Kehadiran buah hati pastinya akan disambut dengan sukacita oleh orangtuanya, namun ketika si kecil yang dinantikan kembali ke Sang Pencipta beberapa jam setelah lahir, hati orangtuapun berkubang dalam kedukaan. Sebuah foto bayi kembar yang meninggal setelah beberapa jam dilahirkan menjadi viral di dunia maya.
Foto bayi kembar yang lahir prematur adalah anak dari Desiree Buhrow-Olson dan pasangannya Tom Gehrke. Mereka sadar foto ini mungkin tidak akan disukai, namun mereka tetap membagikan foto bayi kembar mereka agar anggota keluarga di masa depan bisa melihat anak mereka yang telah tiada tersebut.
“Kami mencintai anak-anak kami, termasuk anak kembar ketiga kami, Madeline, yang meninggal dalam kandungan pada bulan Februari,” tutur Desiree.
Foto bayi kembar yang meninggal karena stillborn dan lahir prematur
Bayi kembar tersebut diberi nama Natalie Gehrke-Buhrow dan Mason. Natalie lahir dalam keadaan stillborn pada usia kandungan 20 minggu di bulan Mei lalu. Sedangkan saudara laki-lakinya, Mason hanya bisa bertahan hidup selama beberapa jam setelah lahir.
Ibu muda berusia 21 tahun ini membagikan foto bayi kembarnya di media sosial Facebook, agar semua anggota keluarga di masa depan bisa tahu tentang keberadaan mereka. Dia bahkan menulis di status Facebooknya, siapapun yang tidak suka dengan foto itu silakan mengirim pesan kepada mereka.
“Aku tahu, foto-foto ini mungkin terlalu berlebihan bagi sebagian orang. Namun bagiku, mereka tetaplah anak-anak yang cantik. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan setelah kehilangan mereka. Foto dan tulisan ini membantuku menghadapi proses menyakitkan ini,” tutur Desiree.
Kista saat kehamilan yang berbahaya bagi janin
Desiree, perempuan asal Wisconsin, Amerika Serikat ini dinyatakan hamil 1 bulan pada pertengahan Januari lalu. Dia dan Tom menyambut bahagia kabar ini. Namun, Desiree mengalami kram perut yang hebat sehingga dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim.
Hasil pemeriksaan malah menunjukkan bahwa Desiree hamil anak kembar tiga dan ada kista sebesar buah anggur di bagian indung telur kirinya. Kabar ini mengejutkan bagi Tom dan Desiree, terutama soal kistanya yang harus diangkat agar tidak membahayakan janin yang dikandungnya.
Operasi pengangkatan kista dijadwalkan pada bulan Maret, dan dokter selalu memantau kondisi kandungan Desiree dengan cermat. Sayangnya, pada bulan Februari dokter menemukan fakta pahit, salah satu janin kembar tiga dalam rahim Desiree meninggal dunia.
“Saya mengalami flek sebelumnya, tapi kukira seharusnya ada lebih banyak darah jika aku kehilangan bayiku. Kami memanggilnya Madeline. Sangat menyakitkan bagi kami mengetahui dia meninggal tanpa sempat dilahirkan, namun kami tetap bersyukur kedua saudaranya masih hidup di rahimku.”
Artikel terkait: Flek saat hamil, membedakan yang normal dan perlu diwaspadai
Foto bayi kembar meninggal yang lahir secara prematur dan stillborn. Meski demikian, Desiree tetap merasa gugup menjalani operasi pengangkatan kistanya. Dia tidak ingin kehilangan bayinya lagi. Untungnya, operasi yang dilakukan pada tanggal 20 Maret tersebut berjalan lancar.
Pada 9 Mei, Desiree melihat ada bagian yang basah di tempat tidurnya. Baik Tom maupun Desiree berpikir bahwa Desiree hanya mengompol dan bukan cairan ketuban. Mereka melanjutkan kesibukan mempersiapkan pesta pada 12 Mei untuk mengumumkan jenis kelamin bayi.
Saat pesta berlangsung, Desiree merasakan kram hebat di perutnya, dia langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan di RS Gundersen Health, dokter menyatakan bahwa salah satu kantung ketuban telah bocor.
“Dokter bilang, bayiku bisa saja bertahan, namun mereka tidak tahu dengan pasti. Aku merasa patah hati, aku menangis karena menolak kenyataan pahit ini,” kenang Desiree dengan sedih.
Foto bayi kembar meninggal diiringi tangisan sang Bunda.
Perjuangan melahirkan sang buah hati yang kemudian pergi
Desiree dirawat di rumah sakit sejak tanggal 13 Mei, dia dan Tom berdoa tanpa henti agar kedua bayinya bisa lahir dengan selamat. Keesokan harinya, Desiree melahirkan bayi yang kantung ketubannya telah pecah.
Dan siang harinya di tanggal 14 Mei, bayi perempuannya lahir dalam keadaan stillborn. Natalie hanya memiliki berat 250 gram dan pancang 9 inci. Desiree sudah memiliki firasat bahwa bayi perempuannya tidak selamat, dia mulai berteriak dan menangis.
“Aku merasakan dia lahir, dan aku tahu, bahkan sebelum dokter datang dan mengonfirmasi bahwa dia telah tiada,” kata Desiree.
Beberapa menit kemudian, Mason lahir. Beratnya hanya 200 gram dan panjang 9,5 inci. Tom tidak bisa melihat kelahiran anak-anaknya karena sedang di tempat kerja. Ketika sampai di rumah sakit, dia mendengar kenyataan pahit bahwa putrinya meninggal dan hanya bisa bertemu sebentar dengan putranya.
“Tom datang sambil menangis dan memukul dinding. Dia sempat memeluk Mason saat masih hidup, lalu dia mengambil Natalie dan memeluk kedua bayi kami sambil menangis.”
“Ketika memeluk mereka, aku berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi. Aku berharap bahwa aku akan bangun dan mereka masih berada di dalam perutku.”
“Aku tidak tahu bagaimana menjabarkan sakit yang kurasakan ketika memeluk mereka yang telah tak bernyawa. Tom mengatakan dia merasa hancur, aku belum pernah melihatnya sangat terpuruk itu.”
Kesedihan Tom dan Desiree kian memuncak ketika beberapa jam kemudian Mason menyusul kedua saudaranya kembali kepada Sang Pencipta.
Bertahan menghadapi badai kedukaan
“Hal ini sangat berat bagiku dan Tom. Kami harus tetap kuat dan tidak memperlihatkan di depan orang betapa berat hal yang kami lalui. Kami merasa marah, namun itu tidak akan mengubah apa yang telah terjadi.”
“Mengunggah foto dan cerita tentang bayiku sedikit membantu. Selama 10 hari aku menggendong Natalie dan Mason dalam satu selimut, hingga saudariku memberi cincin dengan tiga nama bayi kami terukir di dalamnya. Sehingga aku bisa merasa selalu dekat dengan ketiga bayiku.”
Desiree juga menuturkan, ia ingin bisa punya anak lagi suatu saat. Namun tidak tahu berapa lama harus menunggu sampai mereka siap. Tapi apapun yang terjadi, baik Tom maupun Desiree tidak akan pernah melupakan ketiga bayi kembarnya tersebut.
Semoga kisah sedih ini bisa menjadi bahan pelajaran, agar jangan pernah menyepelekan tanda apapun seperti flek dan keluarnya cairan bening di masa kehamilan.
Semoga Natalie, Mason dan Madeline mendapat tempat terindah di sisi Tuhan.
Sumber: Metro
Baca juga:
Keguguran di usia 14 minggu, Ibu ini berpesan agar jangan lakukan aborsi