda rasakan ketika bayi Anda menangis minta susu. Namun, rasanya akan lebih sulit lagi dijelaskan jika bahkan Anda tak memiliki susu tersebut. Tak peduli betapa sakit dan lecetnya puting payudara, tangisan bayi akan terdengar seperti dering alarm di dalam otak. Ini membuatku putus asa. Rasanya aku ingin melakukan apa saja demi meringankan ketidaknyamanan dan memenuhi kebutuhannya. Ketika malam tiba, aku harus membuat pilihan untuk memenuhi kebutuhannya dengan formula atau membiarkan saja ia tidur dengan perut lapar. Belum lagi saat harus terbangun di setiap jam. Rasanya sangat stres dan uring-uringan setiap kali menenangkan tangisan laparnya, bertengkar dengan pasangan yang mencintaiku, dan aku merasa gagal…malu.. Belum lagi, pilihan apa pun yang kita buat, tidak ada seorang pun yang menang, sayangnya. Apa sih yang ada di dalam susu formula itu? Kenapa baunya seperti karet? Apakah nantinya ASI ku akan keluar? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Tidak ada yang pernah memberikan jawabannya kepadaku sebelumnya. Tidak ada yang pernah mengatakan kepadaku tentang tantangan menyusui ini. Ini adalah sebuah realita yang tak pernah terugkapkan yang dialami oleh banyak ibu baru. Aku berbicara untuk diriku sendiri dan siapa saja yang mungkin sedang berjuang untuk memberi bayi mereka ASI. Perasaan bersalah dan malu akan mengiringi perjalananmu sebagai ibu. Memang akan ada beberapa hal yang tak bisa kita kontrol. Kita akan membuat pilihan terbaik dan tahu bagaimana mewujudkannya. Kita akan melalukannya dengan cinta sepenuh hati yang membuat air mata kita menetes. Aku mencintaimu. Bo. Catatan: Tuhan itu baik dan lingkungan kita juga sangat baik. Pendonor ASI ada dan aku mempunyai saudara. Aku memiliki saudara yang memiliki bayi, yang mencintaiku dan mencintai bayiku!! Pokoknya komuitas, komunitas, komunitas, komunitas. Persaudaraan, persaudaraan, persaudaraan, persaudaraan. Sejak ibu sebelum aku, sebelumnya lagi, sebelumnya lagi. Catatan: ASIku mulai meningkat jumlahnya dari hari ke hari. Jadi, setiap malam susu formulanya mulai berkurang.
Bunda pernah mengalami hal yang sama? Bagaimana cara mengatasinya? Mari berbagi di kolom komentar..
Baca juga:
Ibu ini berhasil pompa ASI hingga 5 lemari es, apa rahasianya?