Bayi yang lahir prematur memiliki organ tubuh yang belum berkembang sempurna, karena itulah ia ditaruh di dalam inkubator dan ditempeli berbagai peralatan untuk membantunya bertahan hidup. Biasanya bayi yang lahir prematur akan tampak muram dan berwajah sedih, menandakan kondisi memprihatinkan yang ia jalani.
Berbeda dengan Freya Vinje, bayi perempuan yang lahir prematur ini tersenyum lebar dengan selang oksigen yang menempel di wajahnya. Usia Freya baru lima hari, namun senyum cerahnya menampilkan kebahagiaan yang menginspirasi banyak orang.
Lauren Vinje, sang ibu, membagikan foto Freya yang sedang tersenyum ke blog Birth Without Fear. Dalam hitungan hari, foto tersebut dibagikan oleh ribuan orang di media sosial.
Lauren yang berasal dari Minnesota mengatakan, “Hal itu membuat saya sangat senang. Di kolom komentar saya membaca banyak sekali kisah dan juga cerita para ibu yang mengalami hal serupa seperti saya. Mereka tidak menjalani pengalaman sulit ini sendirian.”
Freya lahir dari pasangan Lauren dan David Vinje pada 27 November 2014, bertepatan dengan hari Thanksgiving. Lauren mengaku ia sudah mengalami beberapa komplikasi saat hamil.
Pada usia kehamilan 28 minggu, Lauren mengalami gejala preeclampsia, yakni komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi.
“Saya tahu ada yang tidak beres dengan tubuh saya, ketika kaki dan tangan saya bengkak. Namun dokter membantahnya,” kenang Lauren. “Preeclampsia membuat tubuhmu melihat plasenta sebagai benda asing, sehingga membuat tubuhmu seakan alergi terhadapnya. Itulah yang mereka katakan padaku. Bila tidak diawasi dengan ketat, kau bisa kehilangan bayimu.”
Pada 25 November 2014, saat kehamilan Lauren berusia 34 minggu, dokter menyatakan bahwa kondisi jantung bayi di kandungan Lauren menurun. Karenanya Lauren harus bersiap untuk melahirkan sesegera mungkin.
Dua hari kemudian, Freya lahir pada pukul 12.16 siang waktu setempat melalui operasi caesar. Beratnya hanya 1,8 Kg. Freya harus menjalani perawatan di NICU sampai tanggal 21 Desember 2014.
“Dia sempurna, milik kami, dan sepadan dengan setiap hal yang harus kami lewati untuk membawanya ke dunia ini,” tulis Freya di blog Birth Without Fear.
“Saya tidak bisa memeluknya sampai dia berusia lima jam. David, suami saya langsung bisa memeluknya. Mereka memastikan Freya bisa bernapas sendiri, karena dokter selalu mengkhawatirkan kondisi paru-paru pada bayi yang lahir prematur.” Lauren menjelaskan.
David pun menceritakan perasaan luar biasa yang ia alami saat memeluk Freya pertama kali, “Saat saya memeluknya, itu adalah hal yang paling luar biasa. Bisa memeluk bayi yang begitu kecil dan telah melewati banyak hal yang besar dan menakjubkan.”
Lima hari setelah kelahiran Freya, Lauren memotret putrinya saat Freya sedang tersenyum lebar.
“Saya sedang mengobrol dengannya, kemudian saya berkata ‘Apakah kita perlu mengirim foto pada Ayah?’ Dan tepat ketika saya akan mengambil fotonya, dia tersenyum lebar seperti itu. Itu adalah foto yang selalu saya ingin orang-orang melihatnya, karena dampak yang saya rasakan saat melihatnya.” Lauren bercerita penuh kenangan.
“Saya memberikan satu salinan foto tersebut pada perawat, dan ketika saya datang untuk melahirkan anak kedua, mereka masih memiliki foto Freya di ruang istirahat mereka,” tambah Lauren.
Lauren membagikan foto Freya di blog Birth Without Fear, dengan harapan bahwa foto tersebut akan membawa penghiburan bagi orangtua lain yang memiliki anak prematur.
Blog tersebut membagikan kisah Lauren pada 8 Oktober 2014, sejak itu wajah Freya yang tersenyum dibagikan ribuan kali di sosial media. Foto itu juga menginspirasi orangtua lain untuk membagikan kisah tentang bayi mereka yang lahir prematur.
Lauren mengaku terkejut melihat foto Freya menjadi viral, fotonya disukai oleh lebih dari 304 ribu orang di laman Facebook Love What Matters.
Lauren juga berbagi perasaan empati kepada semua orangtua yang memiliki bayi prematur, “Saya berharap semuanya akan baik-baik saja, setiap kasus berbeda. Terutama saat kau berada di NICU, kau merasa seperti tidak akan pernah keluar dari sana. Itu sangat berat untuk saya, saya merasa bahwa saya tidak akan bisa merasakan bahagia dengan bayi saya.”
David Vinje, suami Lauren mengamini, “Seperti yang Lauren katakan, saat kau menjalani semua itu, kau takkan pernah tahu apa yang akan kau hadapi saat memiliki anak pertama. Saya pikir, orang-orang yang mengalami hal ini bisa mendapatkan kesan bahwa ada orang lain yang mengalami apa yang mereka alami.”
Kini Freya telah berusia lebih dari dua tahun, dia menjadi anak yang periang dan ceria. Dia membawa kebahagiaan pada kedua orangtuanya.
“Sejujurnya, dia adalah hal terbaik yang terjadi pada kami,” kata Lauren.
“Kami pergi ke toko dan dia adalah anak paling ramah yang pernah ada, dia menyapa semua orang. Dia juga menyenangkan. Dia sangat bahagia. Melihat fotonya saat berusia lima hari, kau bisa melihat kepribadiannya seperti kau melihatnya sekarang, dia sama sekali tidak berubah. Dia tetap gadis kecil periang seperti di dalam foto.”
Dengan foto Freya tersebut, Lauren dan David ingin mengingatkan pada orangtua lain, bahwa bayi yang lahir prematur juga bisa membawa senyum penuh kebahagiaan.
“Foto itu memunculkan senyum di wajah kami, jadi kami pikir orang lain juga bisa tersenyum saat melihatnya. Dia adalah pengingat untuk tetap berpikir positif,” ujar Lauren.
Freya kini telah jadi seorang kakak, dia sangat bersemangat dengan kelahiran adik perempuannya yang bernama Elowen. Dia menunjukkan perasaan penuh cinta yang ia miliki untuk adiknya.
“Saran saya pada orangtua yang memiliki bayi prematur, jangan pernah menyerah. Tetap kuat dan positif. Cobalah untuk selalu ada untuknya, peluk dia di setiap kesempatan yang ada. Tetaplah berharap dan percaya pada bayimu. Itulah yang telah membantu kami melewati semuanya,” pungkas Lauren.
Senyum Freya meluluhkan hati banyak orang, menginsipirasi siapapun yang melihatnya. Meski bayi prematur lahir dengan berbagai masalah kesehatan, terbukti bahwa mereka bisa bertahan hidup dan tumbuh sehat seperti anak yang lahir normal. Seperti Freya dan bayi-bayi prematur lain yang telah melewati masa kritis mereka.
Referensi: people.com, lifenews.com, abcnews.com
Baca juga:
Kekuatan Cinta: Bayi Lahir Prematur Meninggal dan Hidup Lagi Setelah Dipeluk Ibunya