*Peringatan : Artikel ini dapat memicu trauma bagi korban kekerasan seksual maupun keluarganya.
Saat dua orang gadis kecil bermain di sekitar gerobak sebuah perkebunan, mereka tidak menyadari ada bahaya yang sedang mengincarnya. Tiba-tiba saja, pemuda mabuk usia 24 tahun berusaha mengejar mereka.
Mouth of Moms menulis bahwa pekerja tersebut adalah buruh yang memang sehari-harinya berada di sana. Tepatnya, ia adalah pekerja di ladang milik ayah si gadis kecil 7 tahun ini.
Awalnya, ia mencoba untuk memperkosa anak usia 9 tahun terlebih dahulu. Namun, gadis kecil asal Grisbane Utara ini berhasil melarikan diri dengan cara menjegal kaki si pemerkosa tersebut.
Artikel Terkait : Bagaimana menyiapkan mental jika anak kita yang jadi korban pemerkosaan?
Setelah gadis 9 tahun ini melarikan diri, pemerkosa ini malah mengejar temannya yang masih usia 7 tahun. Menyadari temannya dalam bahaya, gadis pemberani usia 9 tahun ini kembali ke lokasi kejadian dan menyelamatkan temannya.
Dua gadis kecil pemberani ini sempat melalui upaya melawan yang sengit sebelum akhirnya berhasil lari. Keduanya langsung melaporkan kejadian tersebut ke keluarganya.
Polisi setempat langsung memproses kejahatan pemuda ini. Pada hari Selasa depannya, Ia diputuskan bersalah oleh pengadilan Distrik Gympie.
Kedua ayah gadis kecil pemberani yang nyaris jadi korban pemerkosaan ini sempat berdebat keras di pengadilan dengan si pemerkosa, terutama ketika pemerkosa tersebut mengatakan bahwa ia sengaja membiarkan anak-anak tersebut pergi mencari tempat perlindungan.
Pengadilan yang dipimpin oleh hakim Gary Long mempertimbangkan bahwa pelaku baru menghentikan aksinya ketika si anak usia 9 tahun menghentikan aksinya. Jika tidak, maka ia akan meneruskan aksi brutalnya tersebut kepada kedua gadis kecil tersebut.
Artikel terkait : Mengajari anak mengenali organ reproduksinya sesuai usianya.
Atas kejahatannya, ia dipenjara selama 5 tahun. Namun, ia mendapatkan pembebasan bersyarat pada bulan Juli 2018.
Kedua gadis pemberani tersebut hingga kini masih menjalani konseling psikologis untuk menghilangkan trauma atas kejadian yang menimpa mereka. Keduanya mendapat dukungan penuh dari orang tua masing-masing agar dapat segera menyembuhkan trauma mentalnya.
Kebanyakan kasus pemerkosaan yang terjadi pada anak-anak dilakukan oleh orang yang sudah dikenal oleh anak. Maka, saatnya untuk mengajarkan pada anak untuk mengetahui tanda bahaya jika orang yang ia kenal berniat untuk melakukan perbuatan jahat padanya.
Jika anak alami kekerasan seksual, silakan menghubungi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Jakarta. Telepon: 021-87797289 Fax: 021-87793300. Email : apiknet@centrin.net.id.
Baca juga :
Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar
Di era sekarang banyak sekali kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang anak yang masih dibawah umur. Seringkali para korban hanya akan diam saja saat kekerasan seksual ini terjadi. Namun hal ini berbeda dengan seorang gadis kecil pemberani yang melawan saat hendak dilecehkan oleh seorang pemuda yang mabuk. Mari simak kisah selengkapnya berikut.
Kronologi Pelecehan Dua Gadis Kecil
Dua orang gadis kecil tengah bermain di sekitar gerobak di area perkebunan. Mereka menyadari jika ada bahaya yang sedang menincarnya. Tiba tiba saja seorang pemuda berusia 2 tahun datang dalam keadaan mabuk dan mengejar kedua gadis tersebut. Moth of Moms menuliskan bahwa pelaki adalah pekerja yang sehari harinya berada di kawasan perkebunan.
Lebih tepatnya sang pemuda adalah pekerja di ladang milik ayah di gadis kecil yang masih berusia 7 tahun ini. Awalnya pemuda ini mencoba untuk memperkosa anak yang masih berusia 9 tahun terlebih dahulu. Namun gadis kecil ini berhasil melarikan diri dengan cara menjegal kaki si pemerkosa tersebut. Setelah gadis berusia 9 tahun ini berhasil melarikan diri, pelaku justru mengejar temannya yang masih berusai 7 tahun.
Pelaku Dihukum 5 Tahun Penjara
Bocah yang masih berusia 9 tahun ini menyadari jika temannya dalam keadaan bahaya dan memutuskan untuk kembali dan menyelematkan temannya. Dua gadis kecil pemberani ini melawan dengan sengit sebelum akhirnya berhasil lari dan menyelamatkan diri. Keduanya kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut kepada keluarganya.
Polisi setempat langsung memperoses kejahatan yang telah dilakukan oleh pelaku. Atas kejahatanya, pemuda 24 tahun ini dipenjara selama 5 tahun dan mendapatkan pembesaran bersyarat pada bulan Juli 2018. Kedua bocah kecil ini kemudian menjalani konseling psikologis untuk menghilangkan trauma atas kejadian yang menimpa mereka. Beruntungnya keduanya mendapat dukungan penuh dari orangtua masing masing untuk menyembuhkan trauma mentalnya.
Keberanian yang dimiliki oleh dua gadis kecil ini bisa dijadikan contoh bentuk perlawanan kepada pelaku kekerasan seksual. Meskipun dirasa sulit untuk dilakukan, parents bisa menjelaskan pendidikan seksualitas sejak dini. Hal ini untuk memberikan pengetahuan pada si kecil sehingga bisa menjaga keselamatan dari pelaku kejahatan seksual.