Film Indonesia memang kian berwarna. Memiliki genre yang beragam hingga permasalahan yang kompleks. Salag satunya saja mengangkat tema kuliner yang bisa membuat penonton langsung merasa lapar saat menonton. Mau tahu deretan film Indonesia tentang kuliner? Yuk, disimak.
Faktanya, Indonesia memang memiliki bermacam-macam kuliner. Ada yang dikemas menciptakan rasa manis, ada pula yang dibuat pedas yang kerap digemari.
Memiliki ragam kuliner di penjuru kota, maka tidak heran jika beberapa rumah produksi Tanah Air mengangkat kisah ini jadi ke sebuah film ya, Parents.
Film-film bertema kuliner ini tidak kalah seru dengan film romantis. Kira-kira film Indonesia apa saja yang bertema kuliner? Ini dia jawabannya!
Film Indonesia bertema kuliner pertama adalah Madre yang dirilis pada tahun 2013 lalu.
Film satu ini juga diadptasi dari novel karya Dee Lestari dengan judul yang sama. Film ini menceritakan tentang citarasa dan biang roti bernama Madre. Bahkan bumbu rahasia yang satu ini sempat jadi incaran orang-orang lho.
Selain itu, film Madre ini juga menunjukkan bagaimana cara proses pembuatan roti. Mulai dari tepung, cetakan adonan, hingga jadi roti yang siap disantap.
Melalui Madre ini menunjukkan bahwa makanan itu selalu dibuat dengan rasa cinta.
Selanjutnya adalah salah satu film Indonesia yang wajib sekali untuk disaksikan, yakni Tabula Rasa yang dirilis pada tahun 2014 lalu.
Padang adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki segudang kuliner dengan cita rasa yang lezat. Salah satu yang terkenal adalah rendang.
Karena sangat melekat di Tanah Air bahkan mancanegara, rumah produksi Life Like Pictures mengangkat jadi ke sebuah film berjudul Tabula Rasa.
Tabula Rasa ini menceritakan tentang sosok Hans (Jimmy Kobogau) yang bermimpi jadi pemain bola profesional. Akan tetapi dalam kehidupan nyata dirinya justru harus jalani hidup sebagai pekerja di rumah makan Padang milik Mak (Dewi Irawan).
Melalui film ini, penonton bukan hanya disajikan segi cerita yang menarik, melainkan juga beragam sajian Minang yang dapat menggoyang lidah.
Artikel terkait: 9 Fakta Unik Rumah Makan Padang, Nomor 5 Bikin Pegawai Giat Kerja!
Para pencinta film pasti sangat familiar dengan film karya Angga Dwimas Sasongko satu ini, Filosofi Kopi. Film yang dirilis pada tahun 2015 lalu ini berhasil populer di kalangan para pencinta kopi.
Film Filosofi Kopi ini juga merupakan adaptasi dari cerita pendek karya Dewi Lestari dengan judul yang sama.
Film Filosofi Kopi ini mengisahkan tentang perjuangan Jody (Rio Dewanto) dan Ben (Chiicco Jerikho) karena terlilit utang yang mencapai ratusan juta rupiah.
Dalam film ini Parents akan melihat tokoh Jody dan Ben dalam meracik kopi hingga menjadi mahakarya dari sebuah kuliner.
Dua tahun kemudian, Filosofi Kopi 2 pun dirilis. Masih sama dengan kisah persahabatan Ben dan Jody. Di sini kedua sosok tersebut berusaha ingin mengembangkan kedai kopinya itu.
Konflik pun muncul lagi di antara keduanya. Namun, berkat bantuan seorang investor bernama Tara (Luna Maya) dan barista andal (Nadine Alexandra) keduanya mampu kembali berkarya lewat membuat kopi.
Apakah Parents sudah menyaksikan sekuel Filosofi Kopi satu ini?
Selanjutnya adalah sebuah film pendek yang berjudul Film Pendek. Film ini merupakan film pendek karya mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang ditayangkan tahun 2017 lalu.
Film berdurasi sekitar 7 menit ini mengisahkan secara singkat seorang ayah yang sempat menjadi koki hebat.
Setting film berlokasi di sebuah rumah makan, kemudian sang ayah meminta anaknya untuk menutup mata sambil mencicipi dan mendeskripsikan rasa makanannya.
Ternyata, sang anak dapat mendeskripsikan dengan baik dan membuat ayahnya yakin jika karir sebagai koki dapat dilanjutkan oleh anaknya kelak.
Tentu saja lidah sang anak begitu peka, ia dapat menyebutkan beberapa rempah khas Indonesia pada sup jamur yang sedang dimakannya.
Sebut saja ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, cabai rawit, dan lain-lain. Selain itu, ada pula sekilas adegan memasak di dapur di film pendek ini.
Artikel terkait: 10 Kuliner Khas Kalimantan Selatan Super Lezat yang Wajib Dicoba
(Sumber: Instagram.com/therealdisastr)
Selanjutnya adalah film yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra, yakni Aruna dan Lidahnya. Film ini juga merupakan film adaptasi dari novel karya Laksmi Pamuntjak dengan judul yang sama.
Film bertema masakan ini memiliki cerita tentang persahabatan dua pria dan dua perempuan yang tengah menyelidiki kasus flu burung.
Tugas yang didapat Aruna dan teman-temannya justru membuat mereka akhirnya berpetualang mencicipi kuliner Nusantara.
Maka tak heran jika scene-scene yang disuguhkan di film Aruna dan Lidahnya ini bikin perut tiba-tiba keroncongan, alias ngiler saat menontonnya.
Parents akan lihat betapa nikmatnya rawon khas Surabaya, campur lorjuk, hingga choi pan asal Singkawang.
Dapat dikatakan bahwa Koki-Koki Cilik jadi film anak pertama Indonesia yang mengusung tema memasak. Film satu ini mengisahkan perjuangan Bima (Farraz Fatik), anak yang kurang mampu dalam mengikuti acara Cooking Camp.
Diketahui Cooking Camp adalah acara camping memasak bergengsi yang dikenal dengan biayanya mahal. Maka tak heran jika film Koki-Koki Cilik ini juga memberikan inspirasi kepada anak-anak yang memiliki cita-cita sebagai chef atau koki.
Setahun kemudian, Koki-Koki Cilik 2 pun dirilis sebagai salah satu film Indonesia tentang kuliner. Tentu, film ini masih mengisahkan tentang Cooking Camp sebagai acara memasak bergengsi untuk anak-anak.
Tetapi kali ini, untuk konfliknya ada pada Chef Grant (Ringgo Agus) yang kehilangan semangatnya dalam mengajar di Cooking Camp.
Sedangkan Bima dan teman-teman lainnya berusaha untuk membangkitkan Cooking Camp juga Chef Grant untuk kembali bersemangat.
Pada tahun 2020, kembali ada film pendek yang juga memberikan sentuhan kuliner Indonesia. Walau, memang bukan murni film pendek tentang kuliner, Natalan mengangkat genre drama keluarga.
Film pendek karya Sidharta Tata ini ditayangkan pada 4 April 2020. Film ini mengangkat kisah tentang seorang ibu yang menanti kepulangan anaknya untuk merayakan misa malam Natal bersama.
Dalam film ini terlihat cuplikan sang ibu yang menyiapkan masakan sederhana seperti sup bersantan, tumis ayam, rawon, dan tempe goreng.
Semua masakan ini sangat khas Nusantara karena menggunakan bumbu dari rempah-rempah segar.
Terakhir film Indonesia tentang kuliner adalah salah satu film pendek juga yang berjudul Capciptop!. Film ini diitayangkan oleh Ravacana Film melalui Youtube pada tahun 2020, yang sebenarnya lebih fokus menceritakan tentang konflik antar tetangga.
Lebih tepatnya rasa penasaran Bu Tri kenapa warungnya menjadi lebih sepi semenjak ada warung baru di dekat miliknya.
Beberapa masakan sederhana ditampilkan di film ini. Sebut saja tumis kangkung dan gorengan ala warung-warung Indonesia pada umumnya.
Melalui film ini para penonton disajikan suasana warung-warung makan saat sedang ramai seperti sebelum pandemi Covid-19.
Adakah pilihan Parents untuk film kuliner Indonesia terbaik? Sukses buat ngiler, tidak? Apapun filmnya, kuliner Indonesia memang tidak ada duanya!
Baca juga:
Bukan Hanya Coto Makassar, Ini 11 Makanan Khas Sulawesi yang Bisa Memanjakan Lidah