Setiap tahun di bulan April, masyarakat Thailand merayakan Festival Songkran yang secara praktis dikenal sebagai tahun baru Negeri Gajah Putih. Ternyata, festival ini memiliki ragam fakta menarik nih.
Ya, selama tiga hari berlangsungnya Festival Songkran, kota-kota di Thailand berubah menjadi medan pertempuran yang menyenangkan. Anak-anak muncul bersenjata dari rumah mereka dan kelompok orang yang bersuka ria di sisi jalan siap menghadap orang yang lewat. Namun jangan khawatir, ini adalah perang dengan air.
Festival Songkran dimulai tanggal 13 April dan berlangsung hingga 15 April 2022 nanti. Hal ini dihitung melalui calendar lunisolar, yang memperhitungkan pergerakan matahari melalui zodiak dan siklus bulan. Unik, bukan? Yuk ketahui beberapa fakta menarik lainnya dari Festival Songkran di Thailand ini.
10 Fakta Festival Songkran, Perayaan Menyambut Tahun Baru di Thailand
1. Awal dari Tahun Baru Buddhis
Songkran berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti melewati atau memulai dari awal. Festival ini dimaknai sebagai momen untuk awal yang baru dan kesempatan untuk memulai kembali.
Biasanya, individu akan membayar setidaknya satu kunjungan ke kuil terdekat untuk berdoa. Mereka juga akan membawa makanan dan persembahan kepada biksu Buddha.
Artikel terkait: Singkong Thailand, Makanan Khas Negeri Gajah Putih yang Viral di Indonesia
2. Karnaval Akbar
Festival ini merupakan gambaran yang jelas dari “sanuk”, penekanan Thailand pada membuat kegiatan menyenangkan, di mana ketika banyak hierarki kelas dan generasi ditangguhkan, setidaknya selama perang air.
3. Lokasi Festival Songkran
Pada umumnya, Songkran dirayakan di seluruh daerah di Thailand. Namun akan lebih terasa jika Anda berada di kota-kota besar seperti Bangkok dan Chiang Mai.
Di sepanjang jalan-jalan utama di Bangkok dan Chiang Mai, kelompok orang berkumpul, menembakkan pistol air dan mengangkat segenggam bubuk kapur untuk dilemparkan ke wajah satu sama lain. Sebagai informasi, kapur yang digunakan itu adalah tabir surya tradisional yang sering dipromosikan sebagai bahan alami kecantikan.
4. Asal Usul
Melansir Oregonlive, asal-asal dari Festival Songkran ini memiliki dua versi, yakni versi Thailand dan Burma. Dalam versi Thailand, Songkran diambil dari ritual seputar kepala Kapila Brahma yang terpenggal atau Kabila Phrom dalam bahasa Thailand.
Sementara dalam versi Burma, perayaan ini berasal dari konflik antara dua kelompok dewa dan tubuh Brahma tanpa kepala yang diberikan ke kepala gajah baru dan dengan demikian berubah menjadi Dewa Ganesha.
Artikel terkait: 12 Film Thailand di Netflix yang Terbaik dan Wajib Anda Tonton
5. Momen Penduduk Kota Thailand Pulang Kampung
Aspek penting dalam Songkran adalah keluarga. Ini saatnya berkumpul kembali dengan keluarga dan sanak saudara yang sudah lanjut usia.
Artinya, banyak penduduk lokal kembali ke kampung halamannya yang letaknya jauh dari kota-kota besar. Anak-anak perlahan-lahan akan menuangkan aroma ke telapak tangan kakek-nenek dan orang tua mereka sebagai simbol rasa terima kasih, cinta, dan hormat.
Mengingat tingginya jumlah orang Thailand yang pulang kampung, kebanyakan orang yang merayakan Festival Songkran di kota-kota besar seperti Bangkok adalah turis asing.
6. Tujuan Utama Songkran
Tujuan utama Songkran adalah pemurnian mental dan fisik. Orang-orang akan mulai membersihkan rumah mereka dan melakukan pembersihan musim semi selama festival.
Perayaan ini juga mencakup pembersihan di lingkungan tempat tinggal, yang mencakup gambar atau patung Buddha, ruang publik seperti taman dan trotoar, semuanya harus disucikan.
Dalam hal pembersihan pikiran, mereka cenderung mengamati banyak orang yang memberikan ucapan selamat kepada orang asing. Ini sering mencerahkan semangat Songkran, dengan semua orang tampak ceria dan optimis.
Artikel terkait: 11 Makanan Khas Thailand yang Populer di Indonesia, Cobain Yuk!
7. Perang air
Pertempuran air adalah salah satu aktivitas yang paling menyenangkan. Setiap orang diperbolehkan untuk memercikan air dan ini juga berlaku untuk orang asing. Sehubungan dengan adanya beberapa pembatasan pada festival Songkran tahun ini karena COVID-19, perang air ditiadakan.
8. Membuat Stupa Pasir
Hari kedua festival dikenal sebagai “Wan Nao”, di mana penduduk setempat sibuk membuat makanan dan hadiah lainnya untuk para biksu yang akan diberikan pada hari terakhir festival.
Dalam upacara keagamaan Rot Nam Dam Hua, anak-anak membasuh kaki orang tua mereka sebagai imbalan atas restu mereka. Selain itu, keluarga yang mengunjungi kuil terdekat sering terhubung dengan membangun stupa pasir yang disebut Chedi Sai, pada dasarnya pagoda pribadi mereka sendiri di halaman kuil.
9. Identik dengan Air dan Bubuk Putih
Festival Songkran di Thailand ini sangat identik dengan air dan bubuk putih. Bagi mereka, air itu melambangkan pembersihan diri dari tahun sebelumnya, yang mana artinya orang-orang tersebut sudah siap untuk memulai awal yang baru.
Sedangkan, bubuk putih bernama Din Sor Pong sebenarnya adalah tabir surya tradisional Thailand yang berguna melindungi wajah dari sinar matahari.
10. Pantangan yang Harus Diperhatikan
Saat perayaan Songkran berlangsung, ada pantangan untuk menaruh hewan di dalam kandang. Jadi, hewan-hewan peliharaan akan dibiarkan keluar dari kandang dan dibiarkan bebas.
Setelah mengetahui 10 fakta menarik dari Festival Songkran, apakah Anda tertarik mengikutinya?
Baca juga:
14 Tempat Wisata di Thailand yang Wajib Dikunjungi Bareng Keluarga!
Tak Banyak yang Tahu, 5 Artis Indonesia Ini Ternyata Berdarah Thailand!
10 Drama Thailand Romantis untuk Ditonton di Akhir Pekan Bersama Pasangan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.